Share

RIVAL 17

Part 17

Status Ambar membuat perasaan ini sakit sekali. Apakah memang sudah sedekat itu ia dengan Pak Sela? Sehingga setiap detik mereka harus melaporkan kejadian yang dialami masing-masing.

Aku duduk di kursi sambil memandang puluhan siswa yang sibuk mengerjakan soal. Mereka yang setiap hari menungguku untuk diberi ilmu, mereka yang menganggapku tinggi tanpa tahu kerendahan apa yang kurasa. Di hadapan mereka aku terhormat, tetapi di hadapan orang yang punya kuasa, diri ini begitu rendah.

Kalau boleh memutar waktu, aku tidak ingin dan tidak mau tahu perselingkuhan mereka.

Ponsel berkali-kali berkedip menampilkan panggilan dari Indah. Kesal, langsung saja ku pencet tombol menolak.

Aku membenci diri sendiri yang tidak bisa melawan gejolak dan rasa ingin tahu terhadap status Ambar. Padahal, apa yang dia unggah nyatanya banyak menyakiti hati. Namun, tetap saja penasaran.

Berhari-hari setelah kejadian itu, Sela belum juga memberikan uang yang seharusnya ku dapat.

“Belum dapat juga?” tanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status