Share

Mungkin kau akan bosan

Ferdian menoleh kearah suara itu. Ah, ternyata adalah ibunda tersayang yang sedang mengalunkan suaranya. Padahal ia mengira bahwa Suroya yang akan datang menemuinya, ia sungguh sedang berakting seolah Mira adalah kekasihnya.

"Ehem, ehem," ibunya berdehem membuat Ferdian tersipu malu. Ini seperti senjata makan tuan.

"Kenapa ibu datang nggak nelpon dulu?" Ferdian mengomel.

"Emangnya Ibu harus selalu laporan kemana Ibu pergi, hah?" katanya sambil meletakkan kotak berisi kue-kue buatannya. Matanya mulai mencari sosok yang tadi dilihatnya sedang bermesraan dengan putranya. Ia sungguh datang disaat yang sangat tepat.

"Siapa namamu, Nduk?" Ibunya mendekati Mira.

"Saya Mira, Ibu."

"Kamu bekerja disini?"

"Iya, Bu," jawabnya malu-malu, sesekali sudut matanya melirik Ferdian.

"Ooh begitu. Saya ibunya Ferdian, tidak perlu sungkan ya," katanya kemudian.

"Terimakasih, Bu," ujar Mira sedikit bergidik karena teringat bagaimana ibu Ferdian mendesak putran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status