Share

Bab 3 Tak Tahu Diri

[Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321]

Jariku bersiap mengirim pesan siaran kesemua nomer kontak Mas Ervan.

Aku menyeringai membayangkan malunya bang Ervan nanti,namun belum sempat aku mengirim pesan siaran itu, tiba tiba layar ponsel menjadi gelap dan keluarlah logo merk dari ponsel yang ku pegang.

"Astaga, kenapa gak nanti aja sich,s**l," umpatku.

Ingin rasanya ku lempar ponsel di tanganku ini demi menghilangkan rasa donngkol di hati.

"Ih..kenapa mati sekarang sih," kataku memukul bantal yang ku pegang dan melemparnya ke lantai.

Sungguh kesal rasanya hati ini tak jadi mempermalukan lelaki sa**h itu.

"Ok, tapi tak mengapa karena aku yakin dia sedang kelimpungan saat ini, sebab ATMnya hanya tersisa saldo 200 ribu rupiah, pasti wanita j***g yang jadi selingkuhanya itu sedang mengamuk saat ini," Aku tersenyum senang membayangkannya.

****

Flasback

Setelah aku mempraktekkan semua teknik menyadap dari Ceril aku mulai mengecek kontak suamiku, tak ada yang mencurigakan.

Semua kontak yang tersimpan adalah nama lelaki, hanya beberapa nama wanita.

Aku akan tunjukkan pada Ceril kalau dugaannya selama ini salah agar dia tak lagi menjelek jelekkan Mas Ervan lagi atau memang kata kata Mas Ervan itu benar kalau sesungguhnya Ceril menaruh hati padanya.

***

Drt, drt

Ponselku berputar putar di atas nakas, ku lirik sebentar dengan bola mataku baru kemudian mengambilnya.

[Lo sudah sadap whatsap Ervan] chat dari Ceril.

[Sudah] jawabku.

[Gimana?]

[Gimana apanya?] aku balik bertanya.

[Ya Tuhan Ceril, lo kapan sih gak lola]

Ku kernyitkan alisku membaca chat dari Ceril.

[Apaan sih]

[Jadi gimana,lo dapat buktinya]

[Bukti apaan, bukti hutang?]

[Sumpah gue pingin c**k lo] jawab Ceril.

[Ya emang gak ada apa apa]jawabku cuwek. Terkadang dalam hal rumah tangga kita jangan mudah percaya sama orang lain, sekalipun itu sahabat dekat kita sendiri.

[Yakin?]

Sumpah sekarang aku yang jengkel dengan ulah si Ceril.

[Yakin Ril, kontaknya tu cowok semua, hanya ada beberapa cewek dan aku kenal semua]

[Yakin, memang lo sudah cek]

[Ya iya kali guwe suruh cek kontak segitu banyaknya]

[Sumpah kalau ada tempat memperluas otak, guwe bawa lo kesana,biar pikiran lo luas, gak berkutat bisnis sama bucin melulu]

Ku kernyitkan alisku membaca chat dari Ceril dia pikir otak guwe apaan mau di perluas.

[Lelaki sekarang tu pintar, memang di kontak namanya cowok tapi aslinya dia gak berjakun dan bedaknya tebal]

[Banci]jawabku cuwek.

[Coba lo cek nomor yang sering chat sama Ervan lalu lo lihat apa isi chatnya,zaman sekarang otak manusia juga pada canggih, kontak bisa aja tukang gas, tukang galon tapi aslinya janda tetangga]

Aku membekap mulutku menahan tawa.

[Ok, my dear]

[Cek siapa yang sering dia kontek]

Selesai membalas chat Ceril entah kenapa ada dorongan kuat untuk kembali mengecek chat Mas Ervan.

Kali ini aku lebih teliti, ku cek daftar telepon dan aku menemukan sebuah kontak yang di beri nama" Pak Erik,"

Aku kembali mengotak ngatik whatsap Mas Ervan untuk mencari kontak yang tertimbun dengan chat chat lainya.

****

Aku membuka satu satu chat itu sebelum menemukan kontak orang yang bernama "Pak Heri " itu.

Kebanyakan chat hanya seputar bisnis, sampailah aku pada target yang akan aku incar tadi.

Mataku terbelalak, dadaku berdegub kencang,napasku mendadak turun naik tak betaruran membaca chat Mas Ervan dan Heri.

[Demi kamu apapun aku rela sayang] chat mas Ervan.

Dengan jantung yang semakin berdetak hingga seperti mau lompat aku scrool ke atas..

[Sayang besok jadi ya kita shoping] chat Heri di iringi imot love yang bejibun.

