Tapi tidak untuk para pemuja Jonathan, banyak yang menatap sinis kearah Valle, tapi banyak juga yang kagum akan kecantikan Vallery yang terlihat natural.
Nathan pun berjalan menggandeng tangan kakaknya sambil memasang wajah datarnya.
"Ada apa Jo?" tanya Valle heran melihat raut wajah adiknya yang seperti itu.
"Tidak apa kak, aku hanya tidak suka kakak di tatap seperti kakak itu adalah makanan lezat bagi mereka," jawab nathan sambil menatap dingin kearah pria-pria yang sejak tadi menatap kakaknya itu.
Valle mengedarkan pandangannya melihat sekeliling para mahasiswa dan mahasiswi yang menatap ke arah mereka.
"Biarkan saja sayang," ucap Valle tersenyum pada adik nya, karena menurut nya selagi tidak merugikan dirinya ya sudah biarkan saja.
Nathan mengantarkan vallery ke ruangan dekan untuk mengurus kepindahannya, dan setelah itu Nathan kembali ke kelas karena ia ada kelas pagi hari ini.
Setelah selesai Valle memilih menunggu Nathan di kantin kampus, namun saat di koridor tanpa sengaja ia menabrak seseorang .
Bruuukk
"Auuww,"ucap Vallery seraya mengusap keningnya yg menabrak benda keras. Yang ternyata itu dada bidang seorang lelaki tampan.
Vallery mendongakkan kepalanya dan ia pun terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini, karena yang dia tabrak itu ternyata teman dekatnya selama di luar negeri, teman baik Vallery yang 2 tahun ini ia rindukan, mereka teman satu kampus d luar negri juga teman sesama model disana. tetapi setelah lulus S1 teman nya itu pindah untuk melanjutkan S2 d negara xx ini.
"Arjun!" Seru vallery tak percaya.
"Sweety!" begitu pula dengan Arjuna yang juga merasa tak percaya jika vallery ada dihadapannya saat ini.
Mereka menghambur berpelukan , karena mereka sama-sama saling merindukan."Oh Ya Tuhan! aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi," ucap Valle penuh haru hingga tanpa sadar ia meneteskan air matanya.
" Hei, kenapa menangis sweety?" ucap Juna sambil menghapus air mata vallery.
"Aku terharu bodoh!" Seru Valle sambil memukul lengan kekar milik Juna. "Kau jahat sekali meninggalkan ku disana sendiri," ujarnya lagi dengan manja pada Juna.
"Hei, lihatlah kau tidak pernah berubah, manja sekali," saut Juna sambil terkekeh.
"Sekarang kan kita sudah bertemu," ucap Juna mencubit hidung mancung milik Vallery.
"Oh iya sweety kenapa kau bisa berada disini?" tanya Arjuna.
"Ayo kita ke kantin,nanti aku ceritakan padamu." jawab Vallery kemudian.
Mereka pun berjalan menyusuri koridor, Vallery berjalan sambil menggandeng lengan Arjuna dan bersandar manja di lengan Arjun.
Dan hal itu pun tak luput dari penglihatan para mahasiswa yang sedang ada diluar. Banyak yang iri pada Vallery apalagi para wanita yang menyukai Arjuna.
Siapa sih yang gak tau Arjuna Model internasional juga pengusaha di bidang industri. Dan saat ini ia sedang menyelesaikan S2 nya sama seperti Vallery.
'Siapa sih wanita itu? berani beraninya main peluk kak Juna.'
'Dasar wanita murahan.'
'Wanita tidak tahu malu.'
'Bener banget, tadi gandengan dengan Nathan, sekarang kak Juna, dasar jal***.'
Dan masih banyak lagi ungkapan yang tidak enak didengar dari mulut para penggemar Arjuna dan Nathan untuk Valle.
Tapi bukan Vallery namanya jika menanggapi omongan yang tidak berguna.
Sesampainya di kantin , mereka duduk d kursi yang ada di sudut ruangan itu agar lebih nyaman.
"Kau mau makan apa Valle?" tanya Arjun.
"Samakan saja denganmu," jawab Valle sambil melihat handphone nya.
Sudah lama dia mendapatkan tawaran menjadi model di salah satu agensi terbesar di negara ini, tapi ia masih bimbang akan mengambil tawaran tersebut atau tidak.
