Share

Pergeseran ke lain hati.

Beberapa karyawan yang berkumpul di ruang ganti tampak heran mendengar penuturan Andina. Gadis itu dengan gamblang menceritakan tentang kedatangan Daniel di kostnya hingga perjalanan menakjubkan yang membuat sebagian rekan kerja Andina mengelus dada.

"Beneran, Din? Kamu gak lagi beralih profesi menjadi wanita penggoda kan?" tanya Kencana. Akhir-akhir ini banyak beredar maraknya wanita-wanita penggoda, Kencana bergidik ngeri membayangkan Andina menjadi salah satu diantaranya. 

"Sembarang!" sergah Andina, "Yang jadi penggoda itu pak Daniel! Masak katanya dia kesepian. Gak mungkin kan, tunangannya aja cantik, seksi, cocok di gandeng kemana-mana. Apa jangan-jangan mereka..." Mata Andina menyorot tajam, "mereka marahan!"

Dugaan-dugaan Andina yang menyudutkan Daniel sebagai laki-laki penggoda ikut membuat teman kerjanya berpikir keras.

"Terus-terus, kalian cuma boncengan? Pelukan gak? Atau jangan-jangan kalian?" tanya Kencana curiga Senyumnya cengar-cengir membuat Andina mendengus kesal.

"Hapus pikiran kotormu! Aku justru menyesal sudah tertawa malam itu. Udahlah, percuma aku cerita sama kalian kalau bos besar itu laki-laki gila!" Andina mendesah, ia mematut dirinya di depan cermin untuk merapikan rambutnya dan membubuhkan bedak di wajahnya.

"Paling tidak kamu beruntung Din bisa dekat dengan bos besar. Aku dari dulu cuma di PHP-in sama Bli Wijaya. Hubungan kami tidak ada peningkatan, justru sedang berada dalam fase pergeseran." Kencana curhat, Andina mengerutkan keningnya.

"Pergeseran maksudnya?"

"Pergeseran ke lain hati!" jawab Kencana santai.

"Ah... sepertinya orang-orang yang ku temui akhir-akhir ini sedang mengalami masalah percintaan. Aku sebagai jomblo patut bersyukur tidak perlu repot-repot jatuh hati dan patah hati."

Kencana tertawa kecil, "Astungkara¹."

Entah siapa yang merasa bahagia dan merana atas pertemuan yang terjadi lagi di antara Daniel dan Andina. Laki-laki itu tersenyum sopan saat Andina di pilih untuk melayaninya. Andina ingin mencelos, tapi Bli Wijaya suprvisupe sialan itu memberikan tatapan peringatan padanya.

Andina kembali mengingat hal-hal gila yang di lakukan oleh laki-laki di depannya kemarin, hingga ia kesulitan untuk tertidur. Tapi Daniel tampak berbeda dari kemarin. Sifat banyolnya seakan ia tutupi dengan setelan pakaian formal yang ia kenakan.

Daniel tidak sendiri, ada Aurelie yang bergelayut manja di lengan Daniel, membuat atensi Andina terpecahkan.

Andina dan Kencana keluar dari ruang ganti. Jam istirahat mereka sudah selesai, kini keduanya menuju ke dalam restoran untuk menyambut kedatangan tamu restoran. 

Pagi ini di waktu yang menunjukkan pukul sembilan. Daniel dan Aurelie memilih untuk sarapan di restoran hotel.

Daniel memiliki rencana lain, ia ingin tahu keberadaan Andina. Ia ingin tahu apakah gadis yang ia gendong kemarin malam masih bekerja di bawah naungan perusahaannya. 

Daniel tersenyum dalam hati saat Andina menaruh daftar menu di depannya.

"Tolong sebutkan nama-nama makanan khas Bali yang ada di restoran ini? Saya mau mendengar apakah anda sudah berdedikasi tinggi terhadap restoran!" ucap Daniel, ia menatap Andina lekat-lekat.

Andina berdecih dalam hati. Ternyata masih gila!

"Untuk sarapan pagi biasanya menu ringan, seperti satai lilit dan sambal matah." jelas Andina.

