Share

Bab 4 : Tuan Baron Lee

“Pak Levi tolong bersabar,” pinta Carlos menenangkan. “Tuan Baron Lee, beliau telah sengaja datang kemari secara langsung untuk meminta maaf kepada Bapak atas kesalahan cucunya tempo hari.”

Setelah diperkenalkan oleh Carlos, Tuan Baron Lee tersenyum kepadanya. Datang dengan maksud meminta maaf, tidak serta merta membuat kharisma dan wibawa yang dipancarkan oleh pria tua berumur 70 tahunan ini menghilang. Dia terlihat kuat dan punya pengaruh yang sangat besar kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.

Levi berupaya menghargai pria tua tersebut. Dia menunggu sampai Pak Tua yang bernama Tuan Baron Lee itu berbicara kepadanya.

“Levi Strikeheart, seperti yang dikatakan oleh Carlos, nama saya Baron Lee, saya adalah kakek dari Gita Indah Mutiara yang tempo hari tak sengaja menabrak Bapak.”

Mendengar nama dari pelaku yang sudah menabrak dirinya tempo hari, Levi terlihat marah. Dia bukan kesal karena Gita sudah menabrak dirinya, tapi dia kesal karena kelakukan ugal-ugalan di jalan raya yang hampir saja merenggut nyawa dari seorang anak gadis yang masih sangat kecil. Baginya perbuatan seperti itu benar-benar tindakan yang tidak terpuji.

Tuan Baron Lee kembali meneruskan kata-katanya.

“Sebelum kesini sebenarnya saya sudah melihat beberapa keterangan profile yang Bapak miliki. Saya sangat kagum dengan anak muda seperti Bapak yang pintar dan pekerja keras. Reputasi yang Bapak miliki di kampus pun sangat bagus, saya dengar Bapak bahkan pernah terpilih beberapa kali sebagai dosen terbaik disana.”

“Ya itu benar, tapi maaf Tuan Baron Lee, tapi bisakah Bapak berbicara langsung tentang maksud tujuan Bapak menemui saya.”

“Baiklah begini, saya datang kesini untuk meminta maaf atas kelakuan dari cucu saya yang sangat buruk, dia sudah bersalah karena membuat Bapak sampai harus dirawat di rumah sakit ini selama beberapa hari. Saya sendiri yang akan menanggung seluruh pengeluaran yang harus Bapak bayarkan terkait biaya perawatan rumah sakit ini. Selain itu ada satu hal lagi yang ingin saya berikan kepada Bapak untuk menunjukan kalau kami semua benar-benar sangat menyesal atas kejadian ini.”

Levi mendengarkan kata-kata selanjutnya dari Tuan Baron Lee sambil memperhatikan apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang tua kaya raya ini dari dirinya.

“Saya ingin memberikan sejumlah uang kompensasi sebesar 500 juta kepada Pak Levi dengan harapan Bapak bisa memaafkan kesalahan yang telah dilakukan oleh cucu saya. Saya juga berharap dengan uang nominal yang cukup besar ini Pak Levi bisa membantu anak-anak rumah yatim untuk mendapatkan beberapa pakaian baru atau beberapa barang lain yang dibutuhkan. Tapi kembali lagi seluruh penggunaan uang kompensasi ini tentu saja saya serahkan sepenuhnya kepada Pak Levi.”

“Maaf,” sela Levi memotong percakapan. “Tapi saya tidak mengerti dengan maksud Tuan Baron Lee melakukan semua hal ini untuk saya. Saya tekankan disini, saya tidak membutuhkan uang kompensasi apapun dari Bapak. Saya hanya berharap agar cucu Bapak bisa mendekam di penjara untuk waktu yang cukup lama. Dia perlu belajar disana pentingnya menjaga sikap. Dia tidak bisa terus berlaku semaunya seperti itu dengan membahayakan nyawa banyak orang di sekitarnya. Karena itu, maaf Tuan Baron Lee saya tidak ingin membicarakan hal seperti ini lagi dengan Bapak.”

Baron Lee terdiam sesaat, sepertinya dia benar-benar kehabisan kata-kata. Dia memikirkan cara lain agar pemuda yang cukup keras kepala ini mau mendengarkan penjelasannya lebih lanjut.

“Pak Levi saya tahu kalau Bapak juga salah satu dari anak-anak yang terlantar. Sejak kecil Pak Levi sudah ditinggalkan oleh orang tua Bapak. Tapi sebenarnya kalau boleh jujur Gita pun punya masalah yang sama dengan Bapak.”

“Masalah yang sama? Maksudnya?”

“Gita, waktu masih kecil dia adalah cucu saya yang sangat manis dan baik hati kepada semua orang. Dia bahkan tidak tega untuk menginjak seekor semut. Saat itu saya sangat senang dengan sifat baik yang dimiliki oleh anak ini. Tapi sejak kecelakaan yang terjadi, sikap anak ini berubah. Ayah dan Ibu Gita telah meninggal dunia di hari yang sama pada saat kecelakaan itu terjadi. Gita cukup beruntung dia bisa selamat hari itu, tapi sebenarnya di hari yang sama, saya sudah kehilangan sosok gadis yang baik hati pada dirinya.”

Setelah mendengar cerita dari Tuan Baron Lee, Levi mulai menaruh lebih banyak perhatian kepadanya. Dia ingin mendengar dengan lebih jelas mengenai sosok kelam Gita yang telah menabrak dirinya beberapa hari yang lalu.

“Saya tahu ini mungkin tidak bisa dipakai menjadi sebuah alasan yang membenarkan kesalahan, tapi di usianya yang ke 10 tahun Gita sudah berubah menjadi anak yang sangat tidak terkendali. Dia menyalahkan banyak orang atas kematian kedua orang tuanya. Dia terus berubah menjadi anak yang menutupi dirinya dari orang lain, dia menjadi anak yang sangat angkuh dan membenci banyak orang. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa merubah kembali sikapnya seperti semula, tapi saya berjanji dengan adanya kejadian seperti ini saya akan mendidik Gita dengan lebih baik lagi di masa depan. Jadi tolong bantu orang yang sudah tua ini, ampuni kesalahan cucu saya dan pikirkan apa yang telah dialami oleh gadis ini sepanjang hidupnya, dia juga punya masalah yang sama seperti Pak Levi dan juga anak-anak yatim lainnya.”

Levi berdiam diri, awalnya dia merasa sangat kesal dengan kelakuan Gita. Tapi setelah mendengar secara langsung kisah hidup Gita, Levi jadi berdiam diri. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa, Gita punya masa lalu yang kelam sama seperti dirinya sendiri dan anak-anak lain yang ada di rumah yatim. Mereka adalah anak-anak yang menderita secara mental karena telah ditinggal pergi oleh kedua orang tua mereka pada usia yang masih sangat muda.

“Okay saya sudah mendengar seluruh penjelasan Bapak tadi dan saya sudah cukup mengerti masalahnya. Baik kalau begitu saya akan memaafkan dia, tapi itu bukan berarti saya mau menerima uang kompensasi dari Bapak. Tidak, saya tidak ingin menerima uang sepeserpun dari Bapak.”

Tuan Baron Lee merasa sangat senang setelah mendengar kata-kata itu, tapi dia tidak mengerti apa maksud Levi tadi berkata kalau dia tidak ingin menerima uang seperserpun darinya.

“Saya hanya meminta kepada Tuan Baron Lee agar bisa memegang kata-kata Bapak sebelumnya. Didik dia, pastikan anak itu mengerti apa yang harus dia perbaiki saat ini, sikapnya yang buruk seperti itu akan menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain yang ada di sekitar dia.”

Setelah berdiam beberapa saat, Levi kembali meneruskan kata-katanya.

