Peringatan? Sepertinya tidak mungkin. Baik Mu Bai ataupun pria bertopeng itu, tidak ada yang mengetahui keberadaanku. Batin Li Lin. Mungkinkah Tuan Jin sedang mengujiku? Di pagi buta begini? Bahkan suara jangkrik masih terdengar saling bersahutan.Sreeek!Suara injakan dedaunan kering, membuat Li Lin sadar, bahwa ada seseorang berada di halaman penginapan."Kau bisa keluar untuk mengeceknya. Aku akan melihat siapa orang itu," kata roh pedang kayu.Li Lin pun berjalan menuju pintu kamar dengan membawa pedang kayunya. Ketika dia membuka pintu tersebut, anak itu merasakan suara lesatan angin yang cukup kencang di hadapannya."Ada banyak pedang menyambutmu," ujar Suluh mengabarkan bahwa di hadapan Li Lin saat ini banyak lesatan pedang menuju ke arahnya.Whuuuuuus!Syuuut syuuut syuuut!Secara reflek, Li Lin mengayunkan pedangnya sembari melangkah maju untuk menangkis lesatan pedang-pedang tersebut. Setelah dia berhasil menaklukan semua pedang itu, datang lagi sebuah pedang meluncur ke ara
"Ka-kau! Roh dari pedang kayu yang tampak lapuk itu?" tanya roh pedang perak bergidik."Kalau bukan, siapa lagi yang bisa membatu anak kecil yang buta ini?" jawab Suluh. "Jadi, kau mau mati di tanganku, atau lenyap di tangan tuanmu?""Apa! Grrrr .... Kau pikir, kau bisa mengalahkanku dengan mudah!"Mereka pun, bertarung di alam bawah sadar Li Lin. Suluh membelenggu jiwa Li Lin untuk melindunginya dari serangan apapun, sekaligus agar Suluh sendiri bisa mengendalikan tubuh anak itu lebih leluasa. Hingga akhirnya, roh pedang kayu itu berhasil menendang keluar gumpalan roh pedang perak dari alam bawah sadar Li Lin kembali ke asalnya, yaitu pedang perak bermata hitam.Bruuuuk!Pedang perak itu terjatuh ke tanah. Kemudian, Suluh melepas jiwa Li Lin dan menyadarkannya kembali.Anak ini, memiliki bakat yang luar biasa. Dia mampu menutupi kekurangannya dengan kelebihannya. Batin Fu Jin menatap Li Lin dengan serius."Tak disangka, aku menemukan harta karun di pasar perbudakkan. Mulai saat ini, k
Suara gong berbunyi menandakan dimulainya pertandingan."Aku sangat penasaran. Bagaimana bisa Guru Fu mengangkatmu menjadi muridnya? Meskipun kau buta, aku rasa, kau pasti bukan orang yang mudah dihadapi," ucap Xiao Long Zi."Anda terlalu melebihkanku, Senior. Aku hanya beruntung karena dekat dengan Yu Jin.""Yah ... itu memang suatu keberuntungan. Tapi, Guru Fu sangat jeli dalam memilih seorang murid. Ayahku bahkan pernah mengajukanku untuk menjadi muridnya, tapi aku gagal saat diuji olehnya. Jadi, aku sangat ingin tahu, bagaimana kau bisa melewati ujian yang sulit itu. Di pertarungan ini, aku tidak akan berbelas kasih kepadamu! Rasakan ini! Formasi pedang matahari!"Xiao Long Zi merentangkan kedua tangannya. Pedang merah milik pemuda itu melayang di belakang kepala. Kemudian, pedang itu mengeluarkan cahaya membentuk lingkaran seperti matahari di belakang Xiao Long Zi."Lesatan seribu pedang matahari!"Xiao Long Zi menggerakkan tangannya ke atas, lalu menyatukan keduanya di depan dad
"Sekarang, aku akan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat. Bersiaplah untuk bertahan!" ucap sang roh pedang kayu.Li Lin mengangguk sebagai isyarat bahwa dia sudah siap. Di saat keduanya saling menggertak mengerahkan seluruh kekuatan, tiba-tiba sang pedang kayu memancarkan cahaya biru keunguan yang sangat pekat. Cahaya itu masuk menyerap ke pori-pori tubuh Xiao Long Zi menusuk-nusuk tubuhnya, hingga organ dalamnya terluka dan memuntahkan banyak darah.Setelah kekuatan Xiao Long Zi melemah, dia bahkan sudah tidak sanggup lagi memegang pedang. Pedang merahnya kembali ke bentuk semula dan dia terdorong mundur hingga keluar arena.Sraaaaaaaaaaak!Bruuuk!Hempasannya cukup keras ditambah organ dalamnya yang sudah terluka. Xiao Long Zi terkapar tak sanggup lagi untuk bangkit."A-ku ... me-nye-rah!" ucapnya terbata-bata.Fu Jin turun ke arena dan mengangkat tangan Li Lin seraya berkata, "Pertandingan ini dimenangkan oleh Jin Li!"Tidak hanya mendapatkan izin dari sang guru, Li Lin bahkan mendap
