Share

Pulang Dusun

Pada pagi yang cerah tampak seorang gadis muda memasuki Dusun Sentani dengan berjalan kaki sementara di belakang gadis ini tampak satu mobil sedan mewah mengikutinya dengan perlahan-lahan.

Gadis ini tenang saja berjalan di jalanan dusun yang agak becek karena hujan sebelumnya sementara gaunnya mulai basah dan kotor terkena genangan air. Tapi tidak seperti gadis kota lainnya, dia tidak peduli dan dengan santai meneruskan perjalanannya. Gadis ini malah asyik tertawa riang berlari menghindari genangan air yang bercampur lumpur ini.

“Carla, ayo masuk mobil saja..Becek banget tuh jalanan..”, teriak pemuda yang mengendarai sedan mewah ini tidak sabar mengikuti langkah gadis yang bernama Carla ini

“Aku kan tidak memaksamu untuk ikut ke kampung halamanku. Kamu saja yang memaksa mengantarkan aku ke Dusun Sentani ini”, kata Carla sambil sesekali melompati genangan air

“Lagian kamu kan sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dusun ini. Kenapa juga kamu harus pulang kampung La”, tanya pemuda ini lagi

“Suka-suka akulah Ren. Kok kamu yang repot urusin aku?”, kata Carla kepada pemuda yang bernama Rendy ini dengan nada sewot

“Bukan begitu La. Aku agak khawatir jika kamu sendirian di dusun yang sunyi ini. Tadi saja aku susah payah melewati jembatan yang sudah agak rusak. Beruntung mobil ini masih bisa lewat. Tidak tahu nanti pulang dari dusun ini bisa melewati jembatan itu lagi atau tidak”

“Kamu pulang duluan saja Ren. Tidak apa-apa. Aku kenal beberapa teman mama yang masih tinggal di Dusun Sentani ini. Aku bisa menginap beberapa hari di rumah mereka”, kata Carla yang masih saja betah berjalan kaki menyusuri jalan dusun ini.

“Aku tidak mau pulang kalau tidak bareng kamu. Nanti bagaimana aku menjelaskan sama papa dan mama kamu kalau kamu nekad pergi ke Dusun Sentani ini. Mama kamu sudah melarang kamu pergi tapi kamu tetap saja bandel”, jawab Rendy yang mulai kesal dengan keras kepalanya Carla

“Jangan ngomong sama mama ya kalau aku pergi ke Dusun Sentani. Aku hanya mau mengunjungi kuburan Bibi Ningsih yang meninggal setahun yang lalu. Bibi Ningsih ini baik sekali sama aku saat aku kecil jadi aku harus menghormatinya dengan mengunjungi makamnya. Kamu sendiri kan bilang jadi orang harus ingat budi orang. Itu yang aku lakukan sekarang Ren”, mohon Carla

“Di sini tidak ada sinyal. Nanti aku pergi agak jauh dari dusun ini buat telepon mama kamu bilang kamu dan aku lagi pergi jalan-jalan ke Bali biar mama kamu tidak curiga dengan kepergian kamu yang tiba-tiba”

“Terima kasih Ren atas pengertiannya”, kata Carla yang mulai manis lagi karena Rendy hendak membantunya

“Aku jadi ingat masa kecil saat main hujan-hujannan di dusun ini. Jalanan juga becek masih sama persis tidak ada perubahan yang berarti”, lanjutnya

“Tapi pakaianmu jadi kotor begitu. Masuk ke mobil sekarang. Kamu mau pergi ke mana?”, tanya Rendy yang membukakan pintu mobil untuk Carla

“Neng Carla?”, tiba-tiba ada ibu-ibu yang menegur dirinya saat dia hendak masuk ke mobil

“Ini benar Neng Carla?”, tanyanya lagi

“Iya..Aku Carla. Ibu siapa ya?”

“Neng Carla kenapa kembali lagi ke dusun ini?”, tanyanya lagi tanpa menjawab pertanyaan Carla

“Ibu ini siapa sih..Kok aku tidak kenal sama ibu ya?Kenapa aku tidak boleh kembali ke dusun kelahiranku sendiri?”, tanya Carla gencar

Wanita ini tidak menjawab. Hanya terus memandang wajah Carla seakan ada yang hendak diutarakannya. Tapi wanita ini mengurungkan niatnya dan berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Carla.

“Ibu ini siapa? Kok aku tidak kenal ya? Kenapa ibu tahu namaku?”, tanya Carla lagi yang tidak dihiraukan wanita tadi. Dia berlalu begitu saja meninggalkan banyak pertanyaan di hati Carla

“Siapa itu La?”, tanya Rendy saat Carla masuk ke dalam mobil

“Aku tidak tahu Ren. Dia kenal aku dengan baik, tapi aku tidak pernah ingat siapa dia. Teman mama juga bukan deh..Kalau Bu Ningsih aku kenal teman mama yang sering bantuin jagain aku saat mama sedang ada pekerjaan”

“Ya sudahlah biarkan saja”, kata Rendy menenangkan Carla

“Mungkin hanya orang iseng saja”, lanjutnya

“Tapi dia tahu namaku Ren. Tidak mungkin kan orang iseng bisa kenal aku dan tahu namaku”, seru Carla yang masih penasaran

“Kamu mau kemana sekarang? Biar aku antar pakai mobil, jadi tidak akan bertemu orang aneh lagi”, ujar Rendy agar Carla melupakan pertemuan anehnya dengan wanita tidak dikenal tadi.

“Kita ke warung makan Bu Siti saja. Dia teman mama yang paling akrab dulu. Mungkin dia tahu sesuatu tentang wanita aneh tadi”, ujar Carla

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status