"Nona, Tuan Rainero telah datang." Pelayan memberitahu Cassalyn yang saat ini masih berada di ruang kerjanya.
"Antar dia ke kamarku."
"Baik, Nona." Pelayan wanita itu segera meninggalkan ruang kerja Cassalyn dan pergi ke Rainero yang berada di ruang tamu.
"Tuan, mari saya antar Anda ke kamar Nona Cassalyn."
Rainero berdiri dari tempat duduknya. Pria itu mengikuti pelayan yang melangkah menuju lift. Dia masuk ke sana dan lift bergerak naik ke lantai dua.
Pelayan membukakan pintu kamar Cassalyn untuk Rainero. "Tuan, silahkan masuk."
Rainero masuk ke dalam kamar Cassalyn yang didominasi oleh warna putih dan emas. Di dinding, tepatnya di atas sandaran ranjang terdapat lukisan wajah Cassalyn yang berukuran besar.
Kamar itu sangat mewah dan berkelas. Setiap barangnya tertata dengan sangat rapi. Terlihat sekali bahwa Cassalyn merupakan wanita perfeksionis.
"Tuan Rainero silahkan menunggu Nona Cassalyn di sini, jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa memanggil saya."
Rainero hanya menjawab dengan anggukan sekilas. Pelayan kemudian keluar dari kamar itu.
Sekarang Rainero sendirian di sana, pria itu tidak tahu harus melakukan apa. Dia merasa sangat tidak terbiasa berada di kamar orang lain.
Pintu kamar terbuka detik selanjutnya. Cassalyn dengan gaun tidur sutra tipis berwarna merah yang sangat kontras dengan kulit seputih salju milik Cassalyn.
"Suamiku pulang sangat terlambat di malam pertama kami." Cassalyn bersuara tenang sembari melangkah mendekati Rainero dengan tatapannya yang berani.
Ini sudah pukul satu pagi, Cassalyn sudah menebaknya bahwa Rainero tidak akan datang dengan cepat, hanya saja dia yakin bahwa pria itu pasti akan datang sesuai dengan kesepakatan mereka.
"Suamiku, di masa depan kau harus kembali lebih cepat." Cassalyn mengangkat tangannya, jari rampingnya yang halus menyentuh wajah tampan Rainero.
Cassalyn tersenyum geli ketika Rainero menghindar dari sentuhannya. "Suamiku, biasakan dirimu dengan sentuhanku, mulai saat ini dan seterusnya kita akan saling menyentuh."
"Wanita jalang!" Rainero tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memaki Cassalyn yang terlalu vulgar. Wanita itu benar-benar tidak tahu malu.
Suara tawa Cassalyn yang lembut dan menyenangkan terdengar di sana. "Apakah ucapanku salah?"
"Berhenti banyak bicara, mari lakukan apa yang harus dilakukan."
"Aku juga tidak suka membuang waktu, Suamiku. Namun, kau kotor. Aku mencium bau perempuan lain di tubuhmu, jadi pergilah mandi terlebih dahulu." Cassalyn melangkah menuju ke ranjang, lalu kemudian duduk di sana dan menatap Rainero.
Rainero menatap Cassalyn dingin. "Dia bukan perempuan lain, Cassalyn. Dia adalah tunanganku."
"Siapapun itu aku tidak peduli, yang aku tahu saat ini kau suamiku, Rainero," balas Cassalyn. Aura wanita ini terlalu luar biasa, dia selalu tenang dalam pembicarannya. Rainero bukan pria sembarangan, dan tidak pernah ada yang berani memprovokasinya seperti yang dilakukan oleh Cassalyn saat ini.
"Jika bukan karena Raphine, aku tidak akan pernah menikahi wanita jalang sepertimu!" Rainero berkata tajam.
"Aku sangat menghargai pengorbananmu itu, Suamiku. Kamar mandi di sebelah sana." Cassalyn mengarahkan telunjuknya dengan malas ke ara di mana kamar mandi berada.
Rainero menatap Cassalyn sejenak, dia bersumpah suatu hari nanti dia pasti akan membuat Cassalyn membayar dengan mahal kesombongannya saat ini.
Pria itu segera pergi ke kamar mandi dengan perasaan tidak senang. Dia membuka pakaiannya dengan kasar dan melemparkannya ke sembarang arah. Kemudian berdiri di bawah pancuran air dan membiarkan air hangat membasahi tubuhnya.
