Share

16. Penglihatan

Roun duduk di singgasananya dengan wajah murka. Amala dan Siraz saling pandang penuh arti.

"Kau lihat kekuatan Kouza? Roh Murninya belum sepenuhnya bebas, tetapi kekuatannya sudah melampauiku!" ucapnya penuh amarah.

"Yang Mulia, hamba akan menyiapkan mantra yang lebih kuat untuk menambah kekuatan Yang mulia" Siraz menunduk memberi hormat pada rajanya.

"Aku hanya butuh Sang Pembebas untuk melepaskan Roh Murniku!" Roun berkeras. Mengingat dengan mudahnya Kouza mengalahkannya, Roun kembali meradang.

"Hamba memiliki cara, Yang mulia." Amala maju menghadap Roun.

Siraz menatapnya seperti hendak memperingatkannya. Tetapi Amala tidak mempedulikan tatapan Siraz. Sedangkan Roun sendiri tampak tertarik dengan apa yang hendak dikatakan Amala.

"Biarkan hamba menjadi media Anda untuk menyalurkan semua Roh Hitam melewati tubuh hamba, agar dapat membangkitkan Roh Murni yang berada di dalam tubuh Yang Mulia sendiri. Dengan kekuatan Roh Hitam, hamba yak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status