Share

pertemuan yang tidak terduga

Setelah daging monster habis tidak bersisa dia  mengalami kesakitan yang sangat tidak tertahankan, sel sel didalam tubuhnya mulai hancur dan berubah menjadi sel sel monster, akan tetapi Lin qi terselamatkan oleh motabilisme dan anti body yang diluar nalar manusia biasa.

Jika manusia tidak dapat menahan sel sel monster maka kematian adalah hal yang akan dirasakan oleh manusia itu.

Disaat Lin qi sudah terlepas dari jurang kegelapan Sun Ji yang pada awalnya tidak pernah tampak sebelumnya, tiba tiba kakek tua itu sudah berada tepat dihadapannya.

"Sial kau kakek  aku kira siapa," ucap Lin qi dengan nada terkejut, karena kedatangan kakek tua itu yang sangatlah tiba tiba.

"Dasar pemuda bodoh untung saja motabilisme tubuhmu kuat kalau tidak mungkin kau sudah hancur," ucap Sun Ji.

"Ha.. benarkah yang kau ucapkan barusan," ucapnya dengan dahi mengkerut.  Setelah itu dia berkata lagi, "Oh iya kakek apakah ada efek samping selain kematian," tanya Lin qi sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

Pemuda yang tidak mengetahui efek dari tindakan yang dilakukannya memberanikan diri, untuk bertanya kepada orang yang berada dihadapannya.

"Kau akan mendapatkan kekuatan monster yang telah kau makan, akan tetapi jika kau terlalu banyak memakan daging monster maka kau akan kehilangan kesadaran dan menjadi mahluk yang tidak berakal."

Tanpa mendengarkan sedikit pun peringatan Sun ji, Lin qi mengeluarkan ucapan yang tidak seharusnya di keluarkan. "Kalau begitu aku akan memakan daging monster itu terus saja, walaupun aku akan menjadi orang berbeda maka aku tidak akan peduli selagi aku bisa membalaskan dendam," ucap Lin qi.

Sosok Lin qi memang seperti itu dia hanya akan melakukan apapun demi menyelesaikan apa yang dia mulai.

"Jika kau tetap kekekeh dengan pendirianmu maka aku akan membunuhmu sekarang juga," Sun Ji meleset kearah Lin qi.

Pada saat mereka akan membenturkan kedua senjata tiba tiba roh naga muncul lalu berkata, "Berhenti kalian berdua."

Seketika Sun Ji bersujud di hadapan roh naga. "Hei dasar pemuda bodoh cepat menunduk," ucap Sun Ji.

"Ha kenapa aku harus menuduk kepada naga itu," bantah Lin qi karena dia merasa tidak ada yang harus ditakuti dan dihormati dari naga yang berusaha untuk menghentikan pertarungannya.

"Maafkan pemuda ini dia memang bodoh," ucap Sun Ji, dia pun berdiri setelah melakukan penghormatan kepada naga itu.

Seketika roh naga tertawa terbahak bahak lalu Lu nie pun berkata, "Ternyata orang yang dipilih oleh tuhan ku sangat menarik juga ya."

Setelah Mendengar perkataan roh naga Sun ji memiringkan kepalanya dengan wajah kebingungan, "haha apakah kau bercanda." 

"Ternyata kau ya antek antek paman yang membuatku kesakitan satu bulan yang lalu, ngomong ngomong dimana dia sekarang. cepat beri tahu aku sekarang juga, biar aku ledakan kepalanya karena membuatku merasakaan rasa sikit yang begitu hebat."  Lin qi bertanya dengan polosnya untuk saat ini dia belum menyadari  sedang berbicara dengan roh naga.

"Orang yang kau maksud dewa roh ya dia sedang melihatmu Lo," ucap Lu nie.

"Haha dewa roh, berarti kau roh naga yang ada dicerita dongeng itu ya aku kira cerita itu hanya bualan semata," Lin qi yang pada awalnya tidak mempercayai cerita itu kini menelan ludahnya sendiri malu? tentu saja dia merasa malu.

Mendengar obrolan Lin qi dan Lu nie entah kenapa mulut Sun ji tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali, seakan akan mulutnya dijahit oleh benang yang teransparan.

"Oh iya ada urusan apa kau kesini," tanya Lin qi.

Seketika roh naga berubah kewujud manusia, dari naga yang mengerikan berubah menjadi gadis cantik berkulit putih, berambut emas bergelombang setinggi bahu, dan dia beralis tips  hidung yang sedikit mancung, sehinga membuatnya bertambah elegan, dia juga mengenakan armor naga yang berwarna emas.

Roh naga itu pun bersujud dihadapan Lin qi bersujud bukan artian takut, melainkan sebagai penghormatan. Lin qi yang melihat kejadian itu juga ikut bersujud, sujud didunia ini seperti rasa kagum dan penghormatan terhadap orang lain.

"Kedatanganku kesini hanya ingin bertemu denganmu saat kita bertemu, aku akan menentukan pilihanku dan pilihanku saat ini adalah mengikutimu dimana kau berada," ucap Lu nie.

"Ha apakah kau yakin tetapi aku sekarang belum cukup kuat," ucap Lin qi dengan dahi yang sedikit mengkerut, tentu saja tidak ada orang yang tidak heran dengan pernyataan Lu nie barusan.

"Baiklah kalau begitu aku akan kembali lagi saat kau sudah menjadi lebih kuat," Seketika Lu nie pergi, akan tetapi sebelum dia pergi Lu nie memperingatkan Sun Ji agar dia tidak membunuh orang yang dipilihnya.

Setelah Lu nie sudah pergi Sun Ji pun, memukul kepala Lin qi untuk kedua kalinya karena dia sudah geram kepada pemuda itu, "Dasar bodoh kenapa kau tidak bilang dari kemarin kemarin kalau kau adalah titisan pengendali kekuatan roh," Ucap Sun Ji.

Dengan entengnya Lin qi berkata, "Ya kau tidak bertanya kok, lagian memang kenapa kalau aku memberitahumu saat itu."

"Kau tidak perlu lagi melakukan tes seperti kemarin," ucap Sun Ji.

"Ha tes?" dia terkejut. "Ternyata selama ini kau mengujiku ya," ucapnya, Lin qi saat ini dia mulai mengeluarkan aura kemarahan. 

"Sudahlah lupakan saja bisakah kita memulai latihannya sekarang," ucap Sun Ji yang sudah merasakan kemarahan Lin qi, tentu saja dia tidak ingin berurusan dengan roh naga sehingga dia mengalihkan topik pembicaraan.

"Ha kenapa kau yang memaksa apakah karena roh naga itu, kalau iya jangan mengajariku dahulu. aku tidak akan mau belajar ilmu dengan orang yang terpaksa mengajariku."  Lin qi berkata seperti itu karena dia ingin menjadi kuat tanpa adanya seseorang yang membantunya sedikit pun.

"Tidak kok sebenarnya aku tadi berniat untuk mengajarimu apabila kau berhasil melukaiku sedikit saja, akan tetapi setelah aku mengetahui bahwa kau titisan dewa roh aku yakin pasti kau bisa melukaiku dengan mudahnya," ucap Sun Ji dia merasa bahwa Linqi sangat kuat.

Walapun kekuatannya melebihi orang biasa Sun ji menganggap bahwa kekuatan yang dimiliki Lin qi masih tumpul dan  perlu diasah lagi.

"Oh ternyata kau tadi bercanda eh ngomong ngomong perkataanmu tentang efek samping dari kebanyakan memakan daging monster itu benar tidak." Tanya Lin qi, dia lagi lagi ingin memastikan suatu hal yang sebenarnya tidak perlu di pastikan.

"Hal itu tidak sepenuhnya benar apabila tubuhmu kuat maka tidak akan terjadi apa apa," Jawab kakek tua itu.

"Kau tahu banyak tentang daging monster ya kakek, apakah kau juga pernah memakannya jika iya coba tunjukkan kekutan monster itu kepadaku, soalnya aku masih binggung dengan cara kerja daging monster ini," Ucap Lin qi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status