2 tahun kemudian
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Pernikahan Azura dan Reno sudah 2 tahun begitu juga dengan usia Gil yang menginjak 2 tahun.
“Sayang, kamu kenapa kok pucat sekali wajahmu?” tanya Reno khawatir keadaan Azura.
“Ga tau nih Bang sudah 3 hari aku selalu mual dan muntah-muntah kali pagi,” jawab Azura.
Reno teringat kejadian di Sydney dulu persis seperti keadaan Azura saat ini. Dia berpikir mungkin saja Azura hamil. Dia akan memastikan keadaan Azura hamil atau tidak agar tidak bimbang.
“Kita ke dokter yaa pagi ini sekalian ikut ke rumah sakit,” ujar Reno.
“Iya Bang.”
Keesokan harinyaDi saat Reno akan berangkat kerja Gil malah menangis. Dia tidak ingin Reno meninggalkannya membuat Reno tidak tega pada putranya."Mau cama papa, papa ga boleh pelgi.” Gil menarik tangan Reno.Reno menggendong Gil lalu berkata, “Gil mau sama ikut Papa?" tanya Reno."Cama Papa… Papa."Reno tidak tega menolak keinginan Gil. Dia pun tidak jadi berangkat ke rumah sakit demi menemani putranya."Bang apa ga masalah kamu ga
Tak lama Bella dan Luis datang ke rumah sakit, mereka langsung menemui Azura. Azura hanya terdiam menatap lantai dengan pandangan kosong. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami musibah seperti ini. Baru saja 2 tahun dia bahagia bersama Reno tapi sekarang jadi seperti ini."Ada apa ini Azura, kenapa Renk bisa seperti ini?" tanya Bella dengan khawatir."Aku... aku..." Azura tak sanggup berkata-kata lagi air mata terus mengalir di pipinya.Bella memeluk Azura. Dia mengerti perasaan menantunya yang tidak menyangka Reno bisa seperti ini. Luis tidak sabar menunggu kabar dari Dokter yang menangani Reno.“Aduh lama banget sih. Ngapain aja mereka,” ucap Luis gelisah.Mereka hanya saling diam sambil memanjatk
Seusai itu senja jadi sendu awan pun mengabu Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku 'Ku memintal rindu menyesali waktu mengapa dahulu Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari Walau masih bisa senyum Namun tak selepas dulu Kini aku kesepian Kamu dan segala kenangan Menyatu dalam waktu yang berjalan Dan aku kini sendirian Menatap dirimu hanya bayangan Tak ada yang lebih pedih
Masa muda harus dinikmati dengan berbagai pengalaman juga petualangan. Dan itu lah yang dilakukan Azura sekarang. Dia sedang berjingkrak jingkrak, menggerakan badannya, dan bersenandung mengikuti alunan music BTS yang menggunakan bahasa Korea. Alessia menonton konser BTS dengan Joy dan Wendy, sahabatnya."Jin, i love you," teriak Joy saat melihat Jin berjalan dari atas panggung menuju tempatnya berdiri."Loh V mana, eeh itu V... V," teriak Azura tak mau kalah dari Joy.Makin histeris Azura berteriak saat V seperti menatap ke arahnya. "Saranghae Oppa... V ooh my god V." Azura berteriak makin keras."Woi keras amat sih teriaknya, sumpah berisik banget," ujar Wendy kesal dengan teriakan Azura."Apaan sih, biasa aja kali... Namanya juga konser bebas dong mau teriak-teriak juga, mau sepi ke hutan aja sana nonton konser Tarzan," jawab Azura kesal dengan Wendy."Terserah dah, eeeh itu Jungkook mana, marry me Jungkook." Wendy juga berteriak saat mel
