Share

Bab 12

Lagi-lagi Bianca hanya merenungi wajah yang baru saja ditemui. Gadis itu benar-benar sangat mirip dengan seseorang yang dikenal. Sebenanya Bianca bisa saja menampar wajah anak itu sebagai pelampiasan. Ya, pelampiasan kekesalannya terhadap anak dan menantunya. Tetapi, ia tak bisa. Hatiku bergejolak lain saat menatap wajahnya.

Bianca hanya bisa menumpahkan kekesalan dengan menyebutnya jalang. Menyebut dengan sebutan kasar, sebenarnya hatinya tak tega. Karena dia mirip dengan orang yang berarti.

“Di mana kamu sekarang Lidya. Apa Hudson memperlakukanmu dengan baik?” lirihnya.

Bianca sudah sampai di kediamannya yang ditinggali bersama Ronald. Melihat dari kejauhan pelayan setianya menyambut. Namun suara Marco mengalihkan perhatian.

“Nyonya, gadis itu menitipkan ini pada saya,” Marco menyerahkan paper bag.

Bianca melihat sekilas “Untukmu saja,” katanya.

“Nyonya belum makan. Tak ada salahnya jika mencicipi masakan buatannya. Dari raut wajahnya, tidak ada kejahatan yang saya lihat. Malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Menulis Aksara
semua kewenangan dari sistem kak ...
goodnovel comment avatar
Ita Ars
ceritanya bagus tapi sayang harus pkai koin ,mne tiap bab koin bnyak lg......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status