Share

Bab 3: Pria Gemuk

Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang.

Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan.

"Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.

Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."

Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam.

"Berhenti!"

Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya.

"Orang berpakaian aneh, dua anak kecil kotor." Penjaga tersebut berpikir sejenak sebelum berkata dengan tegas, "Hei kalian, aku harus mengatakan bahwa kalian sebaiknya berbalik sekarang juga!"

Yang Wei hanya tersenyum.

"Saudara penjaga, seharusnya tidak apa-apa membiarkan kami lewat sebentar, bukan?"

Mendengar itu, Penjaga berkobar marah. Namun saat dia hendak membentak, koin emas terbang ke wajahnya seketika membuat penjaga terpaku. Gaji bulanan penjaga tersebut hanya 500 perak, ini 1 emas! Selagi penjaga tersebut linglung, kelompok Yang Wei sudah memasuki kota.

"Sudahlah, pura-pura tidak melihat saja." Dia menghela nafas.

Jalan utama lebar dan ujungnya tak terlihat. Lalu lintas tidak padat meskipun banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Bangunan disisi jalan bergaya kuno dan estetis. Tidak ada gedung lebih rendah dari 2 lantai, 4 lantai paling umum dan 9 lantai hanya ada di pusat kota.

Yang Wei buta arah karena ini pertama kali dia memasuki kota. Toh, kota ini tidak memiliki penunjuk jalan.

Begitu melihat seorang lelaki melewati nya, dia menghentikan dan berkata, "Tuan! tunggu sebentar."

"Ada apa?" tanya lelaki yang merupakan pria paruh baya sambil berbalik.

Namun, matanya langsung terpukau oleh jenis pakaian Yang Wei.

Sementara itu Yang Wei bertanya, "Bisakah Anda menunjukkan dimana toko yang menjual pakaian disekitar sini?"

"Tentu saja bisa!"

Pria itu langsung menjawab, tampak antusias dan menawarkan bantuan, "Jika tidak keberatan silakan ikuti Tuan ini ke toko miliknya."

"Terimakasih Tuan!"

"Jangan sungkan." Pria paruh baya melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa bantuan ini tidak seberapa penting.

Dia kemudian memimpin jalan.

"Silakan lewat sini teman muda," katanya dengan ramah.

Yang Wei membawa kedua murid kecilnya mengikuti pria paruh baya.

Tidak lama kemudian mereka tiba di gedung 5 lantai dengan plakat bertuliskan [Toko Pakaian Jun] didepannya. Lebar gedung tersebut sekitar 200 meter dan benar-benar bangunan mewah di area ini.

Yang Wei bahkan merasa malu saat membandingkannya dengan sekte yang diam-diam ia banggakan.

Memasuki gedung, Yang Wei disambut oleh seorang pelayan wanita muda yang memiliki kecantikan mumpuni.

"Selamat datang kembali Tuan Manajer." Pelayan menyambut pria paruh baya sambil membungkuk sedikit.

Kemudian ia melakukan hal yang sama kepada Yang Wei, tapi tidak membungkuk.

"Fei Fei, bawa gadis kecil ini untuk berganti pakaian. Berikan yang terbaik untuk mereka," kata Pria itu sambil menunjuk Zi Yue dan Zi Lan.

Kemudian dia berbalik menghadap Yang Wei dan berkata serius, "Teman Muda silakan ikuti Tuan ini. Ada bisnis yang ingin aku bahas denganmu."

Yang Wei tidak langsung menolak atau menyetujui, tetapi melirik kedua muridnya yang tampak cemas.

Pria itu menangkap keraguan Yang Wei. Tapi dia tersenyum dan berkata," Teman Muda jangan cemas. Pelayan aku disini dapat dipercaya dan pasti tidak akan memperlakukan keluarga mu dengan buruk."

"Baiklah."

Baru setelah itu Yang Wei mengangguk setuju.

"Ingat! Kalian berdua jangan membuat masalah. Dan juga, dengarkan apa yang dikatan Kakak Fei Fei. Tuan ini akan mengurus beberapa hal dengan Tuan Manajer," kata Yang Wei kepada dua muridnya.

Singkat cerita, Yang Wei bersama Tuan Manajer pergi ke lobi atas untuk membahas bisnis.

Duduk di kursi, Tuan Manajer bertanya dengan hati-hati, "Teman Muda, aku ingin tahu dimana kamu memesan pakaian kasual yang kamu kenakan,"

"Di tempat kelahiran ku," jawab Yang Wei jujur.

