Share

Malam Pengantin dengan Jenderal Dingin
Malam Pengantin dengan Jenderal Dingin
Penulis: Author Mars

Pria Asing

Bugh!

Vivian Alexander seketika merasakan tubuhnya terbaring di tempat tidur yang sepertinya berada di hotel milik keluarga Salveston, sang suami yang baru saja dia nikahi tadi.

Namun, alkohol yang baru pertama kali diteguk gadis cantik itu di pesta tadi membuat dirinya dalam keadaan tak terlalu sadar.

Dia bahkan tak menyadari, Kian, pria yang baru dinikahinya, kini tersenyum sinis melihat wajahnya. 

Tubuh gadis desa yang ramping dan mungil itu tentu saja membuat Kian ingin segera melahapnya. Sayangnya, Vivian selama ini terlalu konservatif dan tak mau disentuh.

Peduli setan, wanita yang dijodohkan dengannya ini sedang dalam keadaan sadar atau tidak.

Drrt!

Tiba-tiba saja, ponsel Kian berdering kala dirinya melepaskan jas dan dasinya. Pria itu jelas merenggut kesal dan hendak mengabaikannya.

Hanya saja, wanita yang dicintainyalah ternyata yang menelpon!

“Ada ap–”

“Kian, tolong aku! Ah…” Desahan perempuan itu begitu menggoda membuat tubuh Kian menegang. “Tubuhku butuh dirimu.”

Sambungan telepon itu pun terputus.

Kian tersenyum miring sembari menatap Vivian yang masih mabuk dan ketiduran.

Lebih baik, bermain dengan orang yang sadar, kan?

Tanpa basa-basi, Kian pun beranjak dari kamar dan menutup pintu kamar hotel tersebut. 

Toh, dia masih bisa mengambil keperawanan Vivian besok!

Dan setelahnya, dia akan menceraikan gadis desa ini!

Kian bahkan tak menyadari, bahwa seorang pria yang jauh lebih tampan dan berkuasa darinya, tengah tersenyum, melihat kebodohan Kian.

****

"Vivian Alexander, andai kau tahu kalau suamimu itu sedang bersenang-senang dengan wanita lain yang tinggal di lantai atas, apa reaksimu?" 

Setelah mematikan lampu kamar agar Vivian tak bisa melihatnya dengan jelas, pria misterius itu pun  melepaskan gaun yang menutupi tubuh mungil gadis itu.

Tanpa basa-basi, dirinya melepaskan semua pakaiannya hingga tubuhnya yang kekar dan berotot itu kemudian menindih tubuh polos Vivian.

"Malam ini kau menjadi milikku," bisiknya dengan nada rendah di telinga gadis itu.

Merasakan sentuhan-sentuhan di wajahnya, Vivian sontak setengah sadar.

"Kian…" erangnya mengira pria itu adalah sang suami.

Entah mengapa, Vivian merasakan lumatan di bibirnya dan sentuhan di tubuhnya semakin menuntut.

Gadis desa itu menahan gemetar di tubuh kala merasakan sesuatu yang tak pernah dirasakan.

Terlebih, kala harta berharga yang selama ini dijaganya terlepas. 

“Arrgh,” jeritnya kala rasa sakit terasa membelah inti tubuh Vivian. 

Hanya saja, itu tak berlangsung lama.

Sentuhan dan gerakan yang lembut membuat Vivian merasakan rasa baru yang kembali hadir, hingga akhirnya gelombang kepuasan aneh dirasakannya.

Tidak hanya Vivian, pria misterius itu pun tersenyum puas karena mendapatkan keperawanan Vivian, gadis yang selama ini diincarnya. 

"Terima kasih untuk malam ini!" bisiknya mesra. 

Mendengar itu, tubuh Vivian seketika menegang kala menyadari sesuatu yang aneh…. 

"Kian, kenapa suaramu berubah berat?" 

"Aku terkena flu karena malam yang dingin dan panas," jawabnya ambigu, lalu kembali mencium bibir Vivian.

