Share

Perubahan Sikap Satriya

"Aluna tidak kamu ajak, Pi?"

Satriya menolah tapi kembali sibuk memasukkan pakaian ke dalam tas. Mulut lelakiku masih membisu, tak ada sepatah kata yang keluar saat ia tiba di sini.

"Rumah sakit pasti memperbolehkan kalau untuk menjemput pasien, Pi. Dia pasti merindukan aku."

"Dia sama ibu di rumah," jawab Satriya datar.

Satriya kembali membereskan barang-barang kami. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya.

Ya, semenjak kematian putri kami, Satriya menjadi pendiam. Tak ada tawa apa lagi kekonyolan yang biasa ia lakukan. Dia tenggelam dalam luka dan kesedihan.

Sebenarnya bukan hanya dia yang kehilangan, aku pun merasakan hal yang sama. Namun hidup harus terus berjalan sekali pun dengan luka yang melekat.

"Sebentar, aku panggilkan suster."

Satriya keluar dari ruang rawat inapku. Sepi, kurasakan itu lagi. Perasaan bersalah hadir tanpa kuminta. Seandainya aku hati-hati, mungkin putri kecilku akan baik-baik saja.

Suara pintu dibuka menyentak lamunanku. Aku menoleh, Satriya masuk bers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar Ni
kenapa cerita di gonovel ga ada yg sampai ending malesin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status