Share

Gurauan di Kamar

"Tentu, karena pernikahan kami ingin diakui oleh negara. Mengingat ada banyak keuntungan bagi istri atau pun anak kelak jika pernikahan kami sudah resmi."

"Lantas, kenapa kamu memilih nikah siri? Kan kalian bisa melangsungkan pernikahan sederhana di KUA terdekat?"

"Begini, izinkan saya yang menjawab." Neira mengambil alih mikropon.

Saat itu Neira bicara panjang lebar. Tangannya menjelaskan dengan rinci kejadian mereka telat akadl. Padahal, tamu dan acara resepsi dirayakan cukup meriah.

Sementara itu, Ervin yang ada di dunia nyata hanya bisa tersenyum. Ia duduk dan medekat ke araah kasur. Sesekali tangannya ia arahkan ke rambut Neira dan membelainya.

"Aku tahu, kesungguhan cintamu nyata. Sabar, ya!" ucap Ervin.

Meskia ia elus, Neira tak sadar sama sekali. Di sana, ia justru memilih untuk ubah posisi tidur dengan membelakangi Ervin. Lalu, ia melanjutkan serangkaian pertanyaan sidang isbat nikah yang cukup serius.

Ervin tak tega membangunkan istrinya. Ia mengambil pons
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status