Share

6. Apartemen

Malam kian larut, Hudson dan Lidya sudah memasuki dunia mimpi yang jalani dalam alam bawah sadar masing-masing. Sudah pukul sembilan malam, Zevanya harus pulang untuk istirahat. Sudah waktunya untuk mengguyur badan dengan air. Karena ibarat bunga, malam ini dia hampir layu.

Saat hendak keluar kamar inap Zevanya mengendap-endap agar tak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Ayah dan Ibunya. Beruntung dia telah menutup pintu dengan pelan karena tak lama handphoneku berdering.

“Temui aku di bawah!” titah pemilik suara diseberang sana.

“Oh, iya tunggu sebentar,” sahut Zevanya.

Gadis itu bergegas turun untuk segera menemui Alejandro. Apa yang akan diperintahkan padanya malam-malam begini. Apa tak bisa besok saja? seperti tak ada hari lain saja. Dia bos dari perusahaan besar, seharusnya banyak sekali pekerjaan yang harus dia lakukan. Apalagi ini sudah malam, bukannya istirahat itu hal yang penting untuk menjaga stamina?

Berbagai macam pertanyaan berkecamuk dibenak Zevanya. Dia ingin istirahat tetapi malam ini harus menggerutu di jalan menghampiri pria yang sudah beristri.

“Hhh, ada apa malam-malam begini?”Zevanya  penasaran sampai terengah-engah karena berlari menuju mobil mewah milik Alejandro.

Tidak ada jawaban dan mesin mobil menyala hingga roda berputar menyusuri jalan yang entah ke mana tujuannya.

“Ale, dikontrak kita tidak tertuliskan bahwa aku tidak boleh mengajukan pertanyaan menyangkut kita. Jadi tolong jawab pertanyaanku, malam begini mau ke mana?” desak gadis menawan itu.

Alejandro melirik sekilas ke arahnya. “Ke apartemen,” jawabnya singkat.

“Apa kontrak kita sudah berjalan secepat itu? Tapi katanya kamu akan memberikan status dulu pada hubungan kita. Apa istrimu tidak keberatan dengan ini?” cecar Zevanya yang tak habis pikir dengan alur yang sudah direncakan Alejandro. Lagi-lagi pertanyaannya dijawabnya dengan diam.

Tanpa terasa mereka memasuki area gedung mewah yang menjulang tinggi. Banyak mobil mewah yang berjejer rapi di basement. Alejandro mematikan mesin dan berjalan menuju lift dan menekan tombol yang ada di sana. Zevanya mengekorinya dari belakang.

Kantuk menyerang hingga membuat Zevanya menguap saat mereka masih di lift. Tatapan dingin dan datar melirik ke arahnya. Tak dihiraukan karena ini semua akibat ulah pria tak kenal waktu itu. Malam-malam membawa orang yang sudah ingin istirahat.

Mereka berada tepat di depan pintu kemudian Alejandro membukanya dengan sandi. Tangannya menyilakan Zevanya masuk. Gadis itu terperangah melihat indahnya furniture dengan tema maskulin. Sangat menggambarkan Alejandro.

“Di sini tempatmu tinggal selama setahun kedepan,” kata Alejandro memecah keheningan.

“Besok akan ada barang-barang yang datang sesuai dengan kebutuhanmu. Juga pelayan yang akan membantumu,” imbuhnya.

“Terima kasih.” Zevanya datar, entah harus senang atau sedih dengan kehidupannya selanjutnya. Merelakan masa depan yang diimpi dan diinginkan. Getir rasanya.

“Apa kekasihmu sudah tau tentang kontrak kita?” tanya Alejandro mendadak membuat Zevanya yang sedang meneliti satu-satu ruangan apartemen ini jadi mengernyitkan dahi.

“Si dosen itu. Yang mengantarmu ke rumah sakit tadi siang,” tambahnya.

“Katamu untuk urusan pribadi kita tidak perlu saling ikut campur. Dan juga dosen itu bukan kekasihku. Aku tak pernah punya kekasih,” jelas Zevanya.

Alejandro menanggapi dengan senyum mengejek dan tak melanjutkan pertanyaan lagi. Melihat ekspresi pria mengesalkan seperti itu ingin rasanya menimpuk dengan sofa. Tetapi lagi-lagi Zevanya dibuat heran mengapa Alejandro tahu tentang Jorge. Pekerjaannya sudah cukup sibuk  di kantor. Namun bagaimana dia tahu tentang Jorge? Tak mungkin pria itu menyuruh mata-mata untuk mengikuti kan? Mungkin saja mata-mata yang dia kirim untuk menyelidiki bahwa Zevanya tak melanggar kontrak yang kami sepakati. Gadis itu tak boleh berpikir lebih jauh dari ini.

“Aku sudah tau alamat apartemen ini. Kalau gitu aku pamit karena badanku sudah remuk rasanya,” tutur Zevanya sambil menundukkan kepala.