Dan saat ini, Agensinya itu menghubungi nya kembali begitu mendengar kabar ia sudah berada di negaranya saat ini.
"Baiklah, aku pesankan dulu." Arjuna pun memanggil pelayan kantin untuk memesan makanan mereka.
Setelah makanan datang mereka makan sambil sesekali bergurau melepas rindu mereka.
Arjuna sangat sayang dengan Vallery, ia sudah menganggap Valle sebagai adiknya sendiri. Ya usia briel 2 tahun lebih tua dari Valle, karena emang Valle Lebih cepat menyelesaikan pendidikan dengan IQ yang di atas rata-rata jadi ia bisa kuliah bareng dengan Arjuna.
Setelah makan Valle menceritakan bagaimana ia bisa kembali kesini sampai saat ini ia bisa bertemu dengan sahabat nya itu. Vallery sangat bahagia karena ternyata ia satu kampus dengan Arjuna.
Tak lama setelah itu Nathan datang menemui kakaknya, Valle melambaikan tangan ke arah Nathan.
"Hai sayang, sudah selesai kelasnya?" tanya Valle tersenyum pada Nathan.
"Sudah kak," Nathan heran kenapa kakaknya bisa bersama dengan Arjuna.
"Kenalkan ini sahabat kakak Arjun," ucap Valle memecahkan kebingungan adiknya itu.
"Kami sudah saling mengenal kak, bagaimana kakak bisa mengenal kak Arjun?" tanya Nathan penasaran.
"Kami kenal waktu d London, dia teman sekampus sekaligus sesama model di sana "jelas Valle.
Dan Nathan yang sudah mengerti pun menjawab dengan membulatkan mulutnya saja.
"Jadi Nathan adikmu sweety?" tanya Arjuna memastikan.
"Hmm." Jawab Valle sambil menganggukan kepalanya.
Mereka pun mengobrol bersama sampai waktu sudah siang Valle pun pamit pada arjuna untuk pulang, karena besok ia sudah mulai kuliah dia harus mempersiapkan segala sesuatunya.
Sesampainya di rumah ada mobil sport warna hitam di halaman rumah nya, ia tidak mengetahui mobil itu milik siapa, begitu pun dengan Nathan.
Mereka turun dan memasuki rumah, sesampainya di ruang tamu ia tidak menemukan siapapun, lantas mobil siapa yang ada di depan.
Ntah lah dia tidak peduli, Valle menaiki anak tangga menuju kamar nya .
"Kauuu!" sentak Valle.
"Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?" lanjutnya lagi Sambil menatap tajam pada seorang pemuda.
"......."
Valle masih menunggu jawaban dari seseorang yang ada didepannya ini, tapi orang itu se akan terhipnotis dengan kecantikan Valle.
Ya, orang itu adalah Kenzo, ia disuruh oleh papinya untuk menjemput Valle sekedar jalan-jalan untuk saling mengenal satu sama lain.
"Heii, aku bertanya padamu." Ucap Valle lagi karena tidak mendapat jawaban dari Kenzo.
"Oh Ya Tuhan ada apa dengan orang ini," ucap Valle dalam hati.
"Cantik sekali " batin Kenzo, namun ia segera menepis pikiran itu menbgingat ia sangat mencintai Sheila kekasihnya.
"Aku Kenzo, kau siapa?" tanya Ken.
'Eh ternyata dia orang yang akan dijodohkan denganku' batin Valle.
"Vallery," jawab Valle.
"Ada apa kau kesini?" tanya Valle lagi.
"Aku kesini di suruh papi untuk menjemputmu, jadi segeralah kau bersiap." jawab Kenzo dengan nada bicara yang terdengar begitu dingin.
"Oh.. tunggu lah di bawah," ucap Valle sambil berlalu meninggalkan Kenzo masuk ke kamarnya untuk bersiap. Setelah Valle menutup pintu kamarnya dan ken pun berjalan ke bawah menunggu Valle.
Ya mereka bertemu d depan kamar Valle karena Kenzo tadi habis dari ruang kerja Daddy vallery untuk memberi tahukan niatnya datang kesini.
.
.
.
.
.
