Share

BAB 12. TERBUKANYA PINTU ALAM GAIB

“ Hentikan gerutuanmu itu, Aulia. Kalau boleh jujur,

Gerutuanmu itu berhasil membuatku merasa lapar,” canda Alma zia.

Aulia zia sempurna memberengut ketika mendengar candaan kakaknya, yang menurutnya tidak lucu. Namun, beberapa detik kemudian, Aulia zia tersenyum lebar sambil merangkul bahu kakaknya.

“ Karena nilai Kakak yang paling tinggi di antara kita bertiga, Kakak harus membayar makanan yang kami pesan di kantin,” katanya riang.

Mendengar itu, giliran Alma zia memberengut kesal, kemudian meninju pelan lengan adiknya. Yang ditinju hanya terbahak-bahak, sambil mengajak mereka ke kantin.

“Kamu tidak ikut kami ke kantin? Kakakku akan mentraktir kita makan,” tanya Aulia zia kepada Sinta, saat menyadari gadis itu berbelok ke arah berbeda.

Alma zia lagi-lagi meninju pelan lengan Aulia zia. Sinta tersenyum sekilas sambil menggelengkan kepalanya.

“ Aku ingin berkeliling. Aku takut Alma zia keberatan kalau harus mentraktir kita berdua. Nikmati makan siang kalian, Aulia & Alma,” jawabnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status