Share

Harus Ikut Kemanapun Aku Pergi

“Li Ning harus ikut denganku!” jawab Wang Lian kemudian memberanikan diri.

"Tidak akan!"

"Aku harus membawanya ikut serta kemanapun aku pergi," jawab Wang Lian kemudian dengan suara yang bergetar hebat. yang membuat Li Fang sangat terkejut.

"Dia istriku! Aku berhak atas Li Ning sepenuhnya!" teriak Wang Lian lagi dengan sorot mata tajam.

"Kau berani melawan ku?" tanya Li Fang marah. Dia merasa Wang Lian menantangnya.

“Dia istriku secara sah, jadi aku berhak untuk mengajak dia kemanapun aku pergi!”

Sebab, tujuan Li Fang meminta Wang Lian pergi ke Lembah Bambu adalah agar Wang Lian mempelajari ilmu dari ketua sekte Merak Emas. Dan nantinya Li Fang ingin menjadikan Li Ning sebagai sanderanya agar Wang Lian kembali ke Sekte Naga Hitam. Pada saat itulah, Li Fang akan mengambil secara paksa inti kekuatan milik Wang Lian.

Dan, jika Wang Lian pergi membawa serta Li Ning, bisa jadi Wang Lian tidak akan kembali ke Naga Hitam. Tujuan Li Fang menyandera Li Ning, agar Wang Lian datang ke Naga Hitam untuk menyelamatkan Li Ning.

Hati Li Fang begitu kejam, walaupun Li Ning adalah anak satu-satunya, tapi demi mencapai tujuannya dia tidak akan segan-segan memanfaatkan anaknya itu.

"Kau tidak akan bisa membawanya!"

“Setelah pernikahan dilangsungkan, maka aku berhak mengajaknya kemanapun aku pergi! Susah ataupun senang Li Ning sudah menjadi tanggung jawabku!” jawab Wang Lian dengan suara yang lantang dengan penuh keberanian.

Li Fang mengernyitkan keningnya karena keheranan, karena dia tidak menyangka kalau lelaki yang dia pilihkan untuk Li Ning ternyata tidaklah sepenakut yang dia pikirkan. Ternyata Wang Lian begitu percaya diri untuk membawa Li Ning.

“Kau tidak akan bisa melindunginya, kau hanyalah murid bodoh!” ujar Li Fang kemudian.

Li Fang akan terus berusaha menahan Li Ning agar tetap tinggal di Naga Hitam. Akan sulit baginya kalau Wang Lian tidak kembali, kesempatannya untuk menjadi manusia yang abadi dengan inti kekuatan iblis itu tidak akan terwujud.

"Kau pikir kau siapa? Apa yang bisa kau lakukan kalau terjadi sesuatu kepada Li Ning? Kau bisa melindunginya? Sedangkan kau pergi untuk belajar!" Li Fang mengintimidasi Wang Lian, dia tidak mau membuat Li Ning keluar dari Paviliun Naga Hitam.

"Dan apa kau lupa kalau pernikahan kalian disambut oleh awan berarak? Memangnya kau bisa apa untuk menghindari bahaya yang mengintai Li Ning? Tujuanku mengirim kau pergi belajar adalah demi melindungi Li Ning! Di sekte Naga Hitam, tidak ada ilmu yang akan mampu kau kuasai!"

Wang Lian terdiam, dia merasa ada benarnya apa yang disampaikan oleh Tuan Li Fang. Namun, dia tetap tidak akan membiarkan Li Ning tinggal.

“Apapun yang terjadi aku akan melindunginya!” jawab Wang Lian.

“Kau akan mati, karena kemampuanmu tidak akan bisa untuk menjadi pelindung Li Ning. Bahkan ilmu Li Ning jauh lebih tinggi darimu.”

“Sekalipun aku harus meregang nyawa, istriku tetap akan ikut kemanapun aku pergi!” jawab Wang Lian dengan dada yang sudah dipenuhi dengan emosi.

“Kau!” teriak Li Fang marah dan tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.

Whuusst!

Li Fang mendorong Wang Lian dengan kekuatan spiritualnya, saking marahnya.

Buuuk! Tubuh Wang Lian menabrak dinding dan dia hanya bisa meringis menahan sakit yang luar biasa, semua tulangnya terasa remuk. Seperti biasanya dadanya terasa sesak.

Emosi Wang Lian terpancing, dia kemudian menahan serangan dari Li Fang dengan sekuat tenaganya bahkan di dalam ruangan itu seperti ada angin puting beliung.

Betapa terkejutnya Li Fang saat mengetahui kalau Wang Lian bisa menahannya. Dan bahkan sedikit membuatnya kewalahan saat melihat kekuatan dari dalam tubuh Wang Lian menahan dorongannya.

“Aku harus membawa Li Ning, kalau Li Ning tidak ikut serta bersamaku. Maka, aku tidak akan pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam, walaupun satu langkah!” teriak Wang Lian dengan mata memerah.

“Dasar bodoh!” jawab Li Fang yang akhirnya melepaskan dorongannya dan menatap tajam kearah Wang Lian, dia merasakan kalau Wang Lian memiliki kekuatan yang tidak biasa. Dan Li Fang semakin takut kalau Wang Lian segera menyadarinya.

Tidak ada lagi waktu bagi Li Fang, sebab tidak lama lagi Wang Lian pasti akan menyadari kekuatan tersembunyi yang dimilikinya. Kalau Wang Lian terlambat pergi ke Lembah Bambu, maka Li Fang tidak akan bisa menguasai inti kekuatan miliknya.

“Baiklah, tapi kau harus berjanji kalau akan membawa Li Ning kembali ke Naga Hitam setelah misimu selesai,” jawab Li Fang kemudian.

Mau tidak mau, akhirnya Li Fang harus mengalah demi tujuannya. Dia yakin kalau Wang Lian pasti akan kembali, dan juga nantinya Li Fang akan memasangkan benang penarik di tubuh Li Ning tanpa sepengetahuan Li Ning, yaitu benang pengikat yang nantinya tidak akan membuat Li Ning pergi jauh dia pasti akan kembali. Dan jika Li Ning kembali, Wang Lian pasti akan ikut serta.

Wang Lian keluar dari ruangan Li Fang dengan pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya, sebab dia masih tidak habis pikir dengan mertuanya yang secara tiba-tiba memintanya untuk pergi ke Lembah Bambu.

Dan entah apa yang akan terjadi kepadanya setelah dia menyelesaikan pelajarannya di Lembah Bambu, sudah pasti waktunya akan habis di Lembah Bambu. Dan apa yang akan Li Ning lakukan? Apakah Li Ning juga akan ikut mmepelajari ilmu pengendali iblis?

Bahkan tanpa terasa Wang Lian sudah tiba di kamarnya, dan menabrak Li Ning yang baru saja hendak keluar dari kamar tersebut.

“Bodoh! Kau bahkan berjalan tidak menggunakan matamu!” teriak Li Ning marah dan kesal.

Bahkan hanya dengan melihat Wang Lian saja rasanya dua begitu kesal dan muak. Dia tidak menyangka kalau dia bakal terjebak pernihan dengan murid bodoh yang tidak berguna seperti Wang Lian. Kalau bukan karena Li Fang memaksa dan akan membunuhnya kalau menolak, Li Ning pastinya tidak akan pernah sudi menikah dengan lelaki lemah seperti Wang Lian.

“Bersiaplah, besok pagi kita akan segera pergi,” ujar Wang Lian tidak mempedulikan teriakan dan amarah Li Ning.

“Pergi?” tanya Li Ning heran.

“Iya, kita harus segera pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam,” jawab Wang Lian.

Li Ning tersenyum sinis, di dalam pikirannya adalah kalau Wang Lian akan mengajaknya pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam dan akan tinggal di rumah reotnya di desa yang jauh itu.

“Kau pikir aku mau tinggal di perkampungan pinggir hutan itu? Aku akan tetap disini, kalau kau mau pergi silakan, tapi jangan ajak aku!” jawab Li Ning.

“Kita akan pergi ke Lembah Bambu, Tuan Li Fang yang menyuruh kita pergi. Dan bersiaplah sebelum fajar kita harus segera meninggalkan Naga Hitam,” ujar Wang Lian pelan dan masuk ke dlaam kamar.

Li Ning mengurungkan niatnya yang tadi akan keluar untuk mencari angin segar dan sekarang dia sangat terkejut saat mengetahui kalau mereka harus segera pergi dalam waktu yang sangat cepat.

“Lembah Bambu? Bukannya itu adalah Sekte Merak Emas? Mengapa kita harus kesana?” tanya Li Ning heran.

“Tuan Li Fang memintaku untuk berguru kepada ketua Sekte Merak Emas.”

“Itu artinya aku tidak perlu ikut!” jawab Li Ning menolak.

“Kau istriku, harus ikut kemanapun aku pergi. Kalau kau menolak, maka aku akan membuka rahasia Tuan Li Fang ke Ketua Sekte Merak Emas,” ujar Wang Lian dengan seringai jahatnya.

“Kau!” teriak Li Ning kesal. Li Ning bahkan sudah seperti sandera bagi Wang Lian, dia harus tunduk kepada Wang Lian hanya demi menjaga nama baik ayahnya.

Dan juga, sebenarnya Li Ning sudah mengetahui apa yang dikatakan oleh Wang Lian itu adalah benar. Tadi, Li Ning sempat mencarikan bukti di ruang senjata. Li Ning menemukan salah satu senjata rahasia yang hanya dimiliki oleh iblis bermata tiga disana, sehingga Li Ning percaya kalau Tuan Li Fang memang bekerja sama dengan iblis paling jahat tersebut.

Malam yang lambat, Wang Lian terlelap sambil dibelai oleh angin malam yang terus memasuki kamar mereka, Wang Lian tidur di lantai. Besok di pagi buta mereka harus meninggalkan Naga Hitam.

Whoosh! Whoosh! Whoosh!

Tepat di tengah malam, di dalam tidurnya samar-samar Wang Lian mendengar suara aneh menusuk telinganya. Hingga membuat dia terbangun.

"Suara apa itu?" tanya Wang Lian sambil mengucek matanya. Dia melihat ke arah Li Ning diatas ranjang, dan sang istri sedang tertidur pulas di dalam selimut tebalnya yang lembut.

Suara aneh itu masih terdengar dengan jelas, bahkan bulu kuduk Wang Lian terasa merinding.

"Apakah angin?" tanya Wang Lian lagi yang berjalan menuju ke arah jendela. 

Tap!

Wang Lian menutup jendela kamar yang masih terbuka. Dia pikir suara itu adalah berasal dari gesekan pohon yang tertiup angin.

Namun, setelah jendela ditutup rapat. Suara itu masih saja terdengar dengan jelas. Dan saat dicermati, itu seperti suara dua orang yang sedang terlibat dalam percakapan.

Wang Lian hanya mengerutkan keningnya mendengar hal tersebut. Dia semakin penasaran, siapa yang tengah malam seperti ini sedang berbincang.

"Sepertinya ada orang yang masih terjaga," gumam Wang Lian yang mencoba kembali memejamkan matanya. 

Namun, matanya seolah tidak mau dipejamkan. Suara-suara itu sangat mengganggunya.

Wang Lian akhirnya keluar dengan mengendap-endap. Bahkan dia berjalan keluar kamar dengan perlahan, tidak mau ada orang yang tahu kalau dia keluar. Dengan terus memasang pendengarannya, dan dia tahu kalau suara itu berasal dari ruangan di sebelah ruangan kamar mereka.

Dan itu adalah ruang pribadi Tuan Li Fang.

"Ruang pribadi ketua sekte?" tanya Wang Lian dalam hatinya sambil menatap ruang yang diberi nama Ruang Tulip atau ruang pribadi Li Fang. Itu sungguh mengherankan, karena kamar tidur Li Fang berada di ruang Anggrek, terletak di bagian barat paviliun Naga Hitam.

Rasa penasaran Wang Lian semakin tinggi, apalagi saat suara itu semakin jelas. Bahkan bukan hanya percakapan yang terdengar, tapi suara-suara aneh lainnya seperti sebuah desahan.

"Ada celah lubang kecil," gumam Wang Lian dengan mata yang berbinar. Dia ingin tahu apa yang sedang dilakukan mertuanya disana.

Dengan langkah yang berjinjit, Wang Lian memberanikan diri untuk melihat apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Karena sesekali terdengar seperti suara bertarung dan suara mengerang kesakitan.

"Jangan-jangan Tuan Li Fang dalam bahaya," gumam Wang Lian khawatir.

Dan betapa terkejutnya Wang Lian saat melihat apa yang sedang dilakukan oleh Tuan Li Fang di dalam sana.

"Astaga...."

****

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bea Abineno
apa yang dilakukan mertua Wang Lian
goodnovel comment avatar
Wemmy Ranti
tegang plus ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status