Tubuh Li Lin dalam kendali sang roh pedang kayu, berlari cepat dengan gerakan kilat mengejar anak lelaki itu. Dalam sekejap, Li Lin berhasil menyusul dan menghadangnya. Kehadiran Li Lin yang tiba-tiba, membuat anak lelaki itu tersentak dan segera menghentikan langkahnya."Serahkan batu spiritual itu!" Li Lin mengayunkan pedang kayunya menebas anak lelaki itu. Matanya menyala biru menandakan dia masih berada dalam kendali Suluh.Anak itu melompat mundur untuk menghindar. Namun, pedang kayu berhasil menggores dadanya hingga mengeluarkan tetesan darah. Ketika Suluh menggerakkan tangan Li Lin dan berniat membunuh si anak laki-laki dengan mengarahkan mata pedang ke arahnya, kesadaran Li Lin berhasil menahan gerakan roh pedang kayu itu ."Cukup! Kita tidak harus membunuhnya, kan? Biarkan aku yang memintanya secara baik-baik," ucap Li Lin."Heh! Kau tidak tahu bahwa batu spiritual itu sangat berharga baginya. Cara tercepat untuk mendapatkannya adalah dengan membunuh anak itu!" timpal sang roh
"Tapak penghancur!"Si kakek tua, Zhou Li menahan serangan tersebut dengan ujung jari telunjuk. Jarinya mengeluarkan energi angin yang sangat dahsyat. Energi angin itu berputar-putar mengelilingi ujung jari hingga ke lengan."Telunjuk tornado angin!"Whuuuuuuuuush!Lesatan angin yang kuat, menerobos tapak penghancur hingga menghempaskan orang yang menyerang tadi, beserta orang-orang yang berada di belakangnya."Ckck. Mereka mencari masalah dengan orang yang salah," ucap Yang Li. "Kakek bukanlah orang yang mudah dihadapi.Orang-orang itu menggertakkan gigi kepada Zhou Li. Mereka terdiri dari lima orang. Setelah melihat mereka dengan seksama, Zhou Li menyadari bahwa mereka adalah orang-orang suruhan dari Kerajaan Ye yang telah di tugaskan untuk menguntitnya."Ternyata kalian orang-orang suruhan Pangeran Zhan Ye!""Sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari Pangeran. Kau memang tak terkalahkan, Kakek Zhou Li. Dan kau adalah penghalang utama yang harus disingkirkan agar Kaisar Ye bis
Remang-remang, mulai tampak apa yang berada di hadapan Li Lin. Seorang pria berwarna biru dan segala sesuatu yang ia lihat tampak berwarna biru."Pohon pun berwarna biru? Ada apa ini?" tanya Li Lin mengernyitkan dahi."Inilah mataku, inilah penglihatanku. Penglihatan para roh pedang sangat berbeda dengan manusia. Kami hanya bisa melihat satu warna. Tergantung esensial yang dibentuk oleh sang pembangkit roh," ujar sang roh pedang kayu.Roh pedang, terbentuk oleh esensial dari kekuatan spiritual sang pembangkit yang membentuk suatu gumpalan. Seperti halnya pembentukan roh hewan spiritual. Akan tetapi roh hewan spiritual tidak memiliki wadah atau raga, sedangkan roh pedang memiliki wadah berbentuk pedang. Sehingga, apabila orang yang membangkitkan roh pedang itu mati, sang roh pedang masih bisa terus hidup karena dia memiliki wadah. Kecuali jika seseorang melenyapkannya.Li Lin menghela napas. Meskipun terdapat kekurangan pada penglihatannya saat ini, dia sangat terbantu. Setidaknya, kini
"Bukan saatnya untuk membatu, Bodoh!" Roh pedang kayu mengambil alih tubuh Li Lin tanpa persetujuannya.Suluh tidak bisa merasakan aura apapun pada Master King. Kehadirannya yang tiba-tiba, benar-benar membuatnya kaget. Lelaki itu dapat menyembunyikan kekuatannya dengan sempurna."Kau sungguh menarik perhatianku, Roh Pedang Kayu. Tak disangka pedang yang tampak lapuk sepertimu, memiliki kekuatan yang besar melebihi semua roh-roh pedang yang kutemui."Roh pedang kayu terperanjat. Master King bahkan mengetahui, bahwa yang mengendalikan tubuh Li Lin saat ini adalah dirinya. "Kekuatan orang ini sungguh tak terduga. Lari adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan diri," gumamnya."Tuan roh pedang kayu, aku mengandalkanmu," ucap Li Lin dari alam bawah sadarnya."Heh! Panggil roh hewan spiritualmu untuk mengacau! Kita akan cari cara untuk kabur.""Miao Cing!"Namun, ketika Miao Cing menyerang, hanya dengan jenthikan jari ia langsung lenyap."Ckck. Serangan sampah!" ejek Master King. "Lao Hu t