¤ Kamu ada waktu? Saya perlu bicara denganmu tentang perusahaan.
• Ada Apa?
¤ Bukankah kau mengincar aset Hartono? aku akan menawarkan semuanya padamu.
• Dimana kita akan bertemu?
¤ Hotel Hyatt.
•Kenapa harus di Hotel?
¤ Perusahaan Hartono sedang mengadakan rapat disana.
• Baiklah, tunggu 1 jam lagi, saya kesana.
Aeron yang sedang melihat laporannya terhenti karena ada sms masuk dari Biyan Hartono.
"Ria, apa Sore ini saya ada waktu kosong?"
"Apa bapak akan pergi?"
"Saya akan menemui seseorang sore ini dan ingin pulang kerumah tepat waktu." Jawabnya sambil melihat jam di pergelangan tanganya.
Ria yang berdiri di samping Aeron langsung melihat jadwal atasannya di Ipadnya.
"Hari ini jadwal anda kebetulan kosong pak dimulai dari jam 4 sore nanti."
"Kalau begitu saya akan pergi jam 4, nanti tolong siapkan mobilnya."
"Baik pak," kem
Anandamaya Resident Apartment.Aeron pulang dengan cepat, setelah mendapat telpon dari Axel bahwa ibunya tidak ada di apartment."Axel.. Axel.."Aeron masuk kemudian memanggil Axel yang menghampirinya dengan cepat."Mommy tidak ada, Daddy.." ujar Axel Terlihat kecemasan di wajah anaknya.Aeron ikut cemas karena tidak biasanya Katya pergi tanpa memberitahunya. Setelah mengecek ponselnya tadi di dalam mobil yang ternyata Katya sempat menelponnya tapi Aeron menelpon balik sudah tidak aktif.Pelayan mendekat pelan pada Aeron. Dan ia langsung menatap tajam padanya."Bag
Danadyaksa Family Mansion. Sudah seminggu Aeron mencari Katya kemana-kemana, bahkan ia sudah menelpon orang-orang yang mungkin berhubungan dengan Katya di masa lalu dan juga sekembalinya ia dari Perancis beberapa bulan ini. Ia sudah mencari ditempat-tempat yang mungkin didatangi Katya. Beberapa hotel dan apartment di Jakarta yang bisa ia jadikan tempat tinggal. Aeron juga menyisir perumahan Katya Perumahan Aeron bahkan sekitaran Apartment tempat tinggal mereka. Aeron sampai menanyai orang kantor Katya, kalau-kalau Katya datang atau menemui seseorang di kantornya baru baru ini dan hasilnya nihil. Aeron bahkan menelpon tante Katya, Tante Reva, di Perancis. "Tante
Aeron sedang dalam perjalanan menuju tempat Katya bersama Kyle dan mang Ujang, Sopir mereka. Axel sedari tadi menanyakan Aeron dan menanyakan apa sudah menemukan Mommynya juga. Keadaan Axel sangat memprihatinkan, setelah kepergian Katya yang mendadak sekarang Axel selalu menelponnya. Menjadi lebih cerewet menyuruhnya agar cepat pulang, menanyakan kabarnya dan lebih protektif. Menanyakan apakah ia akan pulang atau tidak setelah mencari ibunya. Mungkin didalam diri Axel sendiri ia tidak ingin ditinggal sendirian. Setelah Katya pergi, ia juga tidak mau ditinggal Aeron ayahnya. Ada rasa takut bahwa orang tuanya akan pergi meninggalkannya. Sudah satu jam mereka di perjalanan, akhirnya mereka sampai disebuah rumah besar minimalis. Kyle sedikit tertegun, dulu ia ingat sekali pernah tinggal dirumah ini. "Mang Ujang bukankah ini rumah kami yang dulu?" Tanya Kyle. "Ia den, ini rumah den Kyle dan non Katya yang dulu sebelum pindah kerumah yang sekarang."
