Share

Bab 34

"Mas berangkat kerja dulu, ya. Kamu yang baik-baik di sini ditemani sama ibu." Mas Rudi mengulurkan tangannya ke arahku. Setelah kuraih, bergegas kucium punggung tangannya dengan takdzim.

Begitu selesai berpamitan denganku dan juga Ibu, ia bergegas melangkah keluar.

Ya, Mas Rudi tak mendapatkan cuti. Katanya sudah aturan dari pabrik, jika ia tak boleh mengambil libur secara mendadak. Katanya harus beberapa hari sebelumnya sudah izin terlebih dahulu.

Jadi, aku ditemani oleh Ibu.

Aku tak menyangka, perempuan yang dulu bersikap begitu ketus, kini telaten sekali merawatku. Menyiapkan obat yang harus kuminum dan membantuku untuk melatihku bergerak.

Di saat bayiku menangis, ibu mertuaku dengan gesit langsung mengambil dan menggendong bayiku.

"Bu ...," panggilku yang membuat ibu menyuap makanan ke dalam mulutnya terhenti lalu menolehkan kepala ke arahku.

"Hm ...." Aku seperti ragu untuk mengatakannya. Entah ini hal yang pantas atau enggak untuk kutanyakan. Akan tetapi, jika tak kutanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status