Share

Energi Qi

Sun ji pun mengangguk sebagai jawaban iya. Setelah itu Sun ji berkata. "Jika kau ingin menggunakan kekuatan monster aku akan mengajarimu, tetapi setelah daya tahan tubuhmu sudah kuat dengan cara melatih otot, setamina, dan mempelajari energi Qi."

Agar Lin qi percaya apa yang barusan dia katakan, Sun Ji  mulai menunjukkan kekuatan monster kepada Lin qi. Selang beberapa menit tangan yang awalnya sempurna kini berubah menjadi senjata yang seperti armor lengan. Akan tetapi terdapat tiga sisi  tajam seperti cakar burung raja wali yang menjulur kedepan.

Setelah benda itu muncul Sun ji mulai melakukan gerakan kuda kuda untuk mengeluarkan kekuatan monster, dan disaat kakek tua itu sudah menujukan tanda tanda  kefokusan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata kata.

Tiba tiba urat yang berwana hijau muncul disekujur tubuhnya urat urat itu muncul karena energi Qi, lalu Sun ji  menghempaskan tangannya  kearah depan.  disaat yang sama  muncul garis garis  yang berwarna merah yang terbuat dari api, garis itu adalah wujud dari kekuatan monster ponix fire.

Tidak lama kemudian benda besar yang diatasnya terdapat kertas hijau berbentuk segi tiga yang melingkar terpotong horizontal. lalu terjatuh sehingga menyebabkan sedikit goncangan ditempat itu.

"Wah apa apan kekuatan yang kau keluarkan barusan bisa bisanya pohon itu tumbang dengan garis berwarna merah itu, padahal kau tidak menyentuhnya sama sekali," ucap Lin qi dengan suara yang terdengar sangat terkejut dalam suaranya itu tersimpan rasa kebingungan.

"Kau pasti juga bisa melakukannya soalnya kekuatan yang aku keluarkan tadi adalah kekuatan monster ponix fire yang barusan kau makan," ucap Sun Ji.

Mendengar kekuatan itu bisa dikeluarkan olehnya, Lin qi  mulai bersemangat dan semakin tidak sabar untuk mempelajari cara menggunakan kekuatan yang barusan dilihatnya.

Setelah itu pemuda yang sudah mulai teretarik dengan ilmu sang kekek tua itu pun, memulai untuk memperkuat tubuh terlebih dahulu. Dengan cara menggakat bongkahan hitam dingin yang terbuat dari cairan berwarna merah kental yang sangat panas.

Dia juga  memanjat gunung berkali kali dengan satu tangannya, rasa lelah tak lagi dia rasakan begitu pun rasa sakit dari goresan ranting dan duri, dua tahun kemudian umur Lin qi genap 17 tahun Sun ji  segera menyudahi latihan untuk memperkuat tubuh.

Pemuda yang pada awalnya kurus dan kering itu  berubah menjadi pemuda yang kekar dia sekarang setinggi 173 cm.

"Hey kakek tua apakah kekuatanku sudah cukup," tanya Lin qi setelah berlatih dengan keras selama dua tahun terakhir.

Pada saat ini Lin qi dan Sun ji sedang berada didaalam tempat persebunyian yaitu gubuk reot diatas gunung, ketika Lin qi tiba ditempat itu Sun ji masih bertapa untuk menyerap energi Qi.

"Sudah Lebih dari cukup sekarang kita bisa memulai latihan untuk menguasai energi Qi, jika kau ingin mempelajarinya yang harus kau lakukan pertama kali adalah merasakan unsur alam yang ada disekitarmu, lalu serap unsur alam itu." ucap Sun ji.

"Ketika aku sudah selesai menyerap unsur alam apa yang harus aku lakukan selanjutnya," tanya Lin qi.

"Setelah itu ubah unsur alam kebentuk energi alam [Qi] peribadi. Caranya memasukkan unsur alam kesel sel dan otot yang kau miliki, alhasil tubuhmu akan menjadi ringan dan kuat," ucap Sun Ji setelah dia menerangkan bagai mana cara menggunakan energi Qi.

[Energi alam sering dikenal dengan sebutan energi Qi.]

Disaat sudah mengetahui dasar dasarnya Lin qi  mulai melakukan apa yang diperintahkan oleh Sun Ji, hari demi hari dia memejamkan kedua matanya sambil duduk bersila dan kedua tangannya berada dilutut. gerakan itu sangat bagus untuk menyerap energi Qi  akan tetapi selama pelatihannya itu dia selalu dan selalu gagal.

Disaat energi Qinya telah terkumpul entah kenapa  energi tersebut terus menerus menghilang, akan tetapi Lin qi tidak pernah menyerah sedikit pun. dia terus mencoba lagi dan lagi karena pemuda itu memiliki idialesme yaitu.

[Aku tidak akan pernah menyerah walaupun persentasi keberhasilan hanya 0,1%]

Setelah satu bulan berlatih  akhirnya dia berhasil menguasai cara menyerap energi alam, "Akhirnya aku bisa menguasai cara meringankan tubuh ternyata benar ya kata  orang kalau usaha yang dilakukan sepenuh hati tidak akan menghinati kita," batin Lin qi.

Sesudah berhasil menguasai cara menyerap energi Qi sepenuhnya dia segera  mencoba untuk memijak udara, seperti apa yang dilakukan oleh Sun Ji disat menyelamatkan dirinya dua tahun yang lalu.

Pada saat pemuda itu telah berada diketinggian 60 kaki dia melihat lautan hijau  yang sangat luas. dan juga gumpalan berwarna putih seperti menari selayaknya orang orang purba yang mendapatkan makanan.

Tidak lepas dari itu dia juga melihat  garis garis berwarna biru yang sangat panjang sampai sampai ujung dari garis itu tidak terlihat.

"Wah pemandangan ini sangat indah, aku jadi semakin penasaran  dengan dunia luar sekarang, baiklah.. setelah aku selesai berlatih dengan kakek tua itu aku pasti akan mengelilingi dunia yang sangat menakjubkan ini," ucap Lin qi yang sangat kagum dengan pemandangan yang dilihatnya barusan.

Dalam rasa senangnya tiba tiba Sun ji berteriak, dan seketika wajah Lin qi berubah menjadi muram karena kakek tua itu menghentikan kesenangannya.

"Hoy dasar pemuda bodoh cepat turun apabila energi Qi mu habis maka kau akan terjatuh." Tidak lama kemudian apa yang dikatakan oleh kakek tua itu terjadi, dan Lin qi  mulai kehilangan keseimbangan lalu terjatuh.

Akan tetapi disaat dia akan menyentuh tanah tiba tiba Lu nie dengan bentuk naganya mencengkeram kerah baju milik Lin qi. Alhasil dia selamat dari kematian untuk ketiga kalinya entah apa yang membuat pemuda itu sangat beruntung.

"Aku sudah perenah bilang jangan lakukan apa apa sebelum aku memerintahkanmu," ucap Sun Ji yang sudah berada dihadapan Lin qi yang sedang menekuk kakinya, dia saat ini masih tidak percaya bahwa dia selamat dari kematian.

Dengan sorot mata yang kebingungan untuk mengingat suatu hal Lin qi mengarahkan wajahnya keSun ji lalu dia berkata, "Kapan kau berkata seperti itu." 

Seketika urat yang ada didahi Sun Ji keluar, karena dia merasa perkataannya selama satu bulan yang lalu tidak dihiarukan sama sekali oleh muridnya itu, dan seperti biasa karena geram  dia pun langsung memukul kepala Lin qi dengan tongkat kayunya.

"Sial apakah kau lupa atau pura pura lupa sih," ucap Sun Ji dengan luapan emosi yang bercampur dengan kecemasan.

"Oh iya  kaukan pernah bilang sebulan yang lalu hehehehe maaf ya kakek aku melupakannya," ucap Lin qi wajah bagian bawahnya  membentuk bulan sabit, yang seolah olah tidak memiliki kesalahan sama sekali. Setelah itu dia mengeluarkan tawa terpaksa sambil menggaruk garuk kepalanya untuk menutupi kesalahannya.

"Sudah tidak apa apa yang penting kau tidak terlukakan, soalnya kau sudah aku anggap seperti anak sendiri. Sebagai seorang ayah yang baik tidak akan pernah mau bahwa anak tercintanya terluka akibat dia mengajarkan sesuatu." Ucap Sun Ji. Kakek tua itu memang mimiliki kasih sayang yang begitu besar terhadap Lin qi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status