Tangan Rainero terkepal. Pria itu meninju dinding dengan wajah kasarnya yang mengeras. Dia benar-benar membenci situasi di mana dia dikendalikan oleh orang lain. Itu mengingatkannya pada hari-hari di mana ia berada di bawah kendali ayahnya.
Setelah kematian ayahnya, Rainero bebas dari belenggu itu. Dia selalu membuat siapapun yang mencoba untuk menekan atau mengendalikannya mendapatkan akhir yang mengerikan, dia telah melakukannya terhadap orang lain atau keluarganya sendiri.
Selain itu dia juga membenci digunakan oleh orang lain. Dan Cassalyn telah melakukan semua hal yang dibencinya. Wanita itu menekannya, mengendalikannya dan menggunakannya.
Rainero yakin bahwa Cassalyn menggunakannya untuk membalas dendam pada Raphine dan keluarganya. Bukan rahasia umum jika Cassalyn tidak pernah bersikap baik pada Raphine. Wanita itu selalu menindas Raphine karena posisinya yang jauh berada di atas Raphine.
Di luar kamar mandi, saat ini Cassalyn telah melepaskan kimono yang dia kenakan. Yang tersisa hanyalah gaun tidur sutra tali spaghetti, wanita itu tidak mengenakan bra, hanya mengenakan celana dalam di balik gaun tipis itu.
Pada bagian bawahnya gaun itu hanya menutupi sedikit bagian atas pahanya. Gaun tidurnya benar-benar seksi dan berani.
Cassalyn memang menyukai gaun tidur dengan bentuk seperti ini, terutama yang berwarna merah. Dia menyukai warna merah. Itu flamboyan, tapi juga penuh gairah dan vitalitas. Ada juga kematian dan akhir. Merah melambangkan kemuliaan dan kegilaan. Merah benar-benar sangat sesuai dengan kepribadiannya.
Cassalyn tersenyum membayangkan Rainero berada di bawah pancuran yang sama tempat dia mandi.
Beberapa saat kemudian Rainero keluar dari kamar mandi, pria itu tidak memiliki pakaian ganti. Dia tidak memikirkan tentang hal itu karena tugasnya malam ini akan dilakukan tanpa memakai pakaian.
Cassalyn melihat Rainero yang menggunakan handuk yang menutupi bagian pinggang ke bawah hingga lututnya. Senyum menggoda muncul di wajah cantik wanita itu. Dia berdiri dan mendekati Rainero.
Aroma tubuh Rainero yang menggunakan sabunnya tercium di hidungnya, dan itu sangat menyenangkan. "Suamiku, kau memiliki bau yang sama denganku sekarang."
Rainero sangat terganggu dengan cara Cassalyn memanggilnya. Dia dan wanita itu hanya melakukan pernikahan sementara, jadi tidak perlu memanggilnya dengan cara menjijikan seperti itu. Namun, dia tidak bisa mengatur bagaimana Cassalyn memanggilnya karena mulut wanita itu dikendalikan oleh wanita itu sendiri dan bukannya dirinya.
Tatapan Rainero terhadap Cassalyn selalu dingin dan merendahkan. Cassalyn tahu di mata pria itu dia adalah wanita jahat yang sering menindas kekasih pujaan hatinya.
Cassalyn tidak mengelak dari hal itu, nyatanya dia memang menindas Raphine. Dia akan selalu mengatakan kata-kata tajam beracun ketika Raphine mendekatinya dan mulai menunjukan wajah perinya padahal wanita itu menyembunyikan kebenciannya.
Raphine merupakan wanita yang suka bersandiwara, terlihat rapuh di depan orang lain seolah dia merupakan bunga kaca yang akan pecah kapan saja jika diperlakukan dengan kasar.
Dan sayangnya, dia bukan wanita seperti Raphine yang suka bersandiwara. Dia tidak membutuhkan simpati orang lain karena dia berdiri di atas kakinya sendiri. Dia tidak membutuhkan perlindungan orang lain karena dia bukan orang lemah.
"Potong omong kosongmu dan buka kakimu lebar-lebar di ranjang!" Rainero hanya ingin melakukannya dengan cepat. Saat ini dia telah mengkhianati Raphine, wanitanya yang selalu setia terhadapnya.