“Kalau seandainya saja saya adalah sanak keluarganya yang sayang sama dia, saya pasti akan mengajari anak itu untuk bersikap baik. Lebih baik sakit sekarang, daripada dia terus berubah sikap menjadi lebih buruk lagi di kemudian hari. Saya tahu sebagai anak yatim kita punya masa lalu yang kelam, tapi itu juga tidak bisa menjadi alasan kalau kita boleh bersikap buruk seperti itu. Hanya itu saja kata-kata yang ingin saya sampaikan kepada anda Tuan Baron Lee. Bapak tidak perlu lagi khawatir tentang masalah saya dengan Gita, mulai hari ini juga saya sudah memaafkan kesalahannya.”

Tuan Baron Lee sangat terkejut setelah mendengarkan seluruh kata-kata tegas penuh kejujuran yang telah diucapkan oleh pria muda ini kepadanya. Belum pernah dalam hidupnya selama ini dia melihat ada seorang pria muda yang punya keteguhan hati sepertinya. Dia menolak seluruh tawaran uang kompensasi yang hendak dia berikan, bahkan pria ini mau memaafkan cucunya dengan sukarela tanpa menerima uang seperserpun darinya.

“Baik, kalau begitu saya mengerti. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan dan ketulusan yang Pak Levi sudah tunjukan untuk cucu saya. Saya berjanji akan mendidik cucu saya ini menjadi lebih baik. Saya akan memastikan Gita tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti ini lagi di masa depan.”

Setelah itu mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Hari itu Levi dan Tuan Baron Lee tanpa terasa sudah menjadi sahabat dekat tanpa memandang perbedaan usia ataupun jabatan dan status sosial mereka.

*****

Bunda Reyha menangis termehek-mehek ketika dia melihat sosok pria tampan di depan rumah yang sedang berjalan lurus ke arahnya.

“Leviii kamu sudah pulang.” Bunda Reyha menangis meraung-raung sambil merangkul kepadanya, dia memeluk tubuh Levi sekuat tenaga memastikan kalau Levi tidak akan pernah pergi lagi dari sisinya.

Pada saat itu Bunda Reyha memang tidak mengatakan sepatah kata pun lagi kepadanya, tapi dari pelukannya saja Levi sudah tahu betapa besarnya perasaan cinta kasih yang Bunda Reyha perlihatkan kepadanya.

Levi melihat ke arahnya dengan pandangan mata penuh kelembutan. Dari seluruh kesulitan yang dia alami selama ini, hanya satu yang membuatnya merasa menjadi seorang pria yang paling beruntung di dunia, yaitu karena dia memiliki Bunda Reyha yang mau melindunginya dan memperhatikan anak-anak terlantar lain seperti dirinya.

“Iyah, ini Levi anakmu yang paling bandel ini sudah kembali pulang Bunda,” jawabnya sambil tersenyum manis memperlihatkan kedua lesung pipitnya yang menawan.

Bunda Reyha tersenyum dan kembali memeluknya.

“Bunda sepertinya terasa lebih kurus?” tanya Levi kepadanya merasa khawatir dengan keadaan tubuh dan kesehatan fisik dari Bunda Reyha yang semakin hari semakin menurun.

Sudah beberapa kali Levi mendapati Bunda Reyha terjatuh sakit.

“Apa Bunda tidak makan lagi karena kita tidak punya banyak makanan? Apa uang yang Levi kasih kemarin sudah habis? Bagaimana dengan anak-anak yang lain, apa mereka sudah makan malam ini?”

Ada begitu banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran Levi. Kadang Levi merasa sedih karena sampai saat ini dia tidak bisa memberikan penghasilan yang cukup layak bagi kehidupan mereka berdua bersama anak-anak yatim.

“Kamu gak perlu khawatir tentang itu Nak, kita semua sudah makan tadi, ayo kita masuk ke dalam rumah, mereka semua sudah menunggu kamu pulang dari kemarin.”

Itu adalah kata-kata terakhir yang Bunda Reyha ucapkan kepadanya sebelum mereka berdua masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan seluruh anak-anak penghuni rumah yatim.

Di dalam sana Levi disambut ceria oleh anak-anak yatim yang sudah menjadi seperti adik-adiknya sendiri. Malam itu Levi mendapatkan kehangatan sebuah keluarga yang tidak terbatas pada hubungan darah daging.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status