Share

Bab 13. Cerita

"Nah ini rumah kami, Mbak Alya. Mari masuk, Mbak!" ucap Hana.

Adam sejak tadi diam saja. Dia tidak berkomentar apapun kecuali ditanya oleh Hana.

"Oh iya, Mas, kamu sudah bilang Pak RT soal kamar kos buat Mbak Alya belum?" Tatapan mata Hana beralih pada Adam.

"Oh iya, kalau begitu ke sana aja sekalian, Sayang. Gimana?" usul Adam.

Hana terlihat berpikir sejenak. Jujur saja dia sangat lelah karena semalaman begadang. Kanaya semalam maunya hanya digendong saja. Kalau bukan karena ajakan Adam, Hana sebenarnya memilih untuk tidur sejak pagi.

"Hana capek, Mas. Lagian Kanaya juga lagi tidur, Mas. Kalau Mas Adam sama Mbak Alya saja yang ke sana gimana? Gak apa-apa, kan?" tolak Hana.

"Panggil Alya saja, Bu. Saya lebih muda dari pada Ibu dan Bapak," sahut Alya.

"Tapi, Sayang —"

"Gak apa-apa, Mas. Gak akan ada yang berpikiran aneh-aneh sama kalian. Itu, kan, yang Mas pikirkan?" terka Hana seperti tahu isi pikiran Adam.

Karena memang wajah Hana terlihat lelah, Adam menuruti usulan Hana. Dia d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status