Bersambung
Tak berapa lama menunggu vallery akhirnya dari kamar menuruni anak tangga dengan tatapan Kenzo yang tidak pernah lepas dari Valle. Malam ini vallery terlihat sangat cantik dan anggun, hingga siapa saja yang melihatnya akan terkagum dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Valle. Malam ini memakai gaun warnah putih selutut lengan panjang, dengan rambut panjang yang di biarkan terurai menambah kecantikan dirinya dan riasan natural itu menambah nilai plus untuk Valle. "Ayo," ujar Valle sambil keluar rumah meninggalkan Ken yang sejak tadi masih terpaku menatapnya. Dengan bingung ken pun mengikuti Vallery dari belakang. "Hei tunggu!" seru kenzo sedikit melebarkan langkahnya mengejar Vallery, vallery menoleh ke belakang dan tanpa sengaja menabrak Ken yang ternyata sudah berada dibelakangnya. bruuukkkkkk Awww, seru Valle yang hanpir terjatuh karena sepatu high heels yang ia kenakan. Kenzo dengan cepat memegang pinggang Vale
Suara tepuk tangan terdengar di sebuah kamar apartemen, ia berjalan dan tersenyum sinis menatap seseorang dihadapannya saat ini. "Segera kemasi barang-barang mu dan pergi dari sini, dan ingat! Jangan sekali-kali kau muncul dihadapan ku lagi," ujar Kenzo dengan tatapan tajam sambil mengepalkan tangannya penuh amarah. "Sayang, sayang, aku bisa jelaskan semuanya," ucap Sheila langsung memmeluk Kenzo namun Kenzo segera menepis tangan Sheila dari tubuhnya, ia mendorong Sheila dengan keras hingga sheila tersungkur dekat tempat tidur. "Aku tidak butuh penjelasan mu. Segera kemasi barang-barang mu, dan pergi dari sini sebelum aku kasar padamu, KELUAR!" bentak Kenzo yang sudah dikuasi oleh emosi. Dengan langkah gontai Sheila berjalan mengambil koper dan mengemasi barang-barangnya, dia tidak bisa berbuat apapun saat ini, melihat kemarah Kenzo yang begitu memuncak Sheila lebih memilih pergi dari apartemen ken, ia melangkah menoleh sekilas menatap kenzo
Terlihat Valle tengah duduk di bangku taman hotel tersebut seorang diri, ia memikirkan bagaimana hidupnya kedepan bersama dengan kenzo, apakah ia akan hidup selamanya bersama pria yang tidak ia cintai? atau apakah dia harus berlajar mencintai pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu. Tapi Valle sendiri tidak yakin dengan itu, ia memejamkan matanya memikirkan itu semua, Valle tidak mau semakin pusing dengan hal itu, apapun yang terjadi saat ini dia akan menjalani saja seperti air mengalir, lalu ia memilih beranjak dan pergi ke restoran hotel untuk sarapan disana. Setelah memesan makanan iya duduk di pojokan dekat jendela sambil menatap jalanan kota, tak berapa lama pesanan pun datang, namun saat ia akan mulai menyantap makanan nya tiba-tiba seseorang datang dan duduk di hadapannya, Valle mendongakkan kepalanya melihat siapa yang duduk didepan nya, ia menghela napas kasar karena tidak ingin berdebat dan memilih diam melanjutkan sarapan nya tanpa memperduli
Tepat pukul 7 malam Kenzo sampai dirumah terlihat Valle sedang menunggunya sambil melihat televisi di ruang tengah, saat Valle mendengar suara deru mobil Kenzo ia pun segera keluar dan menyambut kedatangan Kenzo.Kenzo turun dari mobil berjalan menghampiri Vallery, Vallery tersenyum tipis dan meraih tangan ken serta mencium tangan suaminya itu, Ken yang diperlukan seperti itu pun tentu saja sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Valle, namun ia segera menutupi keterkejutannya dengan bersikap biasa saja."Kenapa kau diluar? ayo masuk, tidak perlu menunggu ku lagi lain kali," ucap ken lalu ia masuk ke dalam rumah dan disusul oleh Valle.Valle berlari kecil menyusul langkah besar Ken, ia segera menghampiri ken mengambil tas yang dipegang oleh kenzo, Kenzo melepaskan jasnya dan memberikannya kepada Valle, valle tersenyum tipis dan menerima tas itu, ia pun segera menyimpan tas kerja milik kenzo di dalam ruang kerja, s
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit