Share

Bab 4: Membunuh

"Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah.

Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.

Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?

Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut.

Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah."

"Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.

Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya."

"Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan.

"Potong!"

"Plak!"

Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga.

Si gemuk itu sombong dan berpikir bahwa dia dapat melakukan segala jenis aksi.... Namun, kali ini dia telah menabrak orang yang salah. Dan menciptakan adegan dimana pria gemuk terlempar hingga menabrak dinding restoran dan jatuh ketanah sampai muntah darah.

"Beraninya menyakiti tuan Baron!" Pria bersenjata mengguncang senjatanya dan meraung keras. Dia memimpin sesama rekan prajuritnya untuk menyerang.

"Teman-teman! Potong pria lancang ini menjadi delapan bagian."

"Hiat!"

Yang Wei mendengus melihat tindakan sekelompok pria bersenjata bergegas menyerangnya. Karena dari sudut pandangnya sendiri, gerakan orang bersenjata terlihat sangat jelas.

Bahkan tanpa berpikir lebih jauh, Yang Wei mengayunkan tinju yang dipenuhi kekerasan kepada salah satu pria terdekat. Hal ini langsung menampar wajah pria tersebut dan melemparkan sosok itu ke udara. Melihat itu, rekannya terdiam ditempat.

Saat mendarat, dia memuntahkan seteguk darah bersama dua benda kecil warna putih, itu gigi.

Yang Wei merasa hawa dingin menyelinap ke punggungnya dan bersiap untuk menghindar, tapi hawa itu tiba-tiba mereda.

Perasaan buruk membuncah dihatinya. Ia melirik kebelakang, menemukan seorang pria menusuk tombak tajam ke belakang tenggorokan Zi Yue.

Ia tanpa sadar berteriak, "Menunduk!"

Ucapan itu belum sepenuhnya keluar dari tenggorokannya, tapi Yang Wei sudah memutar tubuhnya sementara tangan kanannya meraih gadis kecil itu, lalu ....

"Slurtt!" suara daging yang tertusuk benda tajam terdengar, ekspresi Yang Wei membeku seketika.

Zi Yue merasa air hangat memercikan ke wajahnya dan ia mendongak. Tanpa sadar dia menutupi mulutnya dengan tatapan teror dimatanya.

Tombak tajam menembus dada Yang Wei, darah merah mengalir kebilahnya dan menetes perlahan.

Melihat pemandangan tersebut, kenangan-kenangan lama mengalir dibenak Zi Yue. Ketika orang-orang berdiri didepannya untuk melindunginya dari bahaya dan terluka selama proses. Seperti tindakan Zi Lan pagi tadi atau aksi paman Ksatria yang dimakan binatang buas beberapa waktu lalu.

Rasa bersalah perlahan menggerogoti jiwanya dan itu menyebabkan kebencian tumbuh dihatinya yang masih bersih.

"Tuan! Tuan!" Zi Lan yang lebih tenang memanggil dengan cemas.

"Itulah akibat dari kelancanganmu!" Penyerang itu mencibir sambil menarik kembali tombaknya, tapi itu tidak bergerak se inci pun.

"Hah?" Dia bingung.

Sementara itu, Sutra Sembilan Yin-Yang beredar sendiri ditubuh Yang Wei. Menemukan hal tersebut, ia segera meragakan keterampilan secara aktif dan berusaha keras menarik kekuatan spiritual disekitar untuk memberi makan tubuhnya secara gila-gilaan.

Tiba-tiba, suara rantai pecah meledak dalam kesadarannya dan secercah cahaya meledak dari kekosongan.

Dalam benaknya notifikasi sistem terdengar.

[Ding! Misi sampingan kedua selesai. Hadiah secara otomatis diambil.]

Namun Yang Wei tidak menyadari itu semua.

Tatapan Yang Wei menyala dengan sinar tajam, membuat penyerang mundur beberapa langkah dan melepaskan tombak di cengkraman tangannya.

Menyerangnya baik-baik saja, tapi bernyali untuk diam-diam menyakiti murid pertamanya adalah masalah serius.

"Kamu, kamu, barusan tadi apa!?"

Yang Wei menarik tombak keluar dari dadanya, dibawah tatapan kebingungan sang Penyerang. Darah muncrat, tapi ekspresinya tidak berubah.

Tombak menari ditangan Yang Wei sebelum ujung tajam itu menempel di antara alis penyerang. Gerakan itu lincah meskipun terlihat tidak berpengalaman, dan benar-benar mirip seperti ular yang menerkam mangsanya.

"Menyerang muridku secara diam-diam? Maka jadilah orang pertama yang mati di tangan Raja ini!" Setelah berkata, tombak itu tergelincir untuk menusuk tengkorak penyerang.

Diam!