Dia benar-benar merasa bersalah pada Raphine, karena seharusnya Raphine menjadi wanita pertama untuknya, tapi sekarang dia harus tidur dengan Cassalyn.
Cassalyn menyentuh wajah Rainero, dan Rainero masih melakukan hal yang sama. Pria itu menghindari sentuhan Cassalyn. "Aku tidak ingin melakukannya malam ini, Suamiku. Bagaimana jika kau memiliki penyakit yang kau hasilkan dari hubunganmu sebelumnya."
Ekspresi di wajah Rainero mengeras. "Raphine bukan wanita kotor sepertimu!"
Kata-kata tajam Rainero membuat Cassalyn tersenyum kecil. "Aku berubah pikiran sekarang." Wanita itu berbalik lalu naik ke ranjang. Ia duduk di tengah-tengah dengan membuka pahanya lebar. "Suamiku, kau akan menyentuh wanita kotor ini sekarang."
Tatapan Rainero setajam pedang sekarang. Dia sangat membenci Cassalyn dan ingin mencabik-cabik wanita itu sekarang.
"Suamiku, apa yang kau tunggu? Ayo, aku sudah sangat siap untukmu." Cassalyn menggigit bibirnya, dia benar-benar tampak seperti seorang wanita pelacur yang menggoda pelanggannya.
"Pelacur!"
Semakin marah Rainero, Cassalyn merasa semakin senang. Dia memiliki dendam tersendiri terhadap pria itu.
Rainero melangkah menuju ke ranjang, pria itu mengoyak gaun tidur yang digunakan oleh Cassalyn saat ini dengan kasar.
Jantung Cassalyn berdegub kencang, ini adalah pertama kalinya dia berhubungan dengan laki-laki dan meski dia menganggap bahwa keperawanan bukan sesuatu yang penting, dia masih merasa gugup.
Akan tetapi, meski dia gugup wajahnya terlihat tenang sekarang. Dia tidak pernah mengizinkan siapapun melihat emosi di dalam dirinya.
Tanpa basa-basi, Rainero menyerang Cassalyn dengan kasar.
"Rainero, bersikaplah seperti manusia!" Cassalyn berkata dengan dingin. Dia adalah seorang manusia, jadi dia harus diperlakukan seperti manusia.
"Manusia berhati dingin sepertimu tidak pantas diperlakukan dengan baik!" balas Rainero. Pria itu terus mendesak Cassalyn dengan kasar.
Setelah mendengar balasan Rainero, Cassalyn tidak mengatakan apa-apa lagi. Apa yang bisa dia harapkan dari pria yang membencinya ini? Kelembutan? Lupakan saja. Dia tidak membutuhkan kelembutan atau hal lainnya dari Rainero. Dia hanya membutuhkan sperma pria itu.
Sesi panjang berakhir. Rainero memisahkan diri dari Cassalyn. Pria itu segera turun dari ranjang.
Cassalyn merasa tubuh bagian bawahnya sakit, tapi dia tidak mengeluh atau meringis sama sekali. Jika dia menunjukan rasa sakitnya pada Rainero, pria itu mungkin akan berpikir bahwa dia sedang mencari simpatinya dan memandang rendah dirinya.
Entah itu bahagia, tangis atau rasa sakit, dia tidak akan menunjukannya pada orang lain. Dia akan menyimpannya sendiri.
