Share

Legenda Penguasa Kegelapan dan Es
Legenda Penguasa Kegelapan dan Es
Author: Naevys Presspire

Chapter 1 : Fu Xinyi

Kota besar yang di kelilingi oleh tembok tinggi di setiap sisi kota.

Kota sangat ramai dengan kebisingan serta berbagai aktivitas penduduknya. Setiap orang terus bergerak dengan tujuan mereka masing-masing. Ada yang menyuarakan dagangannya, berjalan-jalan sambil melihat sekitaran, pasangan yang saling bergandengan tangan, bahkan sampai anak-anak yang bermainan dengan tawa dan riang mereka. 

Kota ini dinamakan kota Daiqi, salah dari sekian banyak kota yang berada di dunia fana. Kota Daiqi memiliki populasi kurang lebih ratusan ribu penduduk, dan masih dalam masa berkembang.

Fu Xinyi berjalan-jalan di keramaian kota sambil menggendong keranjang bambu. Melihat keranjang yang sudah lusuh dan kusam itu, tidak tau sudah berapa lama sejak pertama kali digunakan.

Keranjang bambu berisikan berbagai tanaman-tanaman yang indah dan segar, sepertinya baru diambil baru-baru ini.

"Herbaaal, herbaal, masih segar dan baru, sangat bagus untuk membuat rempah-rempah makanan, juga bagus untuk membuat ramuan obat!"

Dengan mengandalkan tongkat untuk meraba-raba sekitaran, Xinyi terus berteriak dengan suara kecilnya. Dia sudah terbiasa dengan keterbatasan ini, karena sudah dia lalui selama 14 tahun.

"Herb.....", "Apa ini masih baru.?"

Ketika dia akan terus berteriak, sebuah suara ditengah keramaian mengganggu teriakannya. Orang yang melakukan itu adalah seorang wanita paruh baya yang memiliki sedikit kerutan di bagian matanya.

Dengan tanggap Xinyi segera bicara "Iya, masih segar, dan baru dipenen pagi ini"

Xinyi lanjut bicara sambil menurunkan keranjangnya "Ibu mau yang mana.?....."

Setelah beberapa penawaran dan negosiasi, akhirnya wanita itu pergi sambil membawa beberapa tanaman herbal. Xinyi merasakan koin di tangannya dan bergumam "Sekarang sudah 5 koin, butuh 3 koin lagi untuk membeli 2 roti, aku harus cepat!"

Xinyi tidak bisa tidak merasa khawatir mengingat neneknya yang masih terbaring sakit di rumah. Tumbuh-tumbuhan ini dipanen sendiri oleh neneknya, karena keterbatasan yang dia miliki, membuat dia tidak dapat mencari atau memanen tanaman sendiri.

Jadi, sebagai ganti meringankan beban neneknya, dia lah yang bertugas untuk menjual semua tanaman ini. Ketika Xinyi akan menggendong keranjang dan berdiri kembali, tubuhnya ditabrak oleh sesuatu yang membuat dia dan keranjangnya jatuh.

Orang yang menabrak adalah anak-anak. Anak itu menangis sambil mengusap matanya karena takut sudah membuat masalah.

"Apa kamu tidak apa-apa.?"

Sambil meraba-raba sekitar, Xinyi mendekat ke arah suara tangisan anak itu. Tetapi, suara dengan nada yang tinggi mengejutkannya "Apa yang kamu lakukan!"

Seorang wanita segera bergegas mengendong anak yang menangis "Yi Yi, jangan menangis, jangan menangis, tidak apa-apa"

Dengan marah dia melihat Xinyi "di mana matamu ketika berjalan?!, kalau sampai dia terluka bagaimana?"

Kemudian dia terkejut melihat Xinyi yang matanya ditutupi selendang putih tipis. merasa kata-katanya salah, wanita itu hanya pergi begitu saja sambil menenangkan anaknya yang masih menangis, bahkan sebelum pergi tidak ada rasa bersalah sedikitpun di wajahnya.

Xinyi yang masih di tanah, meraba raba tongkatnya lalu memasukan bahan yang berserakan kembali ke dalam keranjang. Kata-kata kasar seperti sebelumnya bukan hal baru lagi bagi Xinyi, Dia sudah sering mendengar itu.

Dengan bekal pengalaman hidup selama 14 tahun ini, dia sadar kalau dunia ini adalah dunia di mana yang lemah ditindas, yang kuat berkuasa. Itu dapat di ketahui dari beberapa orang sempat berhenti untuk melihat-lihat, tetapi tidak ada yang mengulurkan tangan untuk membantu.

Setelah berdiri kembali, Xinyi segera bergerak lagi sambil menggendong keranjang bambunya. Beberapa jam kemudian, dia berhenti di sebuah toko. Toko dibangun dengan sederhana, dan tidak terlalu luas, tetapi memiliki kesan yang bersih dengan kesederhanaan.

Seorang pria paruh baya yang berdiri dengan tangan terlipat, memperhatikan Xinyi "Oh!, Xinyi kecil, kamu datang?. Apa seperti biasanya?"

"Iya paman, dua roti kering" Xinyi tersenyum.

