Share

Bab 6 Lanjut pertengkaran

"Heh! mbak cepat berikan uang itu, ibu lebih perlu dari pada mbak! kelihtan mbak ngak bersyukur dengan uang bulanan dari mas ku! makanya kerja bantu suami biar ngak jadi beban suami!" hardik Ririn tanpa sadar diri.

Dasar tidak sadar diri, dia pikir dia kerja? harap suami serabutan aja bangga. Malas sekali aku berdebat dengan dua wanita ini.

________

Petengkaran masi berlanjut.

"Emang kamu kerja? harap suami serabutan aja bangga!" Sindirku keras.

wajah Ririn pias seketika.

"Jaga mulut kamu wanita mandul!! sudah mandul, miskin, berlagak sok kuasa uang anak ku dasar tidak tahu malu!!" bentak ibu.

"Ohh, jadi selama ini ibu pikir aku mandul hah? tanya sama anak ibu kenapa aku tidak hamil!!" balasku tak mau kalah.

Segera ku ambil uang lima ratus ribu yang tadi mas Dimas berikan kepadaku, aku lempar uang itu ke hadapan ibu.

"Ambil tuh uang ngak seberapa, aku tidak butuh!" Hardik ku

"Dasar, tidak tahu bersyukur kamu! udah miskin tidak bersyukur pula," kata ibu, lalu berlalu pergi dari hadapanku bersama Ririn yang tak lupa ia juga membawa bungkusan makanan dari rumahku.

Sakit sekali hati ini Dihina, diperlakukan tidak baik oleh mertua, walaupun uang itu tidak seberapa tapi, tidak ada hak nya untuk mengambil dari ku. Karna aku muak dengan sikap mereka jadi aku lempar saja uang itu.

*********

Hari ini hari pernikahan Mas Dimas dan wanita itu.

Aku segera kesana untuk memberi kejutan karena tadi alamat wanita itu sudah dikirim Aina.

[Kamu yakin pergi sendiri?] tanya Aina melalui pesan chat.

[Iya, tenang saja Na, aku kuat kok.] Balas ku.

Jangan tanya aku sakit hati atau tidak, jawabanya pasti sakit hati, Karena aku juga mencuntai suamiku itu

Selang berapa menit aku sampai di rumah Farah. Iya Farah nama selingkuhan suamiku, yang aku dengar waktu percakapan mereka di rumah ibu.

'Wow Acaranya mewah sekali,' gumamku dalam hati.

Semua tamu sudah berbondong - bondong menyalimi pengantin itu. Aku sempat melihat perut Farah sedikit membesar, artinya dia sedang mengandung. Aku melihat mas Dimas dan Farah diatas pelaminan sambil tersenyum sumringah.

Aku ikut dalam rombongan para tamu untuk menyalimi pengantin.

"Selamat ya, semoga langgeng, ini kadonya," ucapku sambil membuka kerudung dan kacamata yang tadi kugunakan untuk menyamar, dan menyodorkan amplop coklat sebagai hadia.

Seketika wajah Mas Dimas Pias.

"Nel- Nela?" gugup Mas Dimas.

"Kenapa mas kaget? selamat ya," ulang ku lagi.

Mas Dimas langsung menarikku ke belakang tanpa memperdulikan para undangan, lalu diikuti ibu dan Farah.

"Dari mana kamu tahu ini semua?" tanya mas Dimas.

"Nela? kenapa kamu bisa ada disini?" tanya ibu mertuaku.

"siapa dia mas?" tanya Farah.

"Aku, istri sah orang yang sekarng menjadi suami mu!" jawabku penuh penekanan atas pertanyaan Farah.

Wanita itu terdiam mematung.

Para tamu undangan banyak memenuhi tenda, mungkin sanak saudara Farah dan teman- temannya.

"Silakan buka isi nya mas, itu hadi dari ku," hardik ku.

Mas Dimas membuka amplop itu, wajah nya terkejut disusul ibu yang juga melihat.

"Dek, kita harus bicara," kata mas Dimas.