tbc
Mata Rainero menangkap darah di atas ranjang, dia tidak bodoh jadi dia tahu darah apa itu. Namun, sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa seorang Cassalyn yang memiliki reputasi buruk masih perawan sampai beberapa jam lalu.Dia mendengar bahwa Cassalyn mendapatkan beberapa kesepakatan dengan menjual dirinya sendiri. Wanita itu tidak segan melayani pria tua demi keuntungannya.Cassalyn mengerti apa yang dipikirkan oleh Rainero saat ini. Cassalyn bangkit dari ranjang dengan bangga."Suamiku, tidak semua yang dikatakan oleh orang lain adalah kebenarannya. Sebagai seorang pria hebat, kau seharusnya tidak mudah begitu percaya pada rumor yang beredar." Cassalyn menyeringai kecil. Malam ini dia membuktikan pada Rainero bahwa dia bukan wanita kotor seperti yang ada di pikiran Rainero. "Aku tidak akan membungkuk begitu rendah untuk sebuah keuntungan. Jika aku bisa mengirimkan wanita lain untuk menyenangkan rekan bisnisku, kenapa aku harus turun tangan sendiri."Rainero tertampar oleh kata
"Lihat, bukankah itu saudarimu yang sombong itu!" Jade, sahabat Eric melihat ke arah Cassalyn dan tiga teman wanitanya yang saat ini melangkah menuju ke ruangan khusus di klub malam itu.Pandangan Eric dan tiga temannnya yang lain saat ini bergerak ke arah pandangan yang sama dengan Jade. Tatapan cabul Eric langsung tertuju pada Daniella Shine, Eric selalu memimpikan tentang bersenang-senang dengan wanita itu."Eric, aku benar-benar penasaran seperti apa rasa tubuh saudari perempuanmu itu. Dia pasti sangat nikmat." Daniel akan meneteskan air liurnya sebentar lagi. Pria ini tidak ada bedanya dengan Eric, mereka berdua sama-sama cabul dengan kebiasaan buruk yang memuakan. Tidak hanya mereka berdua, tapi tiga yang lainnya juga sama."Jika kalian penasaran kalian bisa pergi untuk mencobanya," sahut Eric."Siapa yang berani bermain dengan wanita gila seperti itu, Eric. Dia pasti tidak akan melepaskan kami." Rix membalas kata-kata Eric.Meski mereka semua memikirkan seperti apa rasanya berc
Pukul satu pagi Cassalyn baru kembali ke kediamannya setelah beberapa saat lalu dia berpisah dengan teman-temannya di klub malam.Sebuah kebetulan mobil Rainero juga tiba di kediaman itu di waktu yang sama.Cassalyn tidak langsung masuk ke kediamannya melainkan menunggu Rainero. Wanita itu menunggu Rainero dengan sedikit senyum di wajahnya. Bukankah dia dan Rainero berjodoh? Mereka bahkan datang di saat yang sama."Suamiku kau pulang di waktu yang sangat tepat." Cassalyn tersenyum ringan.Rainero tidak merespon dengan baik kata-kata Cassalyn. Pria ini telah bertemu dengan keluarga empat sahabat Eric. Mereka sepakat untuk menuntut Cassalyn agar wanita itu di penjara."Cassalyn, kau masih bisa bersenang-senang setelah memukuli orang lain." Rainero berkata dengan sinis.Cassalyn tersenyum geli. "Apakah Eric mengadu padamu? Ckck, berapa usianya, dia bahkan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.""Kau benar-benar mengerikan! Kau memukuli orang lain, tapi tidak merasa bersalah sedikit
"Suamimu benar-benar luar biasa, Cassa. Bukannya membelamu, pria itu malah berniat mengirimmu ke penjara." Abigail berkomentar usai surat panggilan dari pengadilan sampai ke meja kerja Cassalyn.Cassalyn tersenyum kecil. "Suamiku tidak pernah kalah sebelumnya, dan aku akan mengajarkannya apa itu artinya kekalahan.""Kau memang harus melakukannya. Aku tidak tahu di mana sebenarnya Rainero meletakan otaknya. Pria itu seorang pengacara hebat, tapi dia masih saja bisa dibodohi oleh Eric. Dan ini bukan yang pertama kalinya.""Bukankah ada yang pernah mengatakan bahwa ketika pria sedang jatuh cinta maka logikanya akan menjadi tumpul. Rainero salah satu dari mereka. Dia akan melakukan apa saja yang dikatakan oleh Raphine." Cassalyn meletakan surat yang sudah ia baca.Di masa lalu Eric pernah terlibat dalam sebuah kasus pemukulan, Rainero membela Eric dan kemudian Eric dinyatakan tidak bersalah padahal pria itu hampir membuat seseorang kehilangan nyawa.Dan pada akhirnya korban yang seharusny