Mata Azura memerah, kepalanya terasa pusing semalaman dia terjaga. Walau dia sangat mengantuk, tapi masih mencoba berkonsentrasi dalam kelas Pak Budi di salah satu Universitas swasta terkenal. Rasa kantuk semakin menyerangnya, dia kurang tidur karena kejadian malam itu. Kantung mata dan lingkaran hitam terlihat jelas dimatanya. Entah siapa yang melakukan tindakan yang tidak senonoh padanya membuatnya sangat ketakutan.Wendy dan Joy menatap Azura dengan heran, tidak seperti biasanya gadis ceria itu seperti itu."Azu, kamu kenapa?" Wendy dengan khawatir."Aku ngantuk banget, mata ku ga kuat untuk membuka mataku lagi." Azura sambil menahan diri untuk tidak menguap."Ijin cuci muka dulu sana, masih 1 jam lagi loh kelas berakhir," ujar Wendy.Azura meminta ijin untuk dia ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang terlihat sangat lelah. Azura berjalan dengan setengah mata hampir tertutup menabrak seorang pr
Azura akhirnya bisa keluar dari rumahnya setelah dua hari dia dikurung oleh Ricardo tidak bisa keluar rumah dan sudah berada di kampus bersama Wendy dan Joy. Mereka sekarang sedang berada di cafetaria setelah jam kuliah mereka selesai. Wajah Azura hari terlihat begitu berbeda tidak seperti biasanya."Azu dua hari yang lalu mata mu kayak mata panda, hari ini beda lagi membengkak dengan lingkaran mata yang menghitam. Kayaknya perlu touch up deh," kata Wendy ."Haha makasih yaa Wen kamu perhatian banget sama aku." Azura memeluk Wendy."Aku lagi sedih, kesal dan sebel banget sama kakek," ujar Azura."Kenapa? Kamu sama kakek Ricardo bertengkar?" tanya Wendy."Iya saat aku liat cctv diruang kerja kakek, eeh ketauan dan ngeliat video keluar kayak maling padahal belum sempat melihat siapa yang berada disekitar rumah. Baru kali ini kakek berteriak, membentak aku dengan keras," ujar Azura sedih.Saat mereka berusaha menghibur Azura terdengar suara jer
Azura menangis disamping ranjang pasien VVIP di salah satu rumah sakit swasta terbaik di ibu kota. Dia sangat sedih melihat keadaan Ricardo yang terbaring lemah."Kakek... kakek bangun... aku janji akan jadi anak yang penurut tidak membantah omongan kakek lagi. Bangun kek." Azura memegang tangan kakeknya dengan erat."Tante kita bawa aja kakek pengobatan di luar negeri biar lebih baik dan bisa cepat sembuh.""Nona Azura tenang pak Ricardo pasti akan sehat. Tadi kena serangan jantung. Kamu yang sabar yaa sayang," kata Gisela dengan lembut.Gisela sedih melihat keadaan Ricardo dan Azura. Gisela wanita berumur paruh baya adalah asisten dan sekretaris pribadi Ricardo. Gisela dulu sahabat Megan ibu Azura, Gisela membantu Ricardo dan Anita membesarkan, merawat, dan menjaga Azura dari usia 6 tahun sampai diusianya sekarang 20 tahun.Gisela dulu sempat menikah namun akhirnya bercerai, Mantan suami Gisela menceraikannya karena tidak bisa memberikan ket
Azura masih kepikiran tentang apa yang dia dengar saat pembicaraan Ricardo dengan Luis Geraldo. Siapa yang akan dijodohkan? Apakah dia akan dijodohkan oleh kakeknya dengan anak Luis dan Bella Geraldo? Dia belum siap jika harus menikah di usianya yang masih 20 tahun.Dengan perasaan yang sedang tidak menentu Azura menghubungi Wendy tapi ponsel temannya itu tidak aktif lalu menghubungi Joy. Dia ingin bertemu dengan Joy untuk menceritakan tentang dirinya yang sepertinya akan di jodohkan dengan anak Luis Geraldo walau dia sendiri belum pasti.Wajah Azura tidak bersemangat, dia lelah dengan semua peraturan yang dibuat Ricardo dan juga risau tentang kabar perjodohan. Joy mendengarkan semua keluh kesah Azura yang terlihat tertekan.