Langkahnya terhenti karena tangan gadis itu terasa ditarik. Akibatnya tubuh moleknya tak seimbang oleng dan menabrak tubuh gagah. Wangi aroma musk yang menyeruak tercium memenuhi indra penciuman Zevanya sungguh memabukkan. Netra mereka bertemu dan saling menatap untuk beberapa detik.

“M-maaf,” lirih Zevanya kikuk.

“Istirahat di sini saja, malam sudah larut. Kamarmu ada di ujung sana,” ujar Alejandro menunjuk kamar. Zevanya hanya mampu menurut dan langsung menuju kamar yang ditinjukkan siempunya apartemen.

Saat membuka pintu Zevanya langsung suka. Terdapat kaca besar tertutup tirai tinggi. Benar saja saat menarik sebelah sisi tirai langsung menyuguhkan pemandangan kota dengan gemerlap lampu, indahnya. Siapa yang menyangka gadis dari keluarga miskin akan ada di sini. Apartemen mewah yang menyewanya saja aku tidak akan mampu. Namun, bertemu Alejandro membuatnya bisa berada bahkan tinggal di bangunan mewah yang memiliki berbagai ruangan megah dengan pernak-pernik barang serba mahal.

“Beruntungnya istri Ale,” ucapnya lirih.

Dia menutup tirai dan lansung mencari kamar mandi. Tubuh molek bak gitar Spanyolnya terlalu lengket.

***

Saku celana dirogoh sampai mendapatkan kunci yang tadi diambil dari laci meja kantor. Kunci itu mampu membuka pintu rahasia yang hanya Alejandro, Victor Fernandes dan Alvaro yang tahu. Berbagai macam senjata api mulai dari pistol berukuran kecil hingga besar pun terpajang di etalase. Tidak hanya pistol, tetapi ada juga pisau, dan berbagai benda tajam lainnya tersusun rapi. Layar monitor pun ada di sana. Biasanya Alvaro yang menggunakannya karena dia hacker handal kepercayaannya yang mengawasi semua pergerakan bisnis yang digeluti sekaligus pergerakan rivalnya. Tata letak komputer sama dengan yang ada di kediaman Alvaro, Alejandro hanya ingin membuat Alvaro yang sudah dianggap adiknya nyaman. Di sini tempat berkumpul dengan Victor dan Alvaro serta Lian saat mendiskusikan hal dari dunia gelap.

Alejandro bukan hanya pebisnis muda yang sukses di London, dia juga seorang mafia yang mampu menaklukkan 10 negara-negara besar. Yang orang lain tahu ia hanya mengelola bisnis dibidang properti, restaurant, rumah sakit dan mall saja. Sisi gelap dalam dunia mafia tak banyak orang tahu. Hanya beberapa pesaing bisnisnya saja yang tahu. Mereka tahu karena telah mencoba berlaku curang saat bekerja sama dengannya. Sehingga harus menanggung konsekuensi dari hasil anggota Alejandro.

Saat sedang menikmati berbagai sudut ruangan rahasia tiba-tiba fokusnya terpecah pada dering handphone.

“Tessa,” sapanya datar.

“Honey, Mama tadi telpon. Mama bilang kalau aku harus secepatnya pulang dan kita menemui dokter kandungan. Mama juga mengancam kalau aku nggak cepet-cepet pulang, Mama bakalan ngurus perceraian kita,” ucap Tessa menangis sesenggukan.

Alejandro memang belum jujur mengenai ini semua bahkan kontraknya dengan Zevanya. Harus mulai dari mana ia juga tak tahu. Sejak kedatangan Bianca-mamanya ke kantor sampai detik ini benar-benar membuat kepalanya serasa akan pecah.

Biasanya tak sampai begini reaksi Bianca ketika melihat gossip Tessa dengan rekan kerjanya. Tetapi mungkin inilah batas toleransinya terhadap pernikahan anak semata wayang dan menantunya yang belum juga memberikan keturunan penerus keluarga.

“Tessa, kamu turuti saja keinginan Mama. Segera tinggalkan Itali dan datanglah ke London. Aku menunggumu di sini. Kita harus selesaikan ini semua.”

“Selesaikan? Maksudnya kamu akan mengikkuti ucapan Mama dan menceraikanku, Ale!?” pekiknya.

Mendengar teriakan Tessa makin membuat Alejandro makin jengah dengan situasi ini. Dia yang kehilangan kesabaran langsung mematikan telpon. Kepalan tangannya sudah mengenai etalase disamping hingga pecah berkeping-keping.

Alejandro berjalan menuju kamar gadis yang tak lagi asing baginya. Tanpa ragu dan permisi dia buka pintu dan mendapati Zevanya sedang mengenakan bathrobe. Gadis itu tak mempedulikan tampilannya dan segera berlari ke arahnya.

“Ale, darah!”

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Menulis Aksara
lanjutin dong kak, masih banyak bab yang seru nih
goodnovel comment avatar
Tarra
sudah terkunci ternyata ...
goodnovel comment avatar
Menulis Aksara
pantengin terus kak. karena akan ada kejutan setiap babnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status