"Sebenarnya Tuan ini, tertarik dengan gaya sederhana pakaian Anda dan berharap dapat berkomunikasi dengan pemilik hak cipta." Tuan Manajer mengungkapkan pikirannya.

Yang Wei berkata, "Jika Tuan tertarik untuk membuat satu, aku tidak akan mengatakan apa-apa."

"Maksud Teman Muda?"

"Tuan Manajer dapat melakukan apapun yang dia inginkan."

Tuan Manajer terkejut mendengarnya. Yang Wei mengucapkan kalimat seperti itu, apa artinya dia adalah pemilik hak cipta?

"Anak ini pasti menyembunyikan banyak barang bagus dalam tasnya. Aku semakin tidak sabar untuk melihatnya," pikir Manajer diam-diam.

Tapi sebelum dia mengungkapkan keinginannya, Yang Wei berdiri, ekspresinya sedikit tidak puas saat berkata, "Tuan Manajer, jika hanya membahas tentang hak cipta, aku harus mengatakan itu tidak berada di tanganku. Namun, jika keinginan Anda adalah meniru gaya pakaian serupa, maka silahkan saja."

Yang Wei terdiam sebelum melanjutkan dengan pelan, "Bagaimana pun, sulit bagiku untuk pulang atau bahkan takkan pernah bisa kembali lagi dalam hidup ini. Tempat kelahiran ku sangatlah jauh."

Tuan Manajer memahami kesulitan Yang Wei dan buru-buru meminta maaf. Kemudian dia meminta maaf lagi karena akan meniru gaya pakaian serupa.

Yang Wei mengangguk acuh. Di dunianya, apakah meniru pakaian yang serupa melanggar hukum hak cipta? Mungkin benar, tapi barang bajakan selalu keluar dalam jumlah besar dipasaran tingkat rendah.

Kemudian Tuan Manajer mengirim kepergian kelompok Yang Wei.

Zi Yue memakai gaun ungu dengan mantel bulu salju. Rambutnya yang hitam, lurus dan panjang sebahu, di kepang dua menjadi gaya twin tail hanya menyisakan sedikit rambut untuk poninya. Adapun Zi Lan, dia mengenakan pakaian serupa tapi rambutnya yang panjang di kucir kuda. Kedua gadis kecil ini terlihat sangat mirip.

"Apa kalian saudari kembar?" tanya Yang Wei penasaran.

"Betul sekali!" Zi Yue mengangguk dengan senyuman manis. "Tapi kakak Lan terlahir lebih awal, jadi dia lebih tua."

Zi Lan juga menunjukkan senyum manisnya kepada Yang Wei.

Melihat mereka, jantung Yang Wei berdetak kencang. Keimutan muridnya benar-benar dapat membuatnya diabetes.

Yang Wei mengajak keduanya ke restoran terbaik kota Qiyang. Dia memesan semua menu dan mengadakan pesta penyambutan untuk muridnya, meskipun hanya itu saja, tetapi kedua muridnya tenggelam dalam kenikmatan duniawi. Zi Yue bahkan menangis terharu.

Zi Yue berkata dengan air mata berderai, "Jika saya tidak bertemu Tuan Sekte, bagaimana saya dapat menikmati makanan semewah ini. Hikss."

Yang Wei menggunakan serbet untuk mengusap air mata yang mengalir tanpa mengatakan apapun. Tapi dalam hati dia bersumpah: "Jika muridku tidak bahagia setelah menjadi anggota sekteku, maka aku lebih baik musnah dari pada menyelesaikan misi System!"

Tepat pada saat ini, pelayan yang bertugas menerima tamu terlempar dan menabrak meja sampai runtuh.

"Apa itu?" Yang Wei berdiri kaget dan segera memperhatikan pelayan tersebut.

Dia terbaring sakit sambil memegangi dadanya yang memiliki jejak telapak kaki.

Yang Wei menoleh ke pintu, ada sekelompok orang bersenjata dibawah kepimpinan pria gemuk. Tatapan tajam mereka, menyapu seisi restoran.

Pelanggan yang sedang makan menyadari kekacauan. Awalnya mereka sangat tidak senang, tetapi melihat siapa pembuat onar mereka hanya bisa pura-pura tidak melihat dan bergegas meninggalkan restoran.

Ketika Yang Wei bertanya-tanya, seorang laki-laki keluar dari kelompok dan menunjuk ke arah Zi Yue dan Zi Lan.

"Tuan! Itu mereka!"

Pria itu tidak lain adalah orang yang diam-diam pergi di luar kota Qiyang sebelumnya. Beruntung kameramen menangkapnya, sehingga pembaca mendapatkan spoiler.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status