Share

Part 6. Penampilan yang baru

Kevin dan Endrea berdiri di depan pintu kamar, Kevin mengambil kunci yang ada dilaci dan membuka kamar itu, mata Endrea langsung melotot melihat isi kamarnya.

"Ini apa?" tanya Endrea yang melihat isi kamarnya penuh dengan perlengkapan wanita, ada ranjang king size warna abu ditengah ruangan ada juga televisi yang besar dan sofa.

masuk ke dalam ruangan dibalik dinding televisi terletak lemari dengan berbagai perlengkapan wanita dari kepala sampai kaki semuanya ada, dan semua barang-barang bermerek. 

"Ini untukmu, karena Paman Arya mau membantumu jadi penampilanmu harus memukau saat bertemu dengannya nanti malam," jelas Kevil Lii. 

Endrea melihat isi kamar dengan tatapan kagum, meski dulu dirinya anak orang kaya tapi belum pernah merasakan fasilitas semewah ini. 

Triinng... Triingg... 

Ponsel Kevin berdering, nama Papanya terpampang dilayar depan dengan malas Kevin mengangkat sambungan teleponnya.

"Halo... Pa," ucap Kevin ketika sambungan teleponnya sudah tersambung.

"Iya dua puluh menit lagi Kevin sampai," ujar Kevin lagi Endrea tidak tahu apa yabg dibicarakan orang diseberang sana tapi terlihat Kevin sangat tegang.

"Aku harus pergi, Papa menyuruhku datang ke kantor nanti jam lima aku akan menjemputmu, nanti akan ada orang datang kesini untuk mengubah penampilanmu," Pamit Kevin kepada Endrea yang sedang memandangnya.

Endrea melihat jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan jam sembilan lebih sepuluh menit, Endrea baru ingat dirinya juga harus bekerja. 

"Aku juga harus pergi bekerja," ucap Endrea dan melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Kevin, tapi langkahnya terhenti saat sebuah tangan kekar memegangnya. 

"Tidak perlu, Aku sudah ijin ke bosmu agar menambahkan waktu liburmu," ujar Kevin, Endrea berbalik dan mereka saling berhadapan. 

Tiba-tiba pikiran rasa ingin mencicipi bibir ranum milik Endrea terlintas dipikiran Kevin, Kevin menggelengkan kepalanya agar pikiran itu hilang. 

Kevin menutup matanya, Endrea malah mendekat ke wajah Kevin dan berkata "Kamu kenapa?" tanya Endrea dengan sedikit panik tangannya menepuk pelan pipi Kevin.

Kevin membuka matanya dan wajah Endrea sangat dekat dengannya, Kevin tidak lagi bisa menahan dirinya wajah Kevin semakin mendekat ke arah Endrea dan melumat bibir ranum itu.

Endrea yang terkejut berusaha mendorong tubuh kekar Kevin tapi tangannya dihentikkan oleh Kevin, Kevin malah semakin mengeratkan pelukannya.

Endrea yang mulai terangsang membalas ciuman Kevin. tangannya dilingkarkan dileher Kevin, Kevin yang merasakan sentuhan lembut dilehernya langsung menghentikan ciumannya. 

Saat itu kewarasan Endrea mulai kembali "Apa yang kamu lakukan?" tanya Endrea tangannya memegang bibirnya yang terasa bengkak dan sedikit perih, perasaan marah dan tidak tela bercampur menjadi satu. Pria itu sudah merenggut ciuman pertamanya, 

"Aku pergi dulu," pamit Kevin bukannya menjawab pertanyaan Endrea, sebelum benar-benar meninggalkan Endrea di dalam kamar.

Endrea yang masih terkejut hanya bisa berdiri ditempatnya ini adalah ciuman pertamanya, apakah Kevin sering melakukan ini pikir Endrea. 

Setelah cukup lama terdiam Endrea berjalan ke arah sofa yang berada di dekat jendela, Endrea membuka jendelannya disana ada balkon kecil angin berhembus Endrea menghirus udara dalam-dalam, dirinya masih bingung mengapa dirinya menuruti semua perkataan pria yang baru saja dirinya kenal. 

Tok... Tok... Tok... 

Endrea mendengar pintu kamar diketuk, dirinya melihat jam yang melingkar ditangannya sudah menunjukkan jam sebelas, itu artinya dirinya cukup lama menghabiskan waktu dibalkon. 

Endrea berjalan ke arah pintu dan membukannya, seorang pria dengan tubuh yang kekar tapi wajahnya cantik, dan bibirnya menggunakan lipstik merah darah, Endrea sudah melihat pria dengan model seperti ini jadi tidak begitu kaget. 

"Siapa ya?" tanya Endrea dengan sopan. 

"Hay Nona Endrea perkenalkan namaku Emue,Aku diperintahkan Tuan Kevin untuk merubah penampilan Nona," jelas Emue dengan nada yang gemulai. 