Gadis yang tengah lelah itu akhirnya tak curiga. 

Sentuhan dan rasa lelah membuat fokus Vivian kabur, hingga akhirnya dia pun tertidur. 

****

Di sisi lain, Kian yang juga baru saja menyelesaikan aktivitas panas dengan kekasih aslinya, tampak menghembuskan asap rokoknya ke langit-langit.

"Kapan kamu akan menceraikan dia, Sayang?" 

"Besok aku akan mengusirnya," jawab Kian, santai.

Wanita yang masih dalam keadaan polos itu sontak cemberut. "Dia datang ke kota hanya untuk menikah denganmu, setelah diusir dia akan pergi ke mana?"

"Liza, itu bukan urusan kita lagi. Lagian, dia hanya gadis desa yang tidak berharga. Kalau bukan karena papaku berteman dengan ayahnya... mana mungkin aku sudi bersama dengannya selama tiga tahun!" 

"Tapi, kamu sudah lama bersamanya, Kenapa sekarang kamu baru ingin mengusirnya?" tanya Liza.

"Aku ingin membalas dendam, Dia sudah membuatku menderita selama tiga tahun."

"Apa yang dia lakukan padamu sehingga kamu menderita?" tanya Liza penasaran.

"Selama tiga tahun ini dia tidak mengizinkan aku menyentuhnya, Aku adalah seorang pria. Setiap hari berpacaran dengan orang yang sama. Tapi, tidak bisa menyentuhnya. Mana mungkin aku tidak kesal," jawab Kian yang turun dari tempat tidurnya. Pria itu lalu mengenakan pakaian di tubuhnya dan tampak ingin keluar dari kamar itu 

"Kamu ingin ke mana?" 

"Kembali ke kamar kami dan ceraikan dia!" jawab Kian yang kemudian beranjak pergi.

"Sebentar!" seru wanita itu.

"Ada apa?" tanya Kian yang menghentikan langkahnya.

"Jangan menyentuhnya! Karena aku tidak suka kalau kamu melakukan dengannya," jawab Liza.

"Dia tidak sehebatmu. Jadi, jangan khawatir! Aku tidak berminat dengannnya!" jawab Kian yang meninggalkan kamar itu.

Kian tersenyum sinis. "Mana mungkin aku begitu bodoh tidak menyentuhnya? Setidaknya aku nikmati dulu. Setelah itu aku bisa saja menuduhnya tidak perawan lagi dan aku bisa ceraikan dia.” 

“Vivian, jangan salahkan aku bersikap kejam padamu! Kita berada di-dunia yang berbeda. Kamu adalah gadis desa. Sementara aku adalah pewaris satu-satunya di keluargaku!"

Tidak lama kemudian Kian kembali ke kamar pengantin. 

Ia melangkah masuk dan mendekati tempat tidurnya. 

Gadis  yang kebanyakan minum itu masih belum sadarkan diri.

"Apakah kamu begitu berharap aku menyentuhmu, sehingga tidur tanpa berpakaian," ujar Kian dengan senyum dan menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya.

Hanya saja, pria itu terkejut kala melihat bercak darah yang menempel di sprei.

Bukan hanya darah berserakan di sana. ia juga melihat benih pria misterius itu yang mengotori tempat tidur istrinya.

"Kurang ajar kau, Vivian Alexander…!" 

Teriakan Kian sontak membuat Vivian terbangun. "Kian, ada apa? Kenapa kau berteriak?" tanyanya bingung.

Wajah pria itu sontak semakin merah. 

Plak 

Tamparan langsung dilayangkan ke wajah gadis itu.

"Kenapa kau menamparku?" tanya Vivian yang kesakitan sambil menyentuh wajahnya.

"Wanita kurang aja! Kau masih berani bertanya? Siapa pria itu? Di malam pertama kita, kenapa kau malah tidur dengan pria lain!" 

Deg!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status