Share

15. Ma'af

Ayudia tak henti-hentinya terisak pelan. Umi Aida sungguh prihatin menyaksikan kepedihan itu. Bingung harus melakukan apa, karena Ayudia tak ingin kalau sampai Abah mengetahui semua kenyataan pahit yang terjadi di rumah tangganya.

"Nduk, ayo masuk kamar. Istirahat dulu, nanti Umi akan coba kembali bicara sama Ammar." Kata Umi Aida.

"Ndak perlu, Umi. Kalau diizinkan, Dia mau tidur di kamar Najma saja, Mi. Dia ndak mau selalu membuat Kak Ammar ndak nyaman. Sekali ini saja, Dia mohon, Mi." Ucap Ayudia memelas.

"Ya sudah, ayo ke kamar Najma."

"Sebentar, Mi. Dia mau mengambil barang-barang Dia dulu."

Kamar Najma tidak dikunci, meski penghuninya belum pulang. Ayudia masuk ke dalam, dan Umi pergi entah kemana.

Gadis itu segera masuk kamar mandi, membasuh wajahnya dengan air wudhu. Lalu Ayudia sholat Dzuhur. Hatinya sudah lebih tenang, ia kembali berpikir keras bagaimana cara agar masalahnya tidak melebar kemana-mana.

Perpisahan bukan

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
dipart ini author nya bikin saya nangis iiiihhh
goodnovel comment avatar
Merry Ongko
Nangis baca part ini..sedih banget..bs ikut merasakan sakit hatinya Ayudia..dasar Ammar lelaki banci..pengecuttttt...sdh salah ga minta maap..muka tembok...coba aja Dia dgn Adam..pasti hidupnya bakal bahagia
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status