Rasanya aku mau pingsan, dadaku sesak dan sakit, ingin rasanya ku ce**k lelaki yang tidur di sampingku ini.

[Makasih hadiahnya sayang]

Chat Heri yang entah aslinya siapa itu di ikuti gambar kalung berlian yang harganya pasti fantastis.

"Awas kamu Mas,"gumamku. " Aku harus buat sesuatu,"

Awalnya aku berpikir untuk mengambil semua ATMnya tapi tidak, cara itu kurang halus.

Mendadak aku punya ide brillian.

Ku lirik ponsel Mas Ervan yag ada di atas nakas lalu perlahan kusingkirkan tananya yang memelukku.

Jantungku seperti mau lompat saat Mas Ervan menggerakkan badanya.

Aku megelus dadaku saat Mas Ervan hanya membalikkan tubuhya membelakangiku.

Sambil terus memperhatikan dan memastikan Mas Ervan tetap tidur pulas ku gerakkan tangan mengambil ponsel.

"Sayang..kamu ngapain?"

Deg, jantungku hampir lompat saat mendengar suara Mas Ervan.

Ku perhatikan dia, laku ke elus dadaku saat melihat Mas Ervan masih tidur dengan pulas bahkan bantalnya juga sedikit basah.

"Jorok," gumamku.

Ku ambil tangannya perlahan ku arahkan ibu jarinya agar menyentuh layar ponsel.

Segera ku buka aplikasi MBanking dan menstranfer semua uang mas Ervan ke rekeningku.

Ttf no rek*** from no rek **** Rp*** sukses.

Aku tersenyum senang,segera ku delete pesan itu.

Aku beralih ke ponselku,membuka aplikasi MBanking dan segera ku ganti nomor pinku.

Besok pagi aku akan bersikap biasa saja, biar saja nanti dia malu ketika j**g itu sudah belanja dan ATM semua tak berfungsi.

Kartu kreditpun sudah aku bekukan, siap siap besok kamu gadaikan muka kamu di depan selingkuhan kamu Mas!

****

Kriet,

Suara derit pintu yang di buka dari luar.

Aku bayangkan Mas Ervan akan mengamuk tapi aku lihat mukanya datar eh bukan memelas.

"Sayang, kok kamu ambil uanngku?"kata Mas Ervan lembut seperti biasanya sambil memijat kakiku. Cih ingin rasanya ku depak dia atau ku jorokkan ke lantai, lelaki tak tau diri.

"Uang, memang kamu punya uang?"kataku ketus." Kamu lupa,uang itu dari mana,dari perusahaanku kan?" Kutatap nyalang mas Ervan.

"Sayang aku..,"kata Mas Ervan tak meneruskan ucapannya.

"Sudahlah Mas, aku ini kan nenek nenek,gak modis, gak sexsi, ATM berjalan kamu,"

Ku lihat muka Mas Ervan berubah pias bibirnya bergetar dan tak berani memandangku.

"Kenapa nunduk?" Kataku dengan menaikan satu oktap suaraku. Tiba tib ada yang menyentap nyentap di dadaku saat ingat chatnya dengan Firman tadi.

"Sayang,aku..," lagi Mas Ervan menunduk lesu saat aku menatap tajam ke arahnya.

"Apa?"Bentakku dengan suara yang kuat menggema di seluruh ruangan kamar. Rasanya dada ini mau meledak.

"Cukup sudah Mas, aku minta cerai, silahkan kamu cari wanita yang cantik,modis seperti inginmu tapi ingat kamu ke sini gak bawa apapun selain baju yang melekat di badanmu dan kamupun harus keluar dalam keadaan yang sama,kamu gak berhak sedikitpun atas semua barang yang ada di sini," kataku lantang. Tak ada air mata ataupun isak tangis seperti sinetron ikan terbang, air mataku terlalu mahal.

Aku lihat wajah Mas Ervan sudah pucat bagai mayat tubuhnya sedikit bergetar dan luruh ke lantai.

Ada air yang menggenang di sudut matanya.

'Cih jika kamu pikir aku akan luluh dengan air mata buayamu itu, kamu salah Mas, aku tak selemah seperti yang kamu bayangkan,'

Tap love dan komen ya kakak

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Santi Amanuyasa
laki kyk gt gk berguna,..sdh bener itu..isone mloroti istri,buang ke laut aja..wkwkwk..msh bnyk laki2 yg baik,bertgg jwb,..mending gk usah pny suami drpd. dpt orang ganteng tp kelakuan buruk kyk gt..ganteng tua dikit yo podowae,bakal jelek..gk abadi..
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
rasain laki laknat
goodnovel comment avatar
Sri Gati
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status