Share

Hidup di selimut penyamaran

***

Keadaanku jauh lebih berbeda dibanding sebelumnya, sudah dua minggu aku sembunyi dengan penampilan yang baru, kepala plontos dan tumbuh janggut tebal di pipi dan daguku. Sekilas aku sudah mirip orang lain dalam ingatanku.

Wajahku muncul di depan layar televisi, mereka memberitakan kalau aku adalah dalang utama pembunuhan Anggota Dewan Luqman. Kuyakin rekan-rekanku melihat berita ini dan berpikiran kalau identitasku pasti sudah terbongkar.

“Pak Hassan, apa kamu punya obeng?” tanya petugas yang sedang membenarkan selang air di kontrakanku, kini aku tinggal di selatan Bawen, dekat dengan pertokoan kuno yang menjajakan oleh-oleh khas Semarang.

“Obeng? Tunggu sebentar.”

Kuberikan benda itu kepadanya dan ia menerima obeng itu dengan ramah, hanya aku seorang diri yang tinggal di tempat itu, mereka tidak tahu kalau akulah buronan yang tengah dicari seantero negeri.

“Baiklah, sudah selesai. Lain kali jika ingin menya

Rafaiir

Wah penampilan baru, kira-kira seperti apa, yah? penasaran tidak? Simak terus kisahnya, yah

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status