Share

18. Never Give Up

Sepasang sepatu Fila putih mengunci kedua mata Hye Jin selama beberapa menit, rasanya tidak sering ia mengenakan sepatu yang dibelinya dengan potongan harga itu, tetapi kakinya terasa sesak terjebak di sana.

Detak jarum jam terdengar sayup-sayup, dengungan kecil mirip suara nyamuk mendominasi indra pendengarannya ketika cahaya pagi menyeruak masuk lewat jendela. Saat kedua kakinya terhimpit di dalam sepatu kecil, gadis itu lebih mengkhawatirkan kesehatan telinganya saat ini.

Di atas lantai putih yang setiap hari disapu dan dipel oleh petugas kebersihan, Hye Jin membayangkan ribuan alphabet warna-warni jatuh satu persatu setelah tertolak oleh indra pendengarannya yang terlalu malas mendengar ocehan.

Dia berdiri santai sambil melipat kedua tangannya di belakang punggung, telinganya memang terbuka lebar, tetapi bukan berarti setiap kalimat dapat diterima. Tidak masuk kuping kiri keluar di kuping kanan, setiap kalimat yang keluar bersama air liur itu bahkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status