Pdf ready, ya.Yang mau bisa wa ke 085788190001Harga 100kJumlah halaman 1046 hal.Pembayaran melalui rek bca atau shopeepay.Ebook ready hari rabu, harga tidak berbeda jauh dari pdf.***Waktu berlalu dalam sekejap mata, hari persidangan telah tiba. Rainero menjadi pengacara untuk Eric dan empat sahabat Eric, sementara itu Cassalyn ditemani oleh pengacara perusahaannya yang merupakan pengacara dari luar negeri.Rainero memang pengacara terhebat di negara itu, tapi bukan berarti tidak ada yang lebih hebat dari Rainero.Pengacara Cassalyn saat ini merupakan pengacara yang telah memenangkan kasus-kasus besar di dunia. Alasan kenapa pengacara itu mau menjadi pengacara perusahaan Cassalyn sejak beberapa tahun lalu adalah karena Cassalyn telah menyelamatkan nyawa ayahnya. Cassalyn melakukan operasi untuk pria paling penting dalam hidupnya, sebagai bentuk terima kasih dia menjadi pengacara untuk Cassalyn.Di ruang pengadilan semua orang diam, hakim dan jaksa belum pernah menangani kasus di
"Reinero apa yang dikatakan oleh Cassalyn padamu?" tanya Eric tanpa rasa bersalah sedikit pun terhadap Rainero."Eric, kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? Apakah kau tahu apa yang kau lakukan telah mempermalukanku!" Rainero tidak pernah memarahi Eric dengan begitu keras seperti ini sebelumnya."Rainero maafkan Eric. Dia dipukuli oleh begitu brutal oleh Cassalyn, dia hanya ingin membalas dendam pada Cassalyn." Rosseta bicara untuk Eric. "Selain itu kau adalah calon saudara ipar Eric, bahkan jika Eric salah kau harus membantunya untuk membalas orang-orang yang telah menyakitinya."Rainero menatap calon ibu mertuanya dengan tidak percaya. Wanita ini sama buruknya dengan ibunya, jika ibunya tidak memdulikannya maka ibu Eric terlalu peduuli padanya sehingga tidak peduli kejahatan apa yang dilakukan oleh Eric dia akan membenarkannya."Ada batasan tertentu dalam membelanya, Bibi. Dia tidak mengatakan dengan jujur padaku sehingga aku terlihat bodoh tadi." Rainero tidak bisa me
Rainero segera pergi ke rumah sakit setelah dia menerima kabar dari perawat yang menjaga Raphine memberitahunya bahwa Raphine tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah mengetahui tentang apa yang terjadi saat ini."Sayang." Rainero mendekati Raphine yang tampak pucat."Sayang, apa yang harus aku lakukan sekarang? Kakak akan di penjara. Masa depannya akan hancur. Hatiku sangat sakit." Raphine mulai meneteskan air matanya.Dia telah mengetahui situasinya saat ini. Selain itu Vernand Atlante juga telah memutuskan hubungan dengan ayahnya. Jadi, satu-satunya yang bisa membantu Eric keluar dari masalah adalah Rainero.Dia harus bertindak semenyedihkan mungkin agar Rainero mau membantunya."Sayang, jangan memikirkan tentang kakakmu. Dia bahkan tidak memikirkan bagaimana nasibmu ketika dia melakukan kejahatan." Rainero sangat kecewa para Eric, tapi itu tidak mengubah kasih sayangnya terhadap Raphine. Hatinya sakit melihat air mata di wajah wanitanya."Aku mengenal Kakak dengan baik. Dia tidak ak
"Tuntutanku saat ini sedang diproses dan aku tidak akan pernah mencabutnya. Bajingan seperti Eric harus di penjara.""Cassalyn!" Baron meraung sekali lagi. Matanya memerah dengan rahang yang mengeras dan urat leher yang menonjol. Pria itu benar-benar murka sekarang. "Kau benar-benar keji, kau ingin menghancurkan saudaramu sendiri!""Tuan Baron, kau sangat menggelikan. Putramu bisa menuntut keadilan, tapi aku tidak boleh. Anda seharusnya berhenti memanjakan bajingan itu, lihat seperti apa dia tumbuh karena didikan mengerikan Anda. Putra Anda menjadi pembunuh, pemerkosa, pelaku kekerasan dan kejahatan lainnya.""Tutup mulutmu!" geram Baron."Apa yang dikatakan oleh Cassalyn benar. Putramu menjadi sangat mengerikan karena kau tidak bisa mendidiknya denga benar. Dan bajingan itu pantas dihukum seberat-beratnya. Aku benar-benar merasa terhina darah keluarga Atlante mengalir di pembunuh seperti itu!" Vernand berkata dengan tajam."Ayah, Eric adalah cucumu juga.""Aku tidak memiliki cucu pem