"Eh... Iya halo juga...." Endrea berhenti berkata dirinya bingung ingin memanggil pria yang ada di depannya.

Emue yang melihat kebingungan diwajah Endrea langsung berkata "Panggil saja Emue, Nona," ujar Emue. 

"Iya Emue silahkan masuk," ucap Endrea, dirinya membuka pintunya lebar-lebar agar Emue bisa masuk ke dalam.

Setelah Emue masuk Endrea membiarkan pintunya terbuka, meski Endrea tahu Emue tidak akan melakukan apa-apa terhadap dirinya. 

"Mengapa pintunya tidak ditutup Nona?" tanya Emue dan mulai menata peralatan make uo miliknya dimeja rias. 

"Tidak apa-apa biar ada angin yang masuk," jawab Endrea, meski dirinya yakin jawabannya ini sangat tidak masuk akal.

"Nona tidak perlu takut, Saya tidak akan melakukan apa yang diluar pekerjaan saya Nona," ujar Emue dengan terkekeh, sungguh polos wanita yang berada di depannya.

Melihat dari penampilannya saja sudah dapat dinilai kalo Endrea gadis yang polos, dirinya yang menggunakan kaos putih bergambar bebek didepannya yang kebedaran dipadukan dengan jeans warna biru pudar.

Darimanalah Tuan Kevin mendapatkan wanita sepolos ini, banyak wanita yang dibawa ke salon miliknya dan semua dari wanita itu tidak ada yang memiliki pikiran sepolos ini pikir Emue. 

"Ayo Nona duduklah, Aku suka merubah penampilan wanita yang polos menjadi memukau," ujar Emue. 

Endrea menuruti dan duduk dikursi yang ada di depan Emue, Emue membuka ikat rambut milik Endrea kemudian menyisirnya, rambut Endrea tidak terlalu panjang jadi hanya perlu merapihkannya saja. 

"Oh iya Nona maaf ya Aku akan memotong sedikit rambutmu," ucap Emue. 

Endrea mengangguk membiarkan apa saja yang akan Emue lakukan "Oh iya Emue panggil saja aku Endrea biar lebih akrab," perintah Endrea. 

"Baiklah Endrea." jawab Emue.

Tangannya mengambil gunting dengan sisir Emue mulai merapihkan rambut Endrea, sepuluh menit kemudian Emue meletakkan gunting dan sisirnya Emue berjalan ke arah kamar mandi. 

"Endrea, Aku akan mencuci rambutmu terlebih dahulu, kemarilah," perintah Emue dan Endrea berjalan ke kamar mandi. 

Selesai mencuci rambut Endrea, Emue mengoleskan pewarna coklat susu untuk rambutnya, sambil menunggu pewarna rambutnya meresap Emue keluar dari kamar mandi dan menyiapkan baju yang akan dikenakan Endrea. 

Endrea melihat ke arah jam ditangannya sudah menunjukkan jam dua belas lebih tiga puluh menit, perutnya sudah terasa lapar tapi dirinya tidak memiliki uang untuk memesan makanan, Endrea hanya bisa menahan rasa laparnya.

Sampai Emue kembali ke kamar mandi dan mendengar suara perut Endrea,  Emue langsung menyeburkan tawanya. 

"Kamu lapar?" tanya Emue, Endrea hanya bisa mengangguk dengan menahan malunya.

Emue mengeluarkan ponselnya dan memesan beberapa makanan secara daring, dua puluh menit kemudian seorang pelayan mengantarkan makanan yang tadi Emue pesan. 

Endrea dan Emue mulai makan, Emue melihat cara makan Endrea yang  tidak sungkan, biasanya seorang wanita akan menjaga cara makannya di depan teman ataupun orang yang baru dia kenal, tapi sangat berbeda dengan Endrea.

Selesai makan Emue melanjutkan pekerjaan yaitu membilas rambut Endrea dan mengeringkannya, Emue menyuruh Endrea untuk mengganti baju dengan dress warna biru muda dengan belahan dada rendah, dan panjang dres itu di atas lutut Endrea.  Emue mulai mengoleskan make up diwajah Endrea. 

"Selesai," teriak Emue dengan girang, dirinya merasa puas dengan keberhasilannya merubah penampilan Endrea.

Endrea membuka matanya dan melihat pantulan wajahnya dicermin, riasan wajahnya cukup tebal terutama dibagian mata membuat tatapan Endrea menjadi lebih tajam tapi tetap anggun, dengan polesan lipstik merah menyala menambah kesan seksi untuknya, rambut Endrea dibuat ikal diujungnya dan dibiarkan tergerai. 

Endrea melihat jam yang ada di dinding sudah menunjukkan jam empat lebih tiga puluh menit, ternyata melelahkan sekali batin Endrea. 

"Endrea," suara bariton memanggil namanya, Endrea memalingkan wajahnya ke arah suara.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Frans Bauana
Andrea tipe pria yang sangat bersemangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status