Share

60. Mimpi Kita

Di lorong rumah sakit, Della berjalan tergesa-gesa dengan pakaian kelulusannya. Setelah Della mendengar kabar yang diberi tahu oleh Erina, gadis itu tidak bisa menunggu lagi saat dia langsung pergi ke rumah sakit. Sama seperti Erina, mata Della sangat merah ketika dia tidak bisa menghentikan dirinya untuk menangis. Della tidak lagi peduli bahkan jika dia menjadi tontonan orang lain. Della hanya memiliki satu tujuan saat ini. Kakinya terus melangkah, sementara jantungnya berdetak semakin cepat.

Sesuai dengan arahan Erina, Della pergi ke ruangan yang berbeda kali ini. Begitu Della memasuki ruangan itu, tangisnya yang tertahan akhirnya pecah juga. Della menangis seperti anak kecil, ketika dia melihat Austin telah membuka mata dan tersenyum saat melihatnya.

Melihat bahwa seseorang tampaknya lebih merindukan putranya, Erina memberi kesempatan agar Della menjadi orang pertama yang menghampiri Austin. Wanita itu menangis bahagia, ketika dia melihat senyum di wajah dua remaja yang memiliki t
Aurora

Terima kasih banyak bagi mereka yang telah membaca cerita ini sampai selesai, mendukungnya, atau memasukan cerita ini ke perpustakaan. Terima kasih juga karena telah menyempatkan untuk membaca cerita ini. Cerita ini sedikit spesial karena didasarkan dari kisah nyata. Dan walaupun ceritanya tidak sempurna, aku senang karena bisa memberi para pemeran akhir yang bahagia di cerita ini. Aku harap para pembaca bersedia melihat ceritaku yang lain. Sekali lagi terima kasih, dan sampai bertemu di cerita lain! ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status