Share

Bab 8

Aku bangkit dari persimpuhanku, bergegas aku berjalan menuju ke arah tempat dudukku yang semula. Aku menghapus jejak-jejak air mata yang masih tersisa dengan punggung tanganku. Entah setan apa yang merasukiku kali ini, begitu mudahnya aku mengeluarkan air mata. Padahal selama ini aku bukanlah tipe perempuan yang cengeng.

Bahkan, mendapati suamiku berselingkuh pun aku tak bisa menangis. Lantas, kenapa hari ini begitu mudahnya aku mengeluarkan air mata?

Oho ... sepertinya itu karena aku takut jika aku tak mendapatkan harta itu. Bukankah jika semua aset jatuh ke tangan Mas Yoga beserta selingkuhannya itu jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan sebuah pengkhianatan?

"Akting kamu bagus sekali, Ren." Maya mengacungkan jempolnya tepat di depan wajahku. Segera aku menepis tangan itu, sebab tinggal satu centi saja jempol maya sudah menyentuh pucuk hidungku.

"Aku nggak nyangka kamu pintar sekali mengeluarkan air mata palsu."

Maya tergelak tawa setelah menyelesaikan satu kalimatnya.

"Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nescia Cabral Guterres
aduhhh koinnya dikurangi sedikitlah .... ceritanya bagus cuman pusing dech sama koinnya ......
goodnovel comment avatar
ROSITA GOH
2 amplop coklat ga akan cukup utk menampung 900 jt loh... ada2 aja.. minimal hrs pakai tas lahh
goodnovel comment avatar
Sianti Cice Lauwen
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status