"Apaan kamu Dimas, biarkan saja dia mau gugat cerai, Itu jauh lebih baik. wanita miskin dan mandul ini hanya beban kamu saja, dia tidak pantas bersanding dengan kamu!!" tegas ibu.

"Hahaha heh! wanita tua, sudah ku bilang aku tidak mandul!! aku dan mas Dimas anak kamu ini, selalu pake pengaman kalau berhubungan, jadi anda jangan sok tahu!" balasku dengan geram

"Jaga ucapan mu terhadap ibu ku Nela!" bentak mas Dimas.

"Apa benar yang dikatakan Nela? Dim?" tanya ibu.

Dengan ragu- ragu mas Dimas mengangguk.

"Baguslah kalau begitu, dengan begitu kamu cepat- cepat pisah dari wanita miskin ini," aku terkejut mendengar jawaban ibu.

"Udah mas jangan hiraukan dia, usir saja wanita miskin ini, jugaan aku kan sudah mengandung anak mu, aku bisa kasih kamu lebih dari wanita miskin ini," Kata Farah sambil menunjuk ke arah ku

Berani- berani nya dia menghina aku, dia belum tahu siapa aku.

"Benar kata Farah, Farah ini kan pendidikan tinggi, manager di perusahan, kurang apa coba?" balas ibu mertua.

"Baiklah, terus saja menghinaku, tapi ingat suatu saat aku akan membuat kalian hancur!" Hardik ku penuh penekanan dan meninggalkan mereka.

Bisa ku dengar apa yang dikatakan ibu mertua.

"Yang ada kamu yang hancur, bisa apa kamu tanpa anak saya? dasar miskin! gak tau terimakasih!" crocos ibu.

"Makanya mbak kaya, minimal sekolah lah, berpendidikan tinggi, dan yang pasti gak mandul. Menyusahkan!!!" Sindir Ririn saat aku melangka kedepan.

plak...

plak...

"Kurang ajak kamu, beraninya menghina aku? lihatlah dirimu, apakah kamu berpendidikan? hah?! dikasih sekolah malah hamil dengan laki- laki pengangguran, sekarng apa? banga sekali dengan suami serabutanmu itu!" bentak ku sambil menampar Ririn adik Mas Dimas.

seketika ku lihat tamu undangan pada bisik- bisik.

"Apa- apaan ini hah! dasar wanita g i l a, tidak tahu diri, datang buat kekacauan di pesta orang." maki ibu mertuaku itu.

"Dek, keterlaluan kamu!" Bentak mas Dimas.

Tidak kuhiraukan perkataan Mas Dimas, tiba- tiba saja muncul ide gila dikepala ku, segera aku mengambil mic dan..

"Para tamu sekalian yang terhormat, yang ada diacara mewah dan megah ini, aku mau menyampaikan kalau pria ini, pria yang menikah yang hari ini menikah adalah suami sah saya, sah negara dan sah secara agama! dan sekarng dia menikah dengan wanita ini, wanita yang sesang hamil ini, tanpa ijin dari saya, apalagi, wanita ini hamil diluar nikah dengan suami saya. Apa bedanya sama perempuan murahan diluar sana? miris!"

semua tamu undangan berbisik- bisik, ada yg geleng kepala, ada yg maki- maki.

"Padahal lebih cantik istri sah,"

"Suami Farah ternyta suami orang, Ihh pelakor dong," kata sesorang sambil tertawa.

"Padahal cowoknya jelek banget,"

"Ihh, kok Farah bisa gatel gitu,"

umpatan demi umpatan bersahutan.

Rasakan kamu mas!

Setelah memberi pengumuman itu, aku segera melangka kaki pergi meninggalkan acara mewah itu, tanpa mempedulikan mas Dimas yang memanggil ku dan ibu mertua beserta Ririn dan Farah yang mencaci maki disana.

Rasanya muak sekali.

Lihat saja kalian pelan- pelan akan ku hancurkan.

B E R S A M B U N G

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status