International Hospital Katya sudah masuk kedalam ruang perawatan, Dan beberapa saat lalu Dokter Dini sudah memeriksa keadaan Katya. Yang membuat lega Aeron adalah hasil pemeriksaan Katya dan Kandungannya. ternyata Katya hanya demam biasa dan Ia dianjurkan bedrest total dan tidak boleh stress. Aeron yang setia menunggui Katya dirumah sakit membuat Katya semakin merasa bersalah. Ia sendiri yang pergi meninggalkan suami dan anaknya. Malah ia yang sakit karena tertekan dan jadi stress ditempat persembunyiannya. Dan lagi, Aeron dengan lapang dada selalu memaafkannya, ia tidak menyalahkan Katya karena pergi begitu saja meninggalkan dirinya dan juga Axel. Bahkan ia tidak menggungkit kejadian itu lagi didepannya. I
Dharmawangsa Ballroom Hotel. Katya yang hamil besar terpaksa ikut suaminya untuk menghadiri pesta tahunan kumpulan pengusaha se-Asia tenggara ini. Awalnya Katya menolak datang, karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya. tapi Aeron tidak ingin datang sendirian dan memutuskan tidak akan hadir apabila Katya tidak ikut hadir. Dan mau tidak mau Katya ikut karena ini acara tahunan yang sangat penting dikalangan pengusaha muda seperi Aeron. Dengan berbalut gaun putih yang cukup terbuka dibagian atas. Katya berjalan bergandengan dengan Aeron menuju tempat acara. Katya berjalan pelan karena perutnya yang cukup besar. "Siapa yang memilihkan baju ini?" Aeron melirik pada Katya yang menggandengnya. Aeron memegang Katya dengan erat seakan tidak mau terpisahkan. "Kak Dini, kenapa? Apa tidak bagus ya?" Katya melihat dirinya sendiri, pakaian yang dikenakannya cukup mewah dan elegan pikirnya. Kemudian ia melihat pada Aeron
International Senior High School, Jakarta.Katya Cessa Martin, atau yang biasa dipanggil Katya, ia adalah murid kelas satu Senior HighSchool International Jakarta.Sekolah ini menjadi salah satu sekolah ter-elite di Indonesia, karena bangunannya yang luas lima tingkat dan megah serta fasilitasnya yang lengkap, modern dan juga mewah. Sekolah ini mempunyai lapangan bola sendiri dan bangunan olah raga terpisah dari bangunan utama. Guru yang mengajar di sekolah ini sudah pasti guru berkualitas dengan sertifikasi mengajar tidak diragukan lagi. bahkan kebanyakan dari mereka adalah guru dari luar negeri.
International School."Hah? Apa kau bilang?" Katya memastikan indra pendengarannya, wajahnya mulai menunjukan kebingungan yang kentara dan ia kembali bertanya untuk memastikan yang di dengarnya."Kau mau jadi pacarku Katya?" Ulang anak laki laki yang bernama Aeron itu dengan wajah yang serius.Katya mengerjapkan matanya berkali-kali, ternyata ia tidak salah dengar, anak laki-laki di depannya sedang menembaknya.Dengan wajah santai Aeron seperti menunggu Katya membuka mulut untuk
Martin's Family Mansion"Kakak!!""Kakak!!""Bik, dimana kakak?" Tanya Katya pada salah satu pembantunya.Katya berlari masuk kedalam rumah dan berteriak memanggil kakak laki lakinya."Katya, aku di dapur." Terdengar suara yang ia rinudkan dari dalam rumahnya.Tidak menunggu lama Katya berjalan cepat menuju kitchen island karena suara kakaknya terdengar berasal dari sana.Kyle Collen Martin, Kakak laki laki Katya, umur mereka terpaut cukup jauh. karena hal itulah Kyle sangat menyayangi dan memanjakan Katya apalagi setelah kematian ibunya saat katya masih kecil."Kakak, kapan pulang? kenapa tidak menelpon dulu sih?!" Katya sudah berdiri disebelah kakaknya dengan wajah cemberut yang cantik. Kyle yang sedang minum tersenyum tipis saat didekati adiknya itu. Ia yang masih mengenakan kemeja putih dengan dua kancing teratas yang dilepas serta lengan kemeja dilipat sampai siku membuat Katya bangga mem