Share

Bab 4

Banyak pria yang mengejar Alya sebelum kejatuhan Keluarga Kartika, tetapi tidak ada yang membuatnya tertarik. Lama-kelamaan, orang-orang menyebut dirinya munafik dan sombong.

Ketika keluarganya jatuh, sekelompok pria memiliki niat jahat dan diam-diam mulai menawarnya.

Di saat-saatnya yang paling putus asa dan memalukan, Rizki kembali.

Rizki menangani semua orang yang mengejek dan menawarnya dengan kejam, membuat mereka membayar perbuatan mereka dengan menyakitkan. Pria itu melunasi utang Keluarga Kartika, lalu berkata padanya, "Bertunanganlah denganku."

Alya memandangnya dengan terkejut.

Melihat ekspresi terkejutnya, Rizki mengelus wajahnya dengan lembut.

"Kenapa kaget? Kamu takut aku akan memanfaatkanmu? Tenang saja, ini hanya pertunangan palsu. Nenekku sakit dan dia sangat menyukaimu. Kalau kamu pura-pura bertunangan denganku, Nenek akan senang. Aku akan membantumu membangkitkan kembali Keluarga Kartika."

Oh, ternyata ini pertunangan palsu.

Ternyata ini hanya untuk membuat Nenek senang.

Ternyata Rizki tidak benar-benar menyukainya.

Meskipun begitu, Alya masih menyetujuinya.

Jelas-jelas dirinya tidak ada di dalam hati pria itu, dia pun mengetahuinya, tetapi dia dengan sengaja jatuh ke dalam keputusasaan itu sendiri.

Setelah bertunangan, Alya merasa sangat canggung.

Meskipun mereka adalah teman sejak kecil, sebelumnya hubungan mereka hanyalah sebatas teman. Pertunangan yang tiba-tiba ini membuat Alya merasa canggung, tetapi dia tidak bisa mengatakannya.

Sementara itu, Rizki tampak biasa saja dan sering membawanya ke berbagai acara sosial. Namun, setahun kemudian, kondisi Nenek makin parah. Mereka akhirnya menikah, Alya pun menjadi Nyonya Saputra yang membuat iri semua orang.

Orang-orang di luar berkata bahwa sepasang kekasih masa kecil ini akhirnya menemukan kebahagiaannya.

Mengingat hal itu, Alya tidak bisa menahan tawanya.

Sayang sekali, tetapi kebahagiaan itu tidak sungguhan, Pernikahan ini hanya transaksi yang disetujui kedua belah pihak.

"Kamu belum tidur?" Suara Rizki tiba-tiba terdengar.

Sesaat kemudian, area tempat tidur di samping Alya tenggelam. Aura Rizki yang menyegarkan pun mengelilinginya.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Alya tidak menoleh, dia sudah kurang lebih menebak apa yang ingin Rizki katakan.

Rizki berkata, "Ayo kita cerai."

Meskipun Alya sudah menebaknya, hatinya masih terkejut. Dia menahan emosinya dan memaksa dirinya untuk tetap tenang. "Kapan?"

Dia berbaring di sana, wajahnya tampak tenang, suaranya sama sekali tidak bergetar, seakan-akan dia sedang membicarakan hal yang biasa.

Sikapnya membuat Rizki mengerutkan kening, tetapi pria itu masih melanjutkan, "Secepatnya, kita tunggu Nenek selesai operasi."

Alya menganggukkan kepalanya.

"Oke."

".... Itu saja?" tanya Rizki.

Alya meliriknya. "Apa?"

Mata wanita itu begitu jernih. Rizki kaget mendengar pertanyaannya. Setelah beberapa saat, dia pun tertawa dengan tak berdaya.

"Bukan apa-apa, dasar wanita berhati dingin."

Orang-orang bilang, seiring berjalannya waktu, kasih sayang di antara suami dan istri akan makin dalam. Mereka telah menikah selama 2 tahun, tetapi saat dia mengajukan cerai, wanita ini tampak begitu tenang.

Yah, pernikahan mereka memang hanya transaksi untuk menguntungkan kedua belah pihak.

Keberadaannya hanya akan menghalangi para pria yang mengejar Alya.

Selama 2 tahun ini, bila bukan karena Nenek, Alya mungkin sudah menjauhi dirinya sejak lama.

Rizki menyingkirkan ketidaknyamanan yang disebabkan reaksi tenang Alya, lalu berbaring di samping wanita itu dan menutup matanya.

"Rizki."

Alya tiba-tiba memanggilnya.

Rizki segera membuka matanya dan menatap wanita itu. Matanya yang penuh makna bersinar di tengah gelapnya malam.

"Kamu mau mengatakan apa?"

Alya menatap wajah Rizki yang tampan, bibir merah mudanya terbuka dan dia pun berkata, "Untuk 2 tahun ini ... terima kasih."

Mendengar ini, binar di mata Rizki meredup. Tak lama kemudian, dia menarik sudut bibirnya. "Cerewet."

Cerewet?

Alya menolehkan kepalanya. Setelah mereka bercerai, tidak akan ada lagi kesempatan seperti ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status