Share

Bab 16 Tiba-tiba Cemburu

Hening. Suasana di mobil terasa mencekam. Alia tertidur, sepertinya kelelahan. Tinggal Lusi dan Raka yang sama-sama terdiam.

Lusi tak tahu apa yang sedang Raka pikirkan, ketakutannya adalah jika dia salah paham pada Devan. Bisa jadi dia mengada-ngada dan menuduh segala macam padanya.

"Siapa dia?" tanya Raka tiba-tiba. Lusi pikir dia akan diam saja sampai rumah, ternyata tidak.

Lusi diam sejenak. Memikirkan bagaimana cara menjelaskannya pada Raka. Apakah Lusi harus jujur siapa Devan sebenarnya? Atau cukup memberitahukan sekedarnya saja?

"Lus?"

"Dia temanku semasa kuliah," jawab Lusi akhirnya, tetapi tak berniat untuk memperpanjang masalah tadi.

Lusi harap Raka pun tidak memperpanjangnya. Tetapi, sepertinya tidak begitu. Raka menoleh pada istrinya dengan mata menuntut dan wajah menegang.

"Teman? Teman biasa atau teman khusus?" tanyanya dengan nada menuntut.

Lusi mendesah kasar sambil memalingkan wajah ke kaca jendela mobil. Pasti akan ada lagi kesedihan. Malas sekali, apalagi ada Alia.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status