Share

Gincu Merah

Jisya tengah sibuk menghapus make up setelah sesi pemotretan. Tak lupa juga melepas perhiasan yang dia pakai dibantu seorang perempuan yang menjadi assistannya. Di sebelahnya juga ada Yuna yang masih mempersiapkan diri untuk pemotretan pertamanya. 

"Jisya, aku nervous banget nih. Gimna kalau pemotretannya gagal?"

"Makanya jangan nervous. Kalau kamu nervous, hasilnya nggak bakal maksimal. Santai aja, Yuna. Kamu pasti bisa kok. Percaya deh sama aku."

Yuna mengulas senyumnya dengan manis. Jisya selalu membuatnya merasa tenang. "Makasih, Sya."

"Itu kan gunanya teman? Kalau nggak saling support buat apa?"

"Yuna, lima menit lagi take." Manager Jisya yang sekaligus menjadi manajer Yuna memberi aba-aba untuk Yuna agar segera bersiap. 

Ketika Yuna meninggalkan ruangan itu, Abin tiba-tiba datang meghampiri Jisya dengan menutup mata perempuan itu dari belakang. "Abin...," peringat Jisya dengan lembut. 

Abin melepas tangannya dan t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status