Share

Rahasia Ketua Sekte

Wajah Li Ning memerah mendengar apa yang dikatakan oleh Wang Lian. Bahkan Li Ning bersiap menyerang Wang Lian.

“Jangan sembarangan! Kau hanya memfitnah!” ujar Li Ning marah.

"Tanyakan saja kepada ketua sekte kalau kau tidak percaya. Jika para pemimpin sekte lain mengetahuinya, aku yakin tamat sudah riwayat Naga Hitam!" jawab Wang Lian.

Li Ning menggeleng, dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Wang Lian. Tidak mungkin ayahandanya bekerjasama dengan iblis, yang sangat bertentangan dengan prinsip Sekte Naga Hitam dan semua sekte-sekte yang lainnya. Li Fang sangat terpandang di kalangan semua sekte, bahkan Li Fang diangkat menjadi Yang Mulia atau pemimpin bagi semua sekte.

Gigi Li Ning gemerutuk menahan amarah, bahkan saat ini kebenciannya terhadap Wang Lian melebihi tadi. Bahkan Wang Lian yang terkenal sebagai murid tidak berguna itu berani memfitnah ayahnya. 

“Jangan karena kau sudah menikah denganku kau merasa hebat!” teriak Li Ning.

"Jika kau terus menghinaku, aku akan membuka rahasia ini ke semua pimpinan sekte," lanjut Wang Lian yang mengurungkan langkahnya keluar kamar.

Wang Lian bukan hanya menggertak, apa yang dia katakan itu adalah benar. Dua bulan sebelum pernikahan itu, Wang Lian tanpa sengaja melihat Li Fang sedang bersama iblis bermata tiga dan sedang melakukan sebuah ritual. Wang Lian bisa mendengar rencana dan keinginan Li Fang, dan pada saat itu Li Fang membuat janji dengan iblis bermata tiga demi menguasai semua sekte.

"Kurang ajar! Apa yang kau inginkan, hah?!"

"Jadilah penurut, Li Ning.”

Li Ning sangat marah, sehingga kali ini dia sudah bersiap untuk membunuh Wang Lian dengan ilmu beladirinya, dan dia yakin kalau Wang Lian tidak akan bisa melawannya.

Namun, tiba-tiba suara teriakan di depan terdengar begitu keras. Dan itu adalah suara Zhan Lan.

“Dia mati!” teriak beberapa orang kemudian.

Ternyata tidak ada yang bisa menolong Zhan Lan, dan akhirnya serangan gaib itu merenggut nyawanya. Seorang murid utama dengan penguasaan ilmu beladiri berada di tingkat akhirpun akhirnya harus menyerah dengan serangan kekuatan gaib yang sangat dahsyat.

“Seharusnya kau yang mati bukan Zhan Lan!” ujar Li Ning kemudian menunjuk kea rah Wang Lian. Sepertinya Li Ning masih tidak takut dengan semua ancaman yang diberikan oleh Wang LIan.

Teriakan terakhir Zhan Lan juga ternyata menjadi akhir dari awan berarak. Seketika awan hitam yang menutupi dunia menghilang tanpa bekas dan hujan juga sudah berhenti. Semua yang tadinya gelap, saat ini sudah kembali terang. Bahkan matahari sudah mulai menunjukkan wajahnya dengan garang, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

"Semua sudah selesai, sebaiknya kita keluar," ajak Wang Lian kepada Li Ning.

"Jangan mencoba untuk memanfaatkanku, aku yang akan membunuhmu lebih dahulu!" teriak Li Ning kesal dan menepis tangan Wang Lian yang berusaha membimbingnya keluar kamar.

"Silakan kalau bisa," jawab Wang Lian yang sudah mulai muak dengan kesombongan dari Li Ning.

Wang Lian sendiri sangat heran, karena saat ini dia bahkan tidak takut sedikitpun walaupun kematian mengintainya. Dia merasa sudah lelah mendapatkan perlakuan dari Li Fang dan yang lainnya, sehingga dia tidak mau Li Ning juga memperlakukannya dengan sama. Dia ingin setidaknya satu orang saja yang menghargainya, dan dia inginkan itu dari Li Ning.

"Kau pasti akan mati! Tapi, sebelumnya aku harus tahu dulu alasan ayah menikahkanku dengan lelaki tidak berguna seperti kau!" teriak Li Ning di dalam hatinya sambil memandang Wang Lian dengan tatapan tajam.

"Diamlah atau aku akan membuka rahasia Li Fang saat ini juga?" bisik Wang Lian di telinga Li Ning.

Li Ning berdecak kesal. Bagaimana bisa seorang murid rendahan seperti Wang Lian berani mengancamnya. Dan selama ini tidak ada orang yang bisa mengalahkannya, namun di depan Wang Lian tiba-tiba dia terlihat tidak berkutik hanya karena ancaman yang belum tentu kebenarannya itu. Li Ning sangat membenci kondisi ini.

"Kau tahu kan kalau iblis bermata tiga adalah musuh semua sekte. Barang siapa yang bekerja sama dengannya itu artinya dia melawan sekte lainnya. Kau pasti paham apa yang akan terjadi," lanjut Wang Lian sambil menarik tangan Li Ning agar keluar dari kamar untuk menemui para pimpinan sekte yang sudah mulai meninggalkan Paviliun Naga Hitam.

Wajah Li Ning memucat, lagi-lagi dia merasa kalah dengan Wang Lian, si murid rendahan.

"Kau!" tunjuk Li Ning marah.

****

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bea Abineno
semoga Wang Liang cepat mengetahui kemampuan yang dimiliki dan melatihnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status