Share

Hilang

"Komo, cepat kejar elu kenapa lelet bener sih, gue udah katakan ke elu jangan lelet, elu udah sarapan apa belum sih? Ngejar sepeda aja elu kagak bisa," omel Darren yang kesal karena Komo tidak bisa mengejar orang yang dia yakini adalah Anne.

"Lu dengar ya baik-baik, gue ini bingung sama lu sebenarnya lu itu ngejar siapa sih?" tanya Komo yang sudah terlanjur kesal karena dia diminta untuk terus mengejar sedangkan dia sendiri tidak tahu siapa yang dia kejar.

"Wanita nakal orang yang sudah membuat anak gue dari tadi malam hingga pagi dan mungkin nanti dan seterusnya akan terus menyebut nama dia sekarang lu kejar itu sepeda butut dia cepat!" ketus Darren yang meminta kepada Komo untuk mengejar sepeda yang ada di depannya.

"Maksud lu sepeda yang berwarna pink itu, apa lu yakin itu sepeda wanita pengantar bunga yang Danda panggil Mama?" tanya Komo yang penasaran dengan pengendara sepeda yang ada di depannya.

"Iya gue yakin tuh wanita nakal itu, cepat kejar lu jangan banyak cerita deh. Lu bisa bawa mobil tidak kalau tidak biar gua saja yang bawa ini mobil. Gue takut tuh cewek nanti keburu menghilang, ribet gue cepat kejar," jawab Darren yang gemes karena Komo terus bertanya.

"Iya Iya bawel, sabar dong. Lu pikir ini jalanan punya Bapak gua, lu lihat jalanan macet yang ada nanti kita akan berurusan dengan kantor polisi. Sudahlah, lu diam aja duduk manis di sana menyebalkan!" ketus Komo yang sedikit kesal karena sahabatnya ini tidak melihat situasi yang ada di sekitar minta main kebut aja.

Komo terus mengejar sepeda yang ada di depannya walaupun sedikit agak jauh jarak antara sepeda dan mobil mereka, tapi tetap Komo mengikuti dan menyalip motor yang ada di depannya sedangkan Darren yang berada di belakang sudah tidak sabar, dia mencondongkan badannya ke depan untuk terus melihat sepeda tersebut.

"Dia berbelok kanan Komo, cepat belok ke arah kanan cepat aku tidak mau kehilangan jejaknya." Darren eminta kepada Komo untuk berbelok mengikuti sepeda tadi.

"Gue tidak yakin dengan tu orang kalau gue lihat postur tubuhnya berbeda sekali, apa lu yakin itu mamanya si Danda?" tanya Komo yang sepertinya tidak yakin jika itu adalah wanita pengantar bunga.

"Eh, lu dengar ya dia bukan mamanya Danda lebih tepatnya belum jadi mamanya Danda, jadi lu jangan banyak ngomong seperti itu. Lu kejar saja jika hilang maka bersiap saja gaji lu gua potong!" ancam Darren yang membuat Komo terkejut karena gajinya dipotong jika dia kehilangan jejak dari wanita itu.

"Parah ini orang bisa-bisanya lu main potong gaji gua demi itu wanita, ke mana hati nuranimu sobat?" tanya Komo dengan nada yang sendu tapi masih tetap mengejar wanita tersebut.

"Gue tidak punya hati puas lo, sekarang kejar itu dia. Eh, tunggu lihat dia berhenti cepat berhenti!" perintah Darren yang meminta kepada Komo untuk berhenti karena dia melihat sepeda tersebut berhenti tepat di depan rumah.

Komo menghentikan mobilnya, Dia melihat wanita tersebut turun dan Komo memicingkan matanya sepertinya Darren salah melihat orang karena Komi ingat betul wajah dari wanita yang dipanggil Mama oleh Danda.

"Dia mau ngapain ke sini ya tapi ngomong-ngomong kenapa dia lebih pendek dari sebelumnya?" tanya Darren yang bingung kenapa Anne lebih pendek dari sebelumnya.

"Apa lu yakin ini dia? Tapi, menurut gue kok beda ya dengan yang semalam?" tanya Komo yang membuat Darren menyerngitkan keningnya.

Saat wanita tersebut berbalik, Derren maupun Komo terkejut mereka saling memandang satu sama lain.

"Dia siapa?" tanya Darren kepada Komo dengan raut wajah yang bingung.

"Lu yakin tadi elu melihat wanita itu, lu juga yakin dia belok ke sini, jujur gue tidak melihatnya karena gue mengikuti arahan dari lu saja," jawab Komo yang ingin meyakinkan benar atau tidak apa yang Darren lihat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status