Melihat Wiliam, Delis langsung menjawab, “Aku pulang sendiri saja, kamu tinggal saja di sini.”Delis benar-benar tidak ingin berada di sana bersama Keluarga Joven. Dia juga tidak ingin Wiliam mendekatinya di depan Wenny.Delis segera menggendong putrinya yang masih menangis dan pergi.“Delis, biar aku yang mengantarmu.”Peter langsung mengikutinya.Wiliam juga mencoba untuk mendekat, tetapi dihalang oleh Wenny.“Kak Wiliam, aku masih di sini, apakah kamu nggak melihat keberadaanku? Atau kamu juga nggak menginginkanku lagi?”Wiliam menghentikan langkahnya, menghempaskan tangan Wenny dengan dingin.Wiliam berbalik dan melihatnya dengan dingin.“Wenny, hari ini di hadapan Nyonya Joven, aku akan menjelaskan semuanya padamu. Sejak awal, aku nggak pernah menyukaimu, satu-satunya orang yang aku sukai hanyalah Delis.”“Aku sudah menyukainya sejak kuliah di Kota A.”“Jadi, putuskan saja pertunangan kita, aku nggak akan menikahimu, nggak akan pernah.”Wiliam kemudian melihat Nyonya Joven yang b
Mengapa Delis tidak mati saja?Jika dia mati, tidak akan ada orang yang merebut semuanya yang seharusnya menjadi miliknya.…Delis tidak membiarkan Peter mengantarnya, dia pergi sendiri dengan taksi kembali ke rumahnya.Saat tiba di rumah, Kelven juga baru saja pulang.Saat melihat mereka berdua di sana, Kelven menghampirinya dan berkata, “Tenang saja Delis, aku sudah diskusikan dengan keluarga tentang ini, mereka nggak akan merebut Luna darimu.”“Papi … “Melihat papinya datang, Luna langsung berlari ke arahnya.Kelven membungkuk untuk menggendong putrinya dan membawanya ke ruang tamu. Saat dirinya hendak duduk di sebelah Delis.Delis malah berdiri dan pergi ke dapur.Kelven meletakkan putrinya di sofa dan berkata, “Luna, duduklah di sini dan nonton televisi, papi pergi masak dulu.”“Iya.”Saat di dapur, Kelven tidak ingin Delis melakukannya sendiri, jadi Kelven mengambil alat masak dari tangannya dan berkata, “Delis, pergilah istirahat, biar aku saja yang mengurusnya.”“Bagaimana
Teringat bahwa putrinya lapar, jadi Kelven segera memasak.Setelah pengalaman sebelumnya, ditambah dengan beberapa trik yang diajarkan oleh Peter, kali ini gerakan Kelven menjadi jauh lebih mahir.Delis duduk di ruang tamu menemani anaknya.Matanya sesekali melihat ke arah pria di dapur.Setiap kali melihatnya, hatinya tiba-tiba terasa berdebar.Delis tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya.Mengapa setelah mengalami begitu banyak hal, dia masih bisa merasakan perasaan suka saat bersama pria ini.Mengapa dirinya tidak membencinya, meskipun pria ini telah melukai Alfred begitu parah, malah tetap mengizinkannya tetap berada di dekatnya.Apakah dirinya tidak bisa melarikan diri dari pria ini selamanya karena putrinya, dirinya harus terikat dengannya?Delis tidak tahu. Saat mengalihkan kembali pandangannya, pikirannya sangat kacau.Tidak lama kemudian, masakan Kelven sudah selesai.Mengingat hanya mereka bertig, Kelven memasak tiga hidangan dan satu sup.Setelah menata peralata
Bahkan tidak bisa mengusir Wiliam.Bagaimana pun, Kelven masih berharap setelah dirinya pergi, mereka akan merawat Delis dan putrinya dengan baik.Jadi, dia harus berbesar hati, perlahan-lahan menerima keberadaan Wiliam.Peter segera menyelesaikan masakannya dan seperti biasa, dirinya segera pergi.Dia meninggalkan Wiliam dan Kelven. Keduanya saling bertatapan, suasana menjadi tenang.Akhirnya, Kelven yang lebih dulu berbicara.“Kamu pikir dengan terus-menerus mengejarnya, dia akan menyukaimu?”Wiliam duduk di depan Kelven dan membantah, “Setidaknya aku mendapat dukungan dari keluarganya untuk bersamanya.”“Cih~”Kelven tersenyum dan menjawab lagi, “Tapi sampai sekarang dia bahkan belum mengakui Keluarga Joven, bukan? Jadi mereka bukanlah keluarganya.”“Apa yang mau kamu katakan?”Wiliam memuramkan wajahnya, menatap Kelven dengan penuh kebencian.Kelven juga menatapnya, tetapi tidak lagi dengan tatapan dingin seperti sebelumnya.Melainkan, dia berbicara dengan lembut dan tenang, “Den
Kelven tahu bahwa wanita itu salah paham, dia langsung mendekatinya.“Delis, nggak seperti yang kamu pikirkan, aku … ““Apa aku tuli? Aku mendengarnya sendiri apa yang kamu bilang. Apakah mungkin aku salah paham?”Delis memotong pembicaraannya, menatap mata Kelven yang begitu dingin dan tak berperasaan.Ternyata dirinya benar-benar terlalu naif.Terlalu baik kepada pria ini.Baru saja dirinya mempertimbangkan untuk hidup bahagia bersamanya demi putrinya.Dan sekarang, dia mendengar pria ini menyerahkan dirinya pada Wiliam.Bukankah pria ini sangat bajingan?Kelven menganggap dirinya sebagai apa?Sekarang, hati Delis terasa seperti tertusuk oleh jarum.Kelven merasa bersalah, dia menampar dirinya sendiri dengan keras dua kali.“Kamu nggak salah paham, itu semua salahku. Mulutmu yang sembarangan, aku pantas mati.”Setelah menampar dirinya sendiri, dia mendekati Delis lagi.“Tapi Delis, aku nggak bermaksud menyingkirkanmu, aku hanya … “Delis menghindari tatapannya dnegan dingin dan berja
Jika tidak berbuat seperti itu, bagaimana bisa melindungi mereka.Kelven juga tidak punya pilihan.Dia mengeluarkan pondelnya dan menelepon pihak rumah sakit.Dengan suara berat, Kelven berkata, “Tolong aturkan, aku akan pergi ke rumah sakit hari ini.”Meskipun dia tidak bisa tinggal di rumah sakit untuk menjalani pengobatan setiap hari, dia masih akan pergi sesekali untuk memeriksa kondisinya.Dan juga untuk mencari lebih banyak kesempatan.Jika dia bisa bertahan hidup dan memiliki harapan hidup, dirinya tidak akan menyerahkan Delis dan Luna kepada orang lain.…Hari ini Luna sangat patuh, dia berpikir akan bertemu dengan ayahnya saat pulang nanti, jadi setelah sarapan dirinya digendong pergi oleh ibunya tanpa menangis atau rewel.Wiliam mengantarkan mereka berdua ke restoran hotpot.Delis sibuk menghitung persediaan makanan dan berbicara dengan mitra bisnisnya, sehingga tidak punya waktu untuk mengurus putrinya.Dia takut memngantarkan anaknya ke sekolah, karena takut Keluarga Rosli
“Nggak begitu sibuk juga, aku sudah memberikan tugas kepada manajer toko. Aku hanya perlu sesekali memeriksa bahan makanan yang datang dan membahas kerja sama.”Mungkin karena banyak selebriti yang datang dan berfoto di tokonya, bisnisnya sangat bagus dan setiap hari restorannya selalu penuh.Sekarang sudah jam empat sore, masih banyak pengunjung yang datang untuk makan malam.“Aku pikir keputusanmu untuk membuka toko ini sangat tepat, bisnisnya selalu bagus setiap hari. Oh iya, kedatanganku hari ini untuk memberitahu sesuatu padamu.”Ujar Angel.Dengan penuh harapan, Delis bertanya, “Apa itu?”“Aku juga berencana untuk pindah kembali. Bisakah kita seperti dulu lagi, membeli dua rumah yang bersebelahan?”Delis agak terkejut.“Benarkah? Kita bisa bersama setiap hari seperti dulu lagi?”“Tentu saja, aku sudah menemukan rumah yang bagis, aku akan membawamu untuk melihatnya nanti.”“Iya.”Teringat dengan sesuatu, wajah Delis menjadi serius.Delis bertanya, “Kamu nggak takut Keluarga Gunawa
Delis mengangguk dan menjawab, “Aku sudah bilang ke Kelven, aku nggak akan lagi melahirkan anak untuknya.”Angel menarik kesimpulan, “Jadi, alasan Kelven menyerahkanmu kepada orang lain adalah karena dia nggak mau kamu dipersulit oleh keluarganya?”Delis menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Nggak mungkin, aku merasa dia memperlakukanku seenaknya dan sengaja merendahkanku.”Apa pun yang terjadi ke depannya, dia tidak akan pernah memaafkan pria itu lagi.Jika Luna tidak membutuhkannya lagi, Delis tidak ingin bertemu dengannya lagi seumur hidupnya.Angel berpikir sejenak lalu berkata, “Aku selalu merasa bahwa ada alasan lain di balik tindakan Kelven ini. Bagaimana kalau aku membantumu menanyakannya?”Delis menolak. “Nggak perlu Kak Angel. Selama Luna nggak ribut mau bertemu dengannya, aku juga mau menjaga jarak dengannya.”Lebih baik tidak berhubungan lagi.Angel terdiam.Bisa terlihat bahwa Delis masih memiliki perasaan pada Kelven.Hanya saja, Angel tidak memahami mengapa Kelven teru