Daniel mengangguk, "Buatkan kami dua porsi, jangan lupa nasinya. Saya mau yang hangat. Minumnya ice lime apple"

Aurelie menoleh, Daniel sama sekali tidak menawarinya untuk memilih kudapan yang ia inginkan, "Aku kan diet, Dan. Aku gak bisa makan nasi. Aku pesan salad sayur dan buah-buahan segar!" timpal Aurelia tanpa menunggu jawaban dari daniDa. 

Andina merasa jengah dengan tingkah kedua manusia di depannya. Ia merasa menjadi orang ketiga tatkala Daniel menatapnya dengan kilau geli.

"Saya tidak biasa membatalkan pesanan! Satu porsi satai lilitnya buat anda. Terimalah sebagai tips dari saya."

Andina berdehem, "Ada lagi yang mau di pesan?" tanya Andina.

Aurelie menggeleng, Daniel mikir-mikir.

"Daniel! Apalagi?" tanya Aurelie cepat. 

"Saya pikirkan nanti." ujar Daniel, ia tersenyum lebar.

Andina mengangguk lali mengambil daftar menu dan berbalik arah.

Suara stiletto yang Andina gunakan menyita perhatian Daniel untuk menatap langkah Andina. Hingga matanya justru berkhianat saat dirinya fokus  melihat pantat Andina yang megol-megol.

"Dan! Lihat apa sih?" Aurelie ikut menoleh ke arah dimana tatapan Daniel terpaku.

"Dan...! Dia hanya pelayan restoran, untuk apa matamu mendelik seperti itu!" Aurelie meracau, tidak terima.  Daniel menghela nafas sebelum kembali tersadar dari pikiran liar yang sulit untuk ia jinakkan.

"Aku hanya memastikan jika pesanan kita sampai ke tangan juru masak." jawab Daniel asal-asalan. Beruntung Aurelie tidak curiga dan menanyakan kembali hal yang memicu amarahnya.

Andina memanggil chef Bisma, chef asal Bali yang khusus menyajikan makanan khas Bali.

"Satai lilit dan sambal matah dua porsi chef, nasinya harus hangat." ujar Andina, "Minumnya ice lime apple."

Chef Bisma mengerlingkan matanya, "Siap jegeg²." [ jegeg : cantik, panggilan untuk anak perempuan Bali ]

Andina kembali ke tempatnya biasa berdiri, ia menunggu chef Bisma menyelesaikan masaknya sembari menunggu pelanggan lain datang. Sesekali ekor matanya mengarah ke Daniel dan Aurelie. Kedua pasangan kekasih itu tampak serasi. Tapi Andina masih saja menaruh curiga kepada Daniel. Apa mungkin Aurelie tidak tahu jika kemarin tunangannya pergi bersamanya. Hingga Aurelie bersikap biasa saja pada dirinya, padahal tadi Daniel sudah memberikan atensi yang berlebihan terhadapnya.

Hubungan macam apa yang di jalani oleh Daniel dan Aurelie, hingga Andina harus ikut masuk ke dalam permainan gila mereka. Pengalaman memberitahunya jika laki-laki sudah bermain hati dengan wanita lain itu artinya hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja.

Andina mulai bertanya-tanya, hingga ia sendiri kebingungan memaknai arti cinta. Orangtuanya yang bercerai sudah menorehkan sejarah kelam dunia percintaan. Andina menyimpulkan bahwa seseorang bisa gila atau bahagia karena cinta. Dan, Daniel termasuk dalam kategori gila karena cinta.

Tanpa sadar Andina tersenyum sendiri.

"Andin!" panggil chef Bisma.

"Yes, chef." Andina mengerjap. Ia tersenyum lebar saat chef Bisma menggeleng sambil menyodorkan nampan berisi makanan pesanan orang nomer satu di hotel itu.

"Kebiasaan!" seru chef Bisma.

"Maklum chef, Kang Asep sudah move on. Sekarang saya tidak punya gebetan lagi." kata Andina santai. 

Chef senior itu tersenyum, sudah biasa anak buahnya curhat masalah cinta. Hingga kadang-kadang cinta lokasi yang terjadi sesama pegawai restoran membuatnya menjadi pemisah jika ada pasangan yang sedang bertengkar.

"Nasinya keburu dingin Andina, cepat antar ke meja pelanggan. Jika