Share

Lin qi

Nama  tempat dimana berlangsungnya pertempuran antara roh 500 abad silam adalah dataran The Library, letak dari dataran itu berada dibagian selatan benua Univers Wonder Haven

Dataran The Libariy terbagi menjadi  lima pulau besar yang terpisah pisah yaitu Suho tepat berada disebelah selatan, Quino berada di timur, Qapi berada di barat, Lonhi berada diutara, dan Koihi berada di tengah.

Pada awalnya kelima pulau itu adalah satu bagian karena pertempuran sengit yang dilakukan oleh para roh melawan Dayoner, sehingga menyababkan dataran itu  pun terpisah.

Masa demi masa silih berganti 50,000 tahun kemudian setelah perperangan antar roh, manusia yang ditakdirkan akan menjadi pengubah tatanan dunia terlahir didesa Linqia. 

Disaat kelahirannya terjadi badai yang sangat besar, sehingga membuat kota kota luluh lantah menjadi puing puing yang tak berbentuk. 15 tahun kemudian anak itu tumbuh menjadi pemuda yang sangat sehat dan juga kuat.

Desa Linqia bertepatan dilereng bukit Lawu, Medan terjal dan penggunungan yang diKelingi hutan lebat membuat desa itu terisolasi dari dunia luar. Desa yang damai penduduk yang ramah membuat orang orang ingin berkunjung kesana.

Akan tetapi karena medan terjal ditambah para monster yang tinggal dihutan sangat kuat, sehingga hal itu membuat para petualang sungkan untuk pergi kesana.

Dari arah hutan seorang  pria paruh baya yang berpakaian compang camping berjalan perlahan ketika memasuki desa Linqia.

"Tolong... berikan  aku air," dengan Suara terpatah patah pria tersebut berjalan perlahan sambil melambai lambaikan tangannya, berharap ada seseorang yang mau datang dan memberi minum. Seakan akan mata penduduk desa terpejam dia tidak mendapatkan bantuan sedikit pun.

Ketika dia melihat ada bangunan yang menyediakan makanan dan kumpulan orang orang tertawa bersama, dia juga melihat  salah satu orang yang selesai makan disana memberikan koin kesalah satu orang yang menunggu dikasir.

Pria paruh baya itu  belok ketempat itu meminta belas kasih kepedagang itu, bukannya pria yang menerima koin emas   membantu dan merasa iba. dia malah mengusir pria paruh baya tersebut, "Pergi sana  dasar gembel nanti pelangganku kabur semua." Beberapa kalimat itu langsung menusuk hati pria paruh baya.

Tidak lama kemudian Suara benturan meja terdengar dari arah kiri, "Hei pedagang sialan kenapa kau kasar sekali, padahal dia hanya ingin minta minum," ucap pria muda berumur 15 tahun. dia berambut hitam yang memiliki tinggi  165 cm pemuda itu, bernama Lin qi yang sering dijuluki sianak pemungut kayu.

Dia pun berjalan  kearah pria paruh baya sambil membawa gelas yang berisikan  air minum, "Paman ini minum dulu, kalau boleh tahu namamu siapa dan kau berasal dari mana,"  Lin qi bertanya dengan senyuman kecil diwajahnya.

Setelah pria paruh baya itu meminum air yang diberikan oleh Lin qi, tiba tiba warna emas yang sangat menyilaukan mata muncul disekujur tubuhnya. Dan selang beberapa detik peria paruh baya yang sangat mencurigakan itu pun berubah menjadi dewa roh.

"Kau adalah pemuda yang sangat baik, dengan ini aku memberkatimu  dengan kekuatan roh, ingat gunakan kekuatan ini untuk kebaikan," setelah berkata seperti itu tiba tiba dewa roh menghilang.

Tidak lama kemudian  muncul cahaya disekujur tubuh Lin qi, dia pun merasa kesakitan, "a.. tolong," teriaknya sesaat kemudian rasa sakitnya mereda.

Setelah tubuhnya sudah merasa baikkan  pemuda itu pun  segera berdiri, dan  selang beberapa menit dia mengingat akan tugasnya, pemuda itu pun segera melangkahkan kakinya kearah hutan.

"Ah..apa apan mahluk yang bercahaya  tadi, sebenarnya  saat ini aku sangat penasaran dengan mahluk itu" guma Lin qi sambil memungungut rating kayu yang panjangnya 30 cm, ranting itu berjatuhan dari pohon yang besar. Sesekali dia juga menebang pohon, memang terlihat sulit akan tetapi Lin qi tidak pernah mengeluh akan tugasnya itu.

Setelah dirasa kayu yang dikumpulkannya sudah cukup banyak pemuda itu segera berisap siap untuk  pulang kerumahnya karena hari sudah mulai petang, "lapar sekali," ucapnya sambil memegang perut, tentu saja tidak ada orang yang tidak lapar setelah setengah hari bekerja.

Dia melangkahkan kakinya dengan perlahan ketika jarak desa dengannya sudah cukup dekat. Pemuda  itu  melihat gumpalan kabut yang berwarna hitam pekat dari arah desa yang dia tempati.

Tanpa basi basi pemuda itu  meletakkan ikatan kayu lalu  segera bergegas menuju kearah gumpalan hitam  itu. kayu yang diletakan ketanah berhamburan kemana mana, namun Lin qi tidak menghiraukan kayu kayu itu.

Sesampainya didesa itu Lin qi sangat  terkejut karena desa yang dicintainya sudah hangus menjadi kumpulan kayu yang berwarna hitam, dalam kobaran hawa panas yang berwarna merah keoranyean yang dapat menghanguskan semua perumahan.  Lin qi melangkahkan kedua kakinya dengan cepat sambil berteriak-teriak  untuk meminta bantuan.

Akan tetapi dia tidak menemukan satu  pun warga desa yang ada disana dalam rasa cemas yang begitu besar. Lin qi  mulai menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan agar pikirannya menjadi tenang, selang beberapa detik dia  terpikirkan satu tempat.

"Mungkin saja mereka ada diaula desa," gumanya dia pun segera bergegas menuju kesana.

Setelah sampai ditanah lapang yang sangat luas itu, dia melihat seluruh penduduk desa sedang berbaris dengan posisi menekukan lutut sambil menggakat tangannya. lalu menyatukan kedua tangannya setinggi bahu, dia juga mendengar suara memohon belas kasih dari mulut penduduk desa.

Didepan barisan orang orang itu berdiri seorang yang mengenakan topeng iblis misterius, pria itu juga memiliki tanduk merah dikepalanya, dan pria mistirius itu juga memiliki sisik hitam dikedua lengannya.

Setelah Lin qi memandang peria misterus itu cukup lama,  tiba tiba pria itu mempetikan jarinya, seketika cairan berwarna merah kental bagaikan gerimis yang tiada henti keluar dari dalam tubuh warga desa.

Melihat kejadian tersebut terpancar aura yang sangat kuat dari dalam tubuh Lin qi, dengan wajah memerah dan juga tangan yang mengepal. Dia melangkahkan kakinya kearah pria bertanduk sambil menarik besi tajam yang panjangnya sekitar 1,5 meter  berbilah lancip dari pinggangnya.

"Siapa kau dasar sialan," ucap Lin qi dengan luapan emosi yang semaikin tak terkendali, dia  menyerang tubuh besar milik peria itu tanpa pikir panjang.

"Cih dasar serangga lemah kau tidak perlu tau siapa aku," peria itu  menggakat senjatanya lalu menerbangkan tubuh Lin qi keatas, tubuh kurus dan kering itu terhempas kearah jurang yang begitu menakutkan ketika mata memandang. Hampir saja pemuda itu menjadi kepingan daging, beruntungnya  dia selamat dikarenakan tanaman rambat yang tumbuh dipinggir jurang.

Selang bebrapa detik Pria bertanduk itu  lenyap hanya menyisakan kabut hitam yang cukup pekat, dengan susah payah Lin qi  berusaha untuk merangkak keatas bagaikan laba laba tanpa kaki dengan keringat yang terus menetes.

"Sial apa apan kekuatan orang tadi," gumanya, disaat yang sama dia berjanji didalam hatinya untuk mengalahkan pria bertanduk yang sudah merenggut kebahagiaannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status