Share

Part 44

"Len, lo tau nggak, kalau pak Arsen udah meninggal?" tanyaku pada Alena yang kini berbaring di sampingku. Kami mau tidur karena sudah hampir larut. Tapi, kebiasaan sebelum tidur, ngobrol dulu sebentar. Pillow talk istilahnya. 

"Tau. Emangnya kenapa?" jawab Alena. 

"Kok lo nggak ngasih tau gue, sih?" 

"Waktu itu lo masih kerja di perusahaan yang lama, La. Kita kan juga jarang kontekan. Lagian, ngapain sih, nanyain itu? Lo nggak lagi bersedih atas kematian dosen yang lo suka dulu, kan?" balas Alena. 

"Ya, gue nggak sedih, sih, cuma kaget aja. Dan ternyata, pak Arsen itu, adik iparnya tante Nesya, lho, Len," kataku. 

"Tante Nesya bos lo sekarang?" 

"Iya. Gue baru tahu tadi siang, karena diceritain sama anaknya tante Nesya." 

"Kalau pak Arsen adik iparnya tante Nesya, berarti kak Bara juga dong?" tebak Alena. 

"Ya, iya. Itu makanya waktu itu gue ketemu dia  di rumah tante Nesya," jawabku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status