Share

04. Musuh Pertama

Zhou Shen tidak menyadari kalau pedang sakti yang dia temukan ini adalah Pedang Naga Emas yang banyak diincar oleh pendekar-pendekar di dunia persilatan.

Pedang Naga Emas merupakan pedang legenda yang bisa membuat pemiliknya hidup dalam keabadian tanpa perlu berkultivasi seperti kultivator.

Pemilik Pedang Naga Emas juga otimatis langsung menjadi pendekar pedang ternama dengan berbagai jurus pedang yang langsung tertanam di benaknya.

Pedang ini mampu mengubah orang yang biasa-biasa saja dalam semalam menjadi pendekar pedang sakti yang sulit dikalahkan.

Aura pedang Naga Emas tanpa Zhou Shen sadari akan menyulitkannya karena aura pedang ini langsung terdeteksi oleh ribuan pendekar yang sudah lama mencari dan mengincar pedang legenda ini.

Hidup Zhou Shen yang biasa-biasa saja dan membosankan akan menjadi hidup yang penuh tantangan dan bahaya setelah dia memiliki Pedang Naga Emas.

*****

Zhou Shen masih melakukan kegitannya seperti biasa. Hanya saja kali ini dia membawa Pedang Naga Emas yang diselipkan di punggungnya sehingga tidak kelihatan dari luar.

"Kamu berhasil menangkap ikan di Danau Yin Nan?" tanya paman Zhang begitu melihat Zhou Shen keluar dari rumahnya.

"Lumayan, paman Zhang tapi hanya cukup buatku makan saja jadi tidak kujual!" kata Zhou Shen membohongi paman Zhang.

"Bagus kalau begitu ... jangan sampai kelaparan! Kalau tidak dapat ikan, jangan sungkan mampir ke sini ya!" kata paman Zhang dengan ramah.

"Baik paman Zhang ... terima kasih!' kata Zhou Shen sambil menghaturkan hormat.

"Kamu mau kemana sekarang?' tanya paman Zhang.

"Aku mau ke kota sebentar paman, ada yang perlu aku lakukan!" kata Zhou Shen yang langsung pergi meninggalkan paman Zhang.

Zhou Shen tidak menyadari kalau sedari tadi ada tiga orang yang mengikutinya.

Ketiga orang ini sepertinya bukan berasal dari kota Ming Yin, karena pakaiannya sangat berbeda dengan penduduk kota.

Saat Zhou Shen melintas di tepi hutan yang menuju ke arah kota Ming Yin, ketiga orang ini langsung menghadangnya.

"Serahkan Pedang Naga Emas sekarang juga, atau nyawamu akan melayang!" seru salah satu pendekar yang bertampang seram ini.

"Aku tidak kenal dengan kalian!" kata Zhou Shen yang sebenarnya agak gemetaran juga.

Tidak biasanya dia berhadapan dengan tiga pendekar yang kelihatannya tidak bersahabat dan akan menggunakan kekerasan untuk merebut predang saktinya.

"Tidak perlu kenal dengan ksmi! Serahkan saja pedangmu, maka kamu akan selamat! Kami juga akan mengganti kerugianmu dengan koin emas!" kata salah satu pendekar yang agak muda sambil melemparkan buntalan kain berisi koin emas ke hadapan Zhou shen.

"Kalau kurang, akan kami tambah untukmu! Tapi serahkan Pedang Naga Emas sekarang juga!" kata pendekar ini.

"Aku tidak mengerti yang kalian bicarakan! Aku tidak tahu mengenai Pedang Naga Emas yang kalian cari!" elak Zhou Shen.

"Kami sudah tahu kalau kamu yang memiliki pedang sakti ini! Ambil koin emas ini dan hidup dengan layak! Kami ini bukan perampok, tapi kami akan memaksamu menyerahkan pedang Nga Emas ini apabila kamu menolak menyerahkannya!" ancam pendekar yang lebih tua.

"kalian pasti bukan penduduk kota Ming Yin ... kenapa kalian jauh-jauh ke kota ini?" tanya Zhou Shen lagi.

"Sudah kami katakan, kami menginginkan Pedang Naga Emas yang ada padamu! Pedang ini tidak berguna untuk nelayan sepertimu, jadi ambil imbalan yang kami berikan dan serahkan pedang ini!"

Zhou Shen tetap tidak bergeming yang membuat pendekar bertampang seram mulai melaancarkn pukulan terhadapnya.

Wuushh ...