"Baik, Tunggu sebentar" Pria paruh baya itu segera pergi memilih roti dan membungkusnya.

Pria paruh baya ini adalah Paman Feng, begitulah orang-orang dikota ini memanggilnya. Paman Feng adalah salah satu dari sedikit orang yang masih perhatian padanya, bahkan tidak ragu untuk mengulurkan tangan ketika orang lain membutuhkan bantuannya.

Selain paman Fang, tidak sedikit juga orang-orang yang menjual roti kering dikota ini, dan Xinyi sudah mengunjungi setiap toko roti itu, tetapi selain ditipu, dia juga dihina dengan kata-kata yang kasar, bahkan diusir sebelum membuka mulutnya untuk bicara. Mereka menjauhi dia seolah-olah dia dapat merusak dagangan mereka.

Xinyi menghela napas "Benar-benar berbeda dengan kehidupan sebelumnya"

Yah, Xinyi sebenarnya bukan dari dunia ini, lebih tepatnya dia adalah seorang pria yang hidup sampai usia 24 tahun di dunia modern. Ketika akan berulang tahun ke 24, dia meninggal setelah terkena tembakan. Saat kesadarannya pulih, dia mengetahui kalau dia sudah berubah menjadi seorang bayi yang baru lahir!.

Karena nasibnya yang baik, dia segera ditemukan oleh seorang wanita tua yang sedang mencari tanaman herbal ditengah hutan, jika tidak?, mungkin dia akan meninggal lagi.

Pikiran pertama Xinyi setelah mendapatkan kesempatan kedua ini adalah hidupnya akan berjalan seperti biasanya, Tumbuh dan besar sambil mengandalkan ingatan orang dewasa, lalu menjalani kehidupan yang tenang hingga usia tua.

Tetapi takdir berkata lain. Dia mengalami tragedi yang membuat dia kehilangan kedua matanya. Setelah mengingat kejadian 9 tahun lalu, dia segera mengertakkan gigi dengan penuh kebencian "Clan Han!"

Booom

Suara keras segera membangunkan Xinyi dari lamunannya, tidak hanya dia, bahkan suara keras itu juga membuat kebisingan di sekitar menjadi diam. Di sebuah toko kayu kecil runtuh, setelah tertimpa tubuh seorang pria dewasa yang jatuh.

Semua orang yang bingung segera berkumpul untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Xinyi dia hanya menajamkan telinganya untuk mendengarkan.

Paman Fang juga keluar setelah mendengar suara barusan, lalu dia melihat ke arah Xinyi "Xinyi, kamu tunggu di sini, jangan ke mana-mana baik.?"

Xinyi mengangguk, mengingat suara yang besar barusan seharusnya itu tidak terlalu jauh dari tempat dia berada, mungkin hanya beberapa meter saja.

Di kerumunan, seorang pria paruh baya memberanikan diri untuk mendekat. Ketika akan mengulurkan tangannya, tekanan udara di sekitar langsung menjadi berat seketika, membuat semua orang kesulitan untuk bernafas, bahkan ada yang langsung pingsan di tanah.

Sebuah suara dari kerumunan terdengar dengan nada ketakutan "Kul....tiva....tor!"

Setelah mendengar ini, Xinyi tidak bisa tidak terkejut, karena dia sangat tahu seberapa menakutkannya kultivator itu apalagi bagi manusia fana seperti dia.

Di bawah ketakutan semua orang, seorang pria yang tidak terlalu tua datang dari bangunan seberang. Salah satu tangannya menggenggam pedang, di mana sarung pedang itu di ukir dengan sangat indah.

Pakaiannya dibuat dari kain sutra yang bagus, dengan beberapa motif dibeberapa bidangnya. Melihat manusia fana disekitaran yang ketakutan, pria itu mengejek dan berdengus kecil.

Segera energi tak kasatmata menerbangkan semua orang dan menghancurkan segala hal di sekitarnya. Mereka yang paling dekat dengan pria itu yang mendapatkan dampak paling besar. Sedangkan yang cukup jauh sedikit lebih beruntung, hanya membatukan sesuap darah. Setidaknya nyawa masih diselamatkan.

Perubahan situasi ini membuat semua orang ketakutan seketika, tetapi tidak ada dari mereka yang berani melarikan diri, jika mereka berteriak atau melarikan diri, nyawa sudah pasti melayang.

Tekanan sebelumnya juga membuat Xinyi merasakan sesak dinafasnya, lalu berlutut satu kaki di tanah. Dengan tubuh yang gemetaran, dia segera berdiri kembali, dan melakukan hal yang sama dengan yang lainya, yaitu tidak bergerak sedikitpun.

Ini adalah pelajaran yang dia ambil dari paman Feng ketika harus berhadapan dengan seorang Kultivator. "Berbahaya!, dunia ini benar-benar lebih berbahaya dari daripada dunia modern!"

Kemudian Xinyi tidak bisa tidak mengingat Paman Feng "Aku harap tidak ada hal yang buruk terjadi!"

-------------------------------

End Chapter

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rosa
bingung ga ngerti ......
goodnovel comment avatar
Supriyonosusanto
mantap sekali Bosque
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status