Waktu seperti terhenti pada saat ini, tetapi tubuh dari kepala yang memiliki tombak tertancap di antara alisnya perlahan jatuh terlentang.

Wajah mayat yang masih hangat tersebut, menggambarkan kengerian. Siapapun akan berpikir setelah melihat wajah itu, bahwa sebelum kematiannya, sang mayat telah melihat teror paling mengerikan saat kematian menghampiri.

[Ding! Tuan Rumah menyelesaikan misi tersembunyi "Melindungi Murid" x1 dan menerima 10 poin kontribusi.]

[Ding! Tuan Rumah menyelesaikan misi tersembunyi "Beradaptasi Dengan Dunia Baru" x1 dan menerima keterampilan Beladiri kelas menengah kualitas tinggi "Telapak Lima Elemen. Hadiah secara otomatis diambil.]

Yang Wei merasa tidak nyaman setelah membunuh seseorang. Namun ketenangan segera kembali setelah notifikasi Sistem datang.

"Saya membunuh untuk melindungi keluarga saya. Ini tidak disebut kejahatan." Yang Wei membenarkan tindakannya.

"Master, bagaimana keadaan mu? Apa dada Anda sakit?" suara Zi Yue menarik perhatian Yang Wei.

Dia menunduk dan melihat gadis kecil itu terisak-isak.

"Maaf aku menakuti kamu." Kata Yang Wei dengan rasa bersalah.

"Fyuuh!"

"Fyuuh!"

Zi Lan berjinjit untuk meniup luka berdarah di dada Yang Wei tanpa mengucapkan sepatah katapun. Bahkan mimik wajahnya bisa di sebut setenang air. Tapi Yang Wei tahu bahwa gadis itu sangat memikirkannya.

"Kalian ingin melanjutkan?" Yang Wei menoleh ke sisa kelompok bersenjata dan berkata, "Jika tidak, enyahlah sekarang juga!"

"Ya, ya."

Sekelompok pria bersenjata melarikan diri sekaligus dengan ngeri.

Yang Wei menilai sekeliling untuk menemukan pria gemuk.

Setelah beberapa saat dia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. "Sayang sekali orang itu sudah pergi. Aku jadi tidak bisa memotong kakinya."

Lalu dia menoleh ke lantai atas. Seorang pria paruh baya yang tampak jujur memandangnya dengan ketakutan.

Menghela nafas dia berkata, "Bos, maaf sudah melibatkan restoran Anda. Saya hanya punya sedikit emas disini, tapi semoga jumlah ini bisa mengkompensasi kerugian."

Yang Wei meninggalkan 10 emas, sebelum memegang tangan kecil kedua muridnya.

"Apa kamu berdua sudah siap?" Yang Wei berkata, "Tuan akan membawa kalian pulang ke Sekte untuk mencari kebenaran dao."

"Yue siap!" Zi Yue berkata sambil memegang erat tangan sang Tuan. Ia menerima keamanan dari kehangatan yang ia rasakan.

Zi Lan hanya mengangguk tanpa kata.

Berjalan meninggalkan restoran, kelompok Yang Wei menarik perhatian orang lain untuk kesekian kalinya.... Orang- orang itu berbisik diantara mereka, membahas kejadian yang baru saja terjadi.

Kamera berkedip dengan warna gelap. Ketika cahaya kembali.

Yang Wei sudah tiba di gerbang kota Qiyang bersama Zi Yue dan Zi Lan di masing-masing tangan. Tapi dia menemukan gerbang kota telah ditutup. Lebih dari 50 pria bersenjata lengkap berjaga dengan penampilan garang.

Emosi Yang Wei rumit.

Dia berpikir, "Apakah orang itu memanggil lebih banyak pasukan secara khusus untuk menghentikan Kami di pintu keluar?"

Jika hanya dia sendiri maka mudah untuk melewati barisan tersebut. Namun dengan tambahan dua pemula, akan menjadi sedikit sulit.

Fungsi Teleportasi tidak memiliki kemampuan mentransfer orang lain.

Benar saja! Setelah mereka menemukan kelompok Yang Wei, sekelompok pria bersenjata yang telah berjaga-jaga langsung mengelilinginya dari segala arah.

"Sialan!" Yang Wei tak bisa lagi menahan amarahnya.

Sementara itu, pikirannya sudah mengakses Toko Sistem dan menggulir layar secepat mungkin.

Beberapa waktu lalu sebelum meninggalkan Sekte, dia melihat item yang disebut "Zimat Pelarian" saat menjelahi Toko dan efek dari Zimat Pelarian adalah memberi pengguna kecepatan tak tertandingi selama 60 menit, tapi ada juga efek sampingnya.

Tepat pada saat ini suara marah datang dari jauh,

"Berani sekali kalian menghalangi jalan Saudara Muda!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status