Dengan mudahnya Zhou Shen menghindari pukulan pendekar seram ini. Bahkan Zhou Shen sendiri takjub dengan kehebatannya.

"Wuih ... aku dengan mudahnya menghindari serangan ini secara otomatis!"

"Ternyata kamu bukan nelayan biasa! Hiaattt ....!"

Pendekar yang lebih muda mulai melancarkan pukulan ke arah wajah Zhou Shen, tapi tangan Zhou Shen otomatis bergerak menangkis pukulan ini mengakibatkan tangan pendekar muda ini kesemutan, sedagkan Zhou Shen tampak biasa saja.

"Kurang ajar ... pantas sombong! Ternyata kamu berilmu juga!" kata pendekar yang lebih tua yang mulai menyerang dengan jurus harimaunya.

Zhou Shen langsung menghindar hanya dengan menggerakkan tubuhnya saja agar luput dari cakaran pendekar tua ini.

"Lincah sekali dirimu ... aku tidak menyangka ada nelayan yang sehebat dirimu di kota ini!"

"Aku hanya nelayan biasa saja! Aku bukan pendekar seperti kalian ... " ujar Zhou Shen.

"Jangan-jangan itu akibat pengaruh Pedang naga Emas, kakak tertua! Berarti rumor yang beredar itu benar adanya!" Kata pendekar muda ini kepada pendekar tua yang merupakan pemimpin mereka.

"Anak muda ... apa Pedang Naga Emas yang membuat dirimu jadi hebat seperti sekarang?" tanya pria tua ini penasaran.

"Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu! Kalian segera menyingkir dari hadapanku sebelum akau berubah pikiran dan akan menghabisi kalian!" kata Zhou Shen mulai percaya diri.

"Hahaha ... tanpa Pedang Naga Emas kamu ini bukan apa-apa, jadi jangan belagak jagoan di depan kami!" kata pendekar seram yang makin seram dengan tawanya ini.

Hiaaatt ...!

Pendekar seram mulai menyerang lagi dengan pukulan yang lebih bertenaga yang langsung diarahkan ke bagian penting tubuh Zhou Shen.

Swing ... Wuush ...

Zhou Shen bergerak dengan indahnya memutar tubuhnya sambil mengerahkan tenaga dalam ke telapak tangannya yang langsung memukul mundur pendekar seram.

Buuuk ...

Sebuah tendangan dari Zhou Shen tepat mengenai dada pendekar seram membuatnya sedikit terluka dengan darah di mulutnya.

"Mari kita serang ramai-ramai nelayan sombong ini!" seru pendekar tua.

Ketiga pendekar ini langsung mengeluarkan pedang mereka masing-masing untuk menyerang Zhou Shen.

Pedang langsung diarahkan ke Zhou Shen.

Traangg ... Blaast ...

Zhou Shen secepat kilat mencabut Pedang naga Emas dari punggungnya dan menangkis pedang yang diarahkan kepadanya. 

Ketiga pedang pendekar ini langsung terbelah menjadi dua bagian oleh tajamnya Pedang naga Emas.

"Tidak mungkin ... pedangku ini terbuat dari baja terkuat, tapi kenapa patah oleh pedang nelayan ini?" kata pendekar muda ini tidak percaya.

"Kita sudahi saja pertarungan ini ... aku tidak ingin melukai kalian, tapi akan kulakukan jika terpaksa!" kata Zhou Shen mengancam ketiga pendekar ini.

"Kami akan kembali anak muda ... bersiaplah!" kata pendekar tua kemudian lenyap bersama dua pendekar lainnya.

Zhou shen merasakan sensasi yang luar biasa saat berhasil mengalahkan ketiga pendekar yang hendak merebut paksa Pedang Naga Emas dari dirinya.

Kanton kain berisi koin emas masih tampak tergeletak sehingga Zhou Shen mengambilnya untuk dikantonginya.

Tadinya Zhou Shen berniat menjual Pedang Naga Emas ini untuk biaya hidupnya sehari-hari, tapi koin emas yang diberikan oleh pendekar muda tadi sudah cukup untuk beberapa bulan ke depan.

Kehebatan Pedang Naga Emas yang membuat dirinya sehebat pendekar juga mengurungkan niat Zhou Shen menjual Pedang Naga Emas ini.

"Aku harus berlatih lebih giat lagi ... pasti akan banyak pendekar-pendekar dari luar kota Ming Yin yang datang ke sini untuk merebut Pedang Naga Emas ini!" ujar Zhou Shen dalam hati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status