Share

Episode 5. Email Spam dan Scam

Orang suruhan Eoghan mengantar Serena pulang setelah gadis itu menyelesaikan makan malamnya.

Setelah berhasil mengecoh orang suruhan Eoghan mengenai tempat tinggalnya, Serena pergi naik bus menuju apartmentnya.

Dia adalah seorang pencuri, tentu saja segala sesuatu mengenai dirinya harus rahasia. Termasuk tempat tinggalnya.

Begitu tiba di apartemennya yang hangat dengan cahaya lampu yang menerangi seluruh ruangan, Serena duduk kursi meja kerjanya. Dengan santai dia mengambil salah satu ponsel dari laci meja, memeriksa beberapa pesan dan email yang masuk.

Salah satu email dengan subjek 'Undangan Kolaborasi' menarik perhatiannya. Isinya merupakan undangan dari Artistry Innovations Co, sebuah perusahaan kreatif yang ingin merekrutnya sebagai Konsultan Kreatif. Perusahaan tersebut mengungkapkan kekagumannya terhadap portofolio yang Serena miliki.

Sesaat dirinya sedikit bangga dengan tawaran bergengsi itu. Sebuah perusahaan besar tertarik dengan keahliannya, bukan skandal yang menimpanya. Apakah itu artinya dia bisa berkarir seperti dulu?

Namun, Serena segera mengabaikan email tersebut begitu melihat itu adalah email yang dikirim secara pribadi oleh CEO perusahaan tersebut, Alexander Richter.

Pastilah sebuah penipuan yang sangat jelas dan konyol. Bisa-bisanya CEO turun langsung menghubunginya. Pastilah email itu adalah spam, dan scam.

Menutup laman emailnya, Serena segera membuka laman kontak dan menghubungi Ewan. Temannya itu pasti mencarinya karena tiba tiba menghilang begitu saja.

Respon kilat Ewan memenuhi telinga melalui telepon, ["Rena?!!!"]

"Yeah, maaf kemarin, tiba-tiba menghilang," ucap Serena tidak bersemangat karena mendapat email spam yang dikira benaran dari perusahaan yang tertarik dengan keahliannya.

["Tidak masalah. Masih berpikir untuk mencari pekerjaan lain?"] tanya Ewan.

"Entahlah... ."

["Seseorang menginginkan Dora au Boots. Penawaran 30 juta Dollar. Kau bisa hidup nyaman dengan itu,"] Ewan melemparkan tawaran yang mendebarkan.

Pesona 30 juta tidak bisa diabaikan begitu saja. Ewan benar; uang sejumlah itu bisa untuk hidup santai.

"Bukankah itu lukisan yang baru saja terjual kamarin?" tebak Serena

["Ya, pembelinya adalah tuan Tim Cooker. Tertarik?"]

"Gas! ayo kita ambil Dora!" Seru Serena.

["Hahaha, aku punya kenalan yang lama bekerja dengan Tim Cooker."] Ewan meyakinkan.

****

Serena tak percaya bahwa rencana Ewan adalah menjadikannya gadis penggoda untuk mendekati Tim Cooker, pemilik perusahaan teknologi Manggis.

Dia memperhatikan wajahnya dengan cermat di depan cermin setelah mengenakan seragam kerja. Seorang make-up artist, kenalan Ewan, melakukan transformasi pada wajahnya, menjadikannya gadis polos dari desa.

Dengan bantuan kenalan Ewan, Serena berhasil masuk sebagai pelayan di hotel tempat Tim Cooker sering mengadakan pertemuan dengan rekan bisnisnya. Bersama dengan pelayan hotel yang lain, dia mengantar hidangan untuk para tamu di ruangan VIP. Ruangan yang saat ini sedang digunakan oleh Tim Cooker dan teman-temannya.

Ruangan itu dipenuhi cahaya gemerlap, aroma anggur merah dan suara tawa. Ledakan canda dan obrolan bisnis menyertai suasana.

Melanjutkan rencana Ewan, Serena harus membuat Tim Cooker sadar akan keberadaannya. Pria berusia 52 tahun itu terkenal dengan rumor kegemarannya berkencan dengan wanita muda cantik.

Indra penglihatan Tim Cooker tidak bisa mengabaikan senyuman samar Serena yang sedang mencoba manarik perhatiannya.

Serena tidak menyadari bahwa di ruangan yang dingin dan nyaman itu, Eoghan menatapnya dengan tajam. Lekas pria itu berusaha menutupi emosinya. Serena mengabaikan tawaran pekerjaan yang dia berikan, dan kini dia melihat gadis itu lagi lagi menjadi seorang pelayan.

Apakah orangnya tidak melakukan perintahnya dengan benar? Atau Serena memang sudah tidak bisa diselamatkan dari obsesinya menjadi seorang pelayan?

Entah siapa yang salah?

"Tidak kah lebih baik jika kita ditemani oleh pelayan cantik?" timpal Tim Cooker setelah tatapannya mengekori kepergian Serena.

"Hey, hotelku bukan tempat pelacuran," Braun menegaskan.

"Hahaha, jangan terlalu lurus Braun. Gadis tadi menginginkan Tim," ucap Dimitri sambil tertawa.

Namun, di sisi lain, Eoghan yang panas semakin panas karena arah pembicaraan mereka mengarah kepada Serena.

Tak!! suara hentakan gelas mengejutkan ketiganya. Eoghan menghentakkan gelas yang baru diminumnya dengan keras di atas meja. "Sepertinya aku sudah mulai mabuk," ucapnya sembari berdiri.

Dimitri memperhatikan gelas yang dipegang Eoghan. Sebotol wine tak akan membuat temannya itu mabuk. Eoghan baru menghabiskan segelas wine.

"Apa kau akan pergi karena tak ingin mabuk? Jangan khawatir, sebuah kamar suite sudah disiapkan untukmu," kata Braun.

Eoghan tersenyum sinis, "Terima kasih, tapi aku tidak bisa tidur di sembarang tempat," kata Eoghan sebelum meninggalkan ruangan, memicu tanda tanya di wajah Braun.

"Ada apa dengannya?" cibir Braun.

"Jangan mengganggunya, moodnya buruk karena perjodohan kali tidak berjalan dengan baik lagi," balas Dimitri.

Di antara mereka berempat, hanya Eoghan yang jomblo.

Rumor tentang Eoghan Thornton yang bertemu dengan banyak wanita cantik dari kalangan elit dan tak satupun yang berakhir hingga ke pernikahan, tersebar dengan baik di kalangan pembisnis.

"Gadis tadi, bisakah kau membawanya menemuiku?" Suara serius Tim membuat Braun dan Dimitri menoleh ke arahnya.

Dengan senyum tipis, Braun menimpali, "bukankah kita sudah sepakat bahwa hotelku bukan tempat untuk urusan semacam itu?"

Tim hanya menggeleng. "Kita bisa membuat pengecualian untuk kepentingan bisnis, bukan?"

"Apakah di antara kita hanya aku yang memiliki pernikahan normal?" Dimitri menyela.

Publik mengenal Tim Cooker sebagai seorang pembisnis sukses yang memiliki istri dan seorang putri. Kehidupan keluarganya terlihat seperti kehidupan keluarga konglomerat pada umumnya. Tetapi dia adalah pria yang hidup melajang di kediaman pribadinya.

Braun Kingsley, memiliki keluarga yang tidak pernah dipublikasi. Braun selalu tampil single di depan publik.

Dan Eoghan, masih tidak jelas. Apakah seorang pria normal yang tertarik dengan wanita, atau pria yang tidak normal.

Jadi, Dimitri menyimpulkan bahwa hanya dirinya yang beruntung dalam hal percintaan. Menikah, dan saling mencintai dengan setia.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status