Share

RIVAL 10

Part 10

"Bu-bu Di-diah ...." Ambar menyapa gugup.

Aku melihat Meida yang matanya sudah basah, berdiri di tengah-tengah kelas.

"Silahkan masuk, Bu. Ada perlu apa ya? Eh, Meida, ayo, duduk, Sayang. Terima kasih sudah membantu Bu Guru menghapus papan tulis." Ambar mendekati Meida. Anak itu malah beringsut mundur ketakutan.

Ambar mendekatiku sambil tersenyum ramah. Wanita itu benar-benar pandai berakting. "Bu, ada perlu apa ya?" tanyanya lagi.

Kalau tidak di hadapan murid yang banyak, aku sudah menjambak rambutnya.

"Meida di depan sedang membantu menghapus papan tulis, atau sedang kamu siksa?" tanyaku tanpa basa-basi. Sudah hilang segala sikap hormat dalam diri ini. Ambar tidak pantas dihormati.

"Maksudnya apa ya, Bu?" tanya Ambar dengan ekspresi wajah yang ditarik dan membentuk senyum tanda tanya.

"Meida, ayo pulang, Sayang. Ambil tas kamu! Kamu tidak perlu belajar di kelas dimana kamu merasa tersiksa," kataku pada Meida.

"Jangan suruh aku pulang, Ibu," jawab Meida sambil menangis. Aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ela
rasain lu bar bar..
goodnovel comment avatar
Iswati Iskandar
aku merinding baca part ini
goodnovel comment avatar
Adriani ve
ya...guru modelan ambar emang jablay
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status