Share

Bab 3 Membantu wanita cantik

"Leighton, apa lebih baik kita tidak pergi ke Imperial Lotus, cari saja restoran di dekat gerbang sekolah." Harold Burch membujuk.

“Ya, tidak perlu pergi ke tempat yang begitu bagus, cari saja restoran dekat sini, itu bisa menghemat banyak uang, lebih baik kau gunakan sisa uangmu untuk disimpan atau membelikanku pakaian.” Haydee Lampson berkata sambil menggandeng lengan Leighton.

Sangat lembut dan nyaman.

Leighton sedikit tersipu malu.

Dalam tiga tahun terakhir, Leighton Peltz hidup dengan sangat biasa dan menyedihkan. Semua gadis tahu bahwa Leighton Peltz sangat miskin, dia mencari uang dengan mencuci seragam sekolah orang lain dan membawa air cuci kaki untuk temannya. Gadis-gadis di sekolah telah lama menghindari Leighton.

Tak disangka ketika punya uang, banyak wanita yang mau berada dekat dengannya.

Tapi Leighton tidak terbuai dengan kecantikan Haydee. Dia berkata kepada Haydee, "Bahkan jika aku menghemat uangku, tidak ada alasan bagiku untuk membelikan kamu pakaian. Kau bukan pacarku."

Mata Haydee Lampson berputar, "Bodoh, jika kau tidak mengejarku, bagaimana aku bisa menjadi pacarmu."

Leighton Peltz tidak bodoh, dia melihat niat Haydee Lampson.

"Ayo kita siap siap untuk pergi ke Imperial Lotus." Leighton berkata sambil tersenyum.

Elliot Cotton berjalan kembali ke kelas dan berteriak kepada Leighton Peltz, "Teman-teman sekelas sudah berangkat duluan, hanya tinggal kau yang belum."

"Baiklah ayo cepat."

Haydee Lampson meraih lengan Leighton Peltz dan berjalan keluar, Harold Burch ragu-ragu selama beberapa detik kemudian mengikutinya.

Alisson Pierce yang berada di depan melihat kehadiran Leighton Peltz. Dia mengerutkan kening dan bertanya kepada Dickson McClain, "Dickson, kelas kalian mengadakan acara ini, apa Leighton juga ikut?"

Dickson McClain mengangguk.

"Bisakah kau memberi tahu Elliot untuk tidak membiarkan bocah miskin ini ikut, aku jijik melihatnya dan takut tidak bisa makan nanti." Kata Alisson Pierce.

“Tidak bisa.” Dickson McClain menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Kau salah paham, hari ini bukan Elliot yang mentraktir, tapi Leighton" Dickson tertawa, "Kau juga tidak menyangkanya bukan?"

"Dickson, jangan bercanda, bocah miskin seperti ini bahkan tidak sanggup untuk mentraktir kita makan di kantin. Bagaimana dia bisa mengundang begitu banyak orang ke Imperial Lotus?" Alisson tidak percaya.

“Nasib baik, dia memenangkan lotre.” Harvey Gantner bergumam, nadanya sangat tidak senang.

“Jadi, berapa banyak uang yang dia menangkan?” Alisson Pierce bertanya dengan gugup, dia takut mendengar Leighton Peltz mendapatkan hadiah besar.

"Hanya 5000 dolar."

“5000? Orang bodoh ini mendapat 5000 dolar jadi dia berani mengundang seluruh kelas untuk makan di Imperial Lotus. Apa mau pamer?” Alisson tersenyum saat itu, namun lebih tampak seperti senyum menghina.

Namun ketika Leighton berjalan mendekat, wajah Alisson menjadi sedikit memerah.

Pada awalnya, Alisson mengira bahwa Elliot lah yang mengundangnya, maka dari itu dia setuju untuk ikut, bahkan dia pun mengajak dua teman baiknya, Candice Waber dan Loraine.

Tapi ternyata undangan ini adalah dari Leighton, apa dia tetap ingin ikut pergi?

Leighton melihat Alisson tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia memanggil taxi dan berkata kepada beberapa gerombolan yang sedang bersama Dickson McClain, "Aku pergi duluan, kalian juga cepat menyusul."

“Apa maksudnya, dia bahkan tidak pergi bersama-sama dengan kita?” ​​ Alisson Pierce yang tadinya merasa sedikit malu berubah menjadi kesal saat melihat Leighton naik taksi pergi.

"Alisson, apa lebih baik kita tidak perlu ikut? Ini adalah acara kelas mereka, dan kita tidak berada di kelas mereka," kata Loraine saat ini.

Candice Waber juga tampak malu, "Ya, mereka juga tidak mengundang kita, bagaimana jika nanti kita malah diusir?"

“Dia tidak akan berani mengusir kita!” Alisson Pierce ragu-ragu pada awalnya, tetapi kata-kata dari Candice Waber tiba-tiba malah memberi Alisson Pierce tekad untuk tetap pergi.

"Aku tidak percaya dia berani mengusir kita kecuali dia berani mencari masalah dengan Dickson." Alisson Pierce memandang Dickson McClain dengan percaya diri.

"Tenang saja, ada aku, masuk ke mobil." Dickson McClain tersenyum dan menekan kunci mobil BMW-nya.

"Apa kau lihat tadi Haydee Lampson merangkul lengan Leighton Peltz? Mereka tampak sangat dekat" Seseorang berkata.

"Kita tidak buta, bagaimana kita tidak melihatnya? Haydee Lampson ini seperti vampir. Jika dia menempel pada seorang pria, dia akan menghisap dan menghabiskan semua uang pria itu. "Alisson Pierce yang duduk di kursi depan BMW menjawab.

Dia tahu Leighton Peltz sedang dapat durian runtuh.

Sekitar sepuluh menit kemudian, sopir taksi menghentikan mobilnya, "Sudah sampai, sepuluh dolar."

Harold Burch hendak membayarnya, namun Leighton Peltz telah melemparkan uang seratus dolar kepada pengemudi dan berkata, “Tidak perlu uang kembali.”

"Leighton, kau tidak boleh begitu boros menghabiskan uangmu. Jika terus seperti ini, 5000 dolar mu akan habis dengan cepat." Harold Burch berusaha menjelaskan Leighton Peltz dengan susah payah.

"Harold, jangan khawatir, sebenarnya aku bukan mendapatkan 5000 dolar, tetapi 50.000 dolar," kata Leighton Peltz dengan suara rendah.

Dan kalimat ini kebetulan didengar oleh Haydee Lampson.

Hati Haydee Lampson benar-benar terguncang seketika.

Lima puluh ribu dolar?

Haydee Lampson menatap mata Leighton Peltz seolah-olah dia sedang melihat Pangeran Tampan.

"Teman-teman, jangan hanya berdiri saja, ayo cepat masuk." Leighton Peltz memandang para teman sekelasnya yang berdiri di pintu dan melambaikan tangannya.

Leighton Peltz belum pernah berada di hotel mewah sebelumnya, dia terlihat seperti orang bodoh saat masuk.

Begitu dia memasuki pintu, dia melihat hiasan batu yang super besar berada di tengah lobi.

"Ramai sekali?"

Melihat sekelompok orang yang tampak seperti orang tersesat, pelayan Imperial Lotus juga merasa bingung.

“Permisi, apa kalian semua datang bersama?” Pelayan datang dan bertanya dengan hormat.

Leighton Peltz mengangguk, "Ya, Apa anda bisa mencarikan kami ruangan pribadi yang besar?"

“Maaf tuan, ruangan pribadi terbesar sudah dipesan oleh orang lain, tetapi masih ada beberapa ruangan pribadi kecil yang kosong.” Kata pelayan itu dengan nada meminta maaf.

"Ruangan pribadi kecil juga tidak masalah, boleh tolong aturkan untuk kami." kata Leighton Peltz.

Meskipun Leighton Peltz mengenakan pakaian yang lusuh, sikap pelayan tetap sopan dan profesional.

Segera, Leighton Peltz mengeluarkan seratus dolar dan menyerahkannya kepadanya, "Ini untuk tipmu."

“Terima kasih bos, terima kasih bos.” Pelayan itu sangat gembira, memanggil panggilan bos dengan sangat ramah,

"Leighton Peltz, kau terlalu berlebihan, seratus dolar hanya untuk tip? "Teman-teman sekelas terkejut. Mengingat upah minimum di kota ini untuk pelayan sangatlah rendah.

"Leighton, memenangkan lotre itu tidak mudah, jangan terlalu boros, bagaimana jika nanti sudah habis?" Teman sekelas yang baik hati mulai membujuk Leighton Peltz.

"Betul, nanti kita makan secukupnya saja, tidak perlu terlalu boros, kita semua masih siswa."

“Tidak apa-apa, kalian tidak perlu merasa tidak enak.” Leighton Peltz tidak peduli. Alasan mengapa dia begitu murah hati bukan hanya karena dia memiliki 200.000 dolar di rekeningnya, tetapi karena kakeknya adalah orang terkaya di Dubai.

Selama di dalam kelas, Leighton Peltz sudah memeriksa dan memang ada seseorang bernama Walton Peltz di Dubai. Asetnya telah mencapai ratusan miliar dolar. Jika Walton Peltz adalah kakeknya, dia hanya cukup menghabiskan uangnya selama sisa hidupnya.

Terlebih lagi, setelah menjadi orang miskin begitu lama, Leighton Peltz juga ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang kaya.

‘Harus kuakui, perasaan bisa menghabiskan uang seperti ini sangatlah menyenangkan.’

Setelah beberapa saat, pelayan itu berlari kembali dan memperkenalkan seseorang dengan kepala botak kepada Leighton Peltz.

"Izinkan saya memperkenalkan kepada anda, orang ini adalah Joan Peloquin, seorang tokoh terkenal di Westville." Pelayan itu memperkenalkan.

"Joan Peloquin?" Leighton Peltz terkejut.

"Apa kabar, namaku Joan. Begini, hari ini ada rekanku yang sedang merayakan pernikahan. Tiga meja undangan tidak dapat hadir, artinya saat ini rekanku itu kelebihan tiga meja. Harga standar per meja adalah Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan dolar, apakah kau mau membantuku dengan memesan tiga meja ini?”

"Aku akan memberimu diskon, diskon 50%, bagaimana?" Joan Peloquin memandang Leighton Peltz dengan penuh harapan.

Joan Peloquin, Leighton Peltz pernah mendengar nama ini lebih dari sekali, nama ini terdengar sangat tidak asing.

Leighton Peltz tahu betul bahwa jika dia tidak setuju, mungkin orang lain pun pada akhirnya juga akan membeli tiga meja ini.

Jika harganya tidak semahal ini, mungkin Leighton Peltz akan setuju.

Kurang lebih harganya 1000 dolar per meja, yang berarti kurang lebih akan menghabiskan 3000 dolar untuk malam ini, Leighton Peltz merasa itu terlalu mahal.

"Anak muda, jangan khawatir, hari ini kau membantuku, aku Joan Peloquin akan mengingat kebaikanmu. Jika dikemudian hari kau menghadapi masalah di Westville, carilah aku. Ini nomor ponselku. Kau dapat menyimpannya." Joan Peloquin berkata lagi.

"Baiklah kalau begitu." Leighton Peltz takut menyinggung Joan Peloquin, jadi dia menyetujuinya.

"Tapi...."

"Tapi apa?" Joan Peloquin mengerutkan kening.

"Tapi jangan beri aku diskon, aku akan membayar sesuai dengan standarnya." Leighton Peltz tersenyum dan berkata.

Joan Peloquin sedikit tercengang mendengar ini. Dia takut telinganya salah dengar, dan bertanya, "Anak muda, maksudmu, kau ingin mengambil jamuan tiga mejaku dengan harga aslinya?"

"Benar."

“Haha, menarik, siapa namamu?” Joan Peloquin tertawa keras.

"Namaku adalah Leighton Peltz."

"Baiklah, Leighton Peltz, akan kuingat namamu. Mulai hari ini, kau akan kuanggap seperti adikku." Joan Peloquin tersenyum.

Tetiba suara Elliot Cotton datang dari lobi.

"Leighton Peltz, keluar dari sini!"
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ikan Emas
mcnya tidak mencerminkan kepribadian yg seharusnya malah terlihat sombong dan bodoh
goodnovel comment avatar
Muhammad zubair
alasannya ada karena menang lotre alur ceritanya hampir mirip lelak yang tak terlihat kaya
goodnovel comment avatar
Muhammad zubair
Alur ceritanya hampir mirip seperti lelaki yang tak terlihat kaya cuma perbedaan nama dan tempatnya aja ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status