Share

bab 5

"Kamu bisa meminta apa saja. Bagaimana? mau mengajariku?" Tanya kembali menawarkan.

Dia memberi senyum terbaiknya, berharap laki-laki itu luluh. Tidak lupa gadis itu juga menambahkan ekspresi penuh harap.

"Baiklah. Kalau begitu aku minta ...." Lelaki itu menggantungkan kata-katanya. Matanya menjalar dengan niat tak terdefinisi.

Tanya melayangkan sorot tajam saat menyadari apa yang di inginkan lelaki di depannya. Dia membuat gerakan mempertahankan diri.

"Bermimpilah! Dasar mesum!"

"Kalau begitu bermimpi lah juga untuk aku ajari."

"Kau ...." Mulut Tanya langsung sulit digerakkan. Di depannya benar-benar lelaki jahat yang memanfaatkan keadaan.

"Pasti ada kan yang kamu mau selain hal-hal melanggar aturan itu?"

"Aku ini dewa yang bisa melakukan apa saja. Jadi, tidak ada yang aku inginkan selain hal tersebut. Lagipula aku meminta dengan cara yang benar."

"Dari sisi mana ini disebut benar? kau orang jahat yang memanfaatkan keadaan." Tanya tidak mungkin mengabulkan permintaan orang ini. Dia adalah tipe orang yang mengerti akan sebuah norma. "Kamu orang mesum yang handal mendongeng. Tidak mungkin seorang dewa memiliki perilaku tercela sepertimu," bantah Tanya dengan kesal.

"Terserah, aku akan tidur sekarang, saat kamu keluar hutan seharusnya tidak sulit untuk menemukan orang yang bisa mengajarimu."

Lelaki itu merebahkan dirinya di samping api unggun. di sana cukup nyaman karena dia berbaring di hamparan rumpun yang diberi sedikit jemari.

Tanya merebahkan dirinya juga. Mereka dipisahkan oleh api unggun yang menghangatkan. Sambil menatap ke langit tanpa bintang, dia mencari solusi dari pikirannya yang buntu. Kalau ada orang yang bisa mengajarinya beladiri di luar sana. itu sudah pasti Tanya temukan sejak lama.

Meski tidak ada jaminan orang mesum itu bisa mengajarinya. Tapi yang pasti dia memiliki kekuatan yang mengerikan. Kekuatan yang mungkin lebih hebat ketimbang ayahnya; Robert Quinn.

"Aku rasa hutan ini sama menyedihkannya denganku. Bintang tidak akan pernah bisa terlihat dari sini."

Hutan malapetaka adalah kawasan yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan inti atau pusat wilayah paling berbahaya yang berupa gunung es. Bagian kedua adalah sebuah hutan mati yang mencakup radius 15 kilometer dari gunung es. Dan yang terakhir, bagian terluar, bagian ini adalah kawasan hutan lebat. Di kawasan ini terdapat banyak kehidupan seperti binatang buas dan pohon-pohon kecil maupun besar. Hal yang patut diwaspadai dari kawasan ini adalah monster abnormal yang sering mengamuk.

Selama ribuan tahun hutan malapetaka dirotasi oleh awan gelap. Sehingga, dalam keadaan siang sekalipun cahaya sukar untuk masuk. Hal itu juga yang membuat benda langit tidak bisa dilihat dari kawasan hutan tersebut.

"Padahal sebelumnya aku dapat tidur dengan nyenyak. Biasanya ibuku membawakan segelas susu yang harus diminum lalu mencium keningku ketika aku berhasil menghabiskannya. Aku tidak percaya bisa terjebak di sini dan menghabiskan malam dengan orang jahat lagi mesum."

Tanya hanya bisa tersenyum masam. kehidupan yang sebelumnya sangat nyaman berubah suram semudah membalikkan telapak tangan.

"Bisakah kamu diam? Aku tidak bisa tidur mendengar cerita sedihmu itu!" tegur dia tanpa membuka mata.

"Setidaknya kamu kasihan padaku. Tidakkah kamu punya hati yang bisa dipakai untuk itu?"

"Pada akhirnya manusia memang berjuang dan mengandalkan dirinya sendiri. Mendapat beberapa teman atau dianugerahi keluarga yang baik. Itu artinya kamu memang akan selalu bersinggungan dengan kehilangan."

"Kata-kata itu cukup keren dan bijak. Tapi tidak cukup untukku bisa memaklumi kesedihan." Tanya tersenyum nanar, wajahnya dipenuhi oleh kesedihan tanpa air mata. "Tapi tenang saja. Aku cukup kuat untuk menahan tangis kesedihan," terusnya.

Lelaki itu membuka matanya dan mengernyit heran. "Bukannya sebelumnya kamu menangis?"

"Itu karena kamu menakutiku!" jawab Tanya kesal.

"Kekuatan yang aku lepas hanya sedikit dan kamu sudah menangis. Bagaimana jika aku melepas semuanya?"

"Sedikit? Apa kau memang sekuat itu?"

Kekuatan yang Tanya rasakan sebelumnya saja sudah membuatnya ketakutan setengah mati. Bagaimana jika yang lelaki kata itu benar? mungkin dia akan mati hanya dengan melepas auranya saja.

"Tentu saja. Kalau aku ingin, aku bisa saja mendikte dunia dan menguasainya dengan mudah," jawabnya dengan bangga.

"Kalau kamu memang dewa. Siapa namamu dan apa tugasmu sebagai dewa? Apa para dewa yang menciptakan dunia?" Tanya menghujaninya pertanyaan tanpa berpikir panjang. "Dan yang terakhir. Apa para dewa adalah kumpulan orang-orang mesum?" ucapnya kemudian.

Lelaki itu terdiam, mulutnya sedikit berkedut.

"Aku dewa yang baru saja dilahirkan. Tugasku menghabisi semua monster di dunia ini agar umat manusia tidak lagi memiliki ancaman yang berarti. Soal nama aku belum memikirkannya."

"Tidak mempunyai nama? Lalu bagaimana aku memanggilmu? haruskah aku memanggilmu dewa mesum?"

"Baiklah, aku akan membuatnya sekarang. Kau tahu? Sang penghancur sepertinya cocok untukku. Aku akan memberi opsi lain, tolong pilih yang lebih bagus, " pintanya lalu mencubit dagu sembari bergumam. "Sang Penghancur atau Raja Para Manusia?"

"Itu dua nama yang sangat payah!"

Tanya tidak habis pikir dewa itu lahir di jaman apa. Itu nama yang sangat kono dan terkesan mengarah ke suatu julukan.

"Bagaimana kalau Taring Naga?"

"Kalau ada acara pembagian otak. Lain kali tolong ikut mengantri supaya tidak bodoh seperti sekarang. Bagaimana bisa seseorang memanggilmu Taring Naga," ucap Tanya menghela napas.

"Aku tidak bodoh, ya! Hanya saja ... membuat nama bukan pekerjaan seorang dewa."

"Mau dewa atau bukan. Bodoh ya bodoh saja."

"Kalau begitu nama apa yang bagus wahai putri yang cantik dan pintar sedunia."

Sebuah ide terpikirkan di kepala, Tanya langsung saja menawarkan, "Aku akan memberimu nama yang sangat bagus. Tapi, sebagai imbalan kamu harus mengajariku caranya bertarung!"

"Jika nama yang kamu berikan bagus, aku akan memikirkannya. Sebelum itu kamu juga harus memberi tahu berapa lama aku harus mengajarimu. Kalau terlalu lama aku tidak akan setuju sebagus apapun nama yang kamu berikan."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aziah
ingin tahu kesudahannya..bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status