Share

19. Hati yang Perih

Lelaki itu terus mendekat dan berdiri saling berhadapan dengan Camilia. Namun, jika sebelumnya bekas perawat itu selalu gugup dan merasa ketakutan, kali ini jauh berbeda. Camilia tampak berani.

"Menurut anda, tindakan anda telah benar, ya?" sindir Tuan Reinhard dengan wajah sinis.

"Saya bertindak sesuai dengan nurani. Anak saya pantas berada di sini bersama ayah kandungnya," balas Camilia lantang.

"Berarti anda tidak takut mati telah mengusik ketenangan saya," ujar Tuan Reinhard dengan nada ancaman.

"Apapun yang saya lakukan ... demi anak, saya tidak takut mati meskipun harus berlumur darah sekalipun," tegas Camilia.

"Oke. Pergilah sekarang dan pastikan jaga diri anda baik-baik!" seru sang asisten pribadi Tuan Alfonso itu, seolah-olah memberikan peringatan kepada Camilia yang telah menyatakan genderang perang dengan dirinya.

Tak menunggu waktu lama, Camilia bergegas membalikkan badan, kemudian melangkah cepat menuju pintu gerbang rumah mewah terse

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status