Share

Bab 248

Pedang masih di tangan Bwee Hua. Padahal saat mereka masuk tadi, tak seorang pun yang diperbolehkan membawa senjata.

Pedang itu terhunus ke depan.

Tapi gadis itu tidak bergerak.

Begitu pula ibunya yang berdiri membelakanginya. Di hadapan sang ibu, berdiri seorang laki-laki gagah dengan rambut riap-riap. Tangan laki-laki itu buntung sebelah.

“Kau akan melawanku dengan keadaan seperti itu?” tanya perempuan tua itu.

“Aku telah menanti sejak puluhan tahun yang lalu,” jawab laki-laki itu.

“Bagus. Keturunan Suma memang tidak memalukan.”

Lalu perempuan tua itu bergerak.

Kecepatan yang tak mungkin diikuti dengan mata manusia biasa.

Tapi pemuda bermarga Suma itu bukan manusia biasa. Orang mengenalnya sebagai ‘Dewa Pedang Berambut Merah’, Ang Hoat Kiam Sian.

Dan ‘dewa’ adalah ‘dewa’.

Ia hanya membutuhkan satu gerakan.

Satu gerakan sudah cukup.

Jika kau adalah ‘Dewa Pedang’ maka kau hanya membutuhkan satu gerakan.

Satu gerakan yang tidak mungkin seorang pun mau percaya jika diceritakan.

Tidak ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status