Share

Bab. 15

Hingga menjelang pagi ternyata Dewa tertidur diluar rumah, Dewa terbangun karena merasakan sesuatu yang lembut menyentuh wajahnya.

"Hmmmm."

"Ternyata sudah pagi," gumam Dewa sambil menyipitkan matanya.

Perlahan Dewa membuka matanya, sinar matahari membuat matanya silau.

"Kalila?" tanya Dewa heran karena saat membuka matanya wajah sang istri yang pertama kali dia lihat.

"Iya, ini sudah pagi. Waktunya bekerja, rumah ini bukan panti sosial yang akan menampung orang-orang pengangguran," jawab Kalila santai.

"Iya, terima kasih," jawab Dewa pelan. Dewa duduk, seolah-olah nyawanya belum terkumpul. Sambil memijat pelipisnya Dewa berdiri dan bersiap masuk ke dalam rumah

Kalila bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, begitupun dengan pengawal yang semalam Dewa temui sedang bersama dengan Kalila. Mereka tidak menunjukkan adanya hubungan yang spesial, hal itu membuat Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sungguh kalian tidak memiliki rasa malu sama sekali," gumam Dewa.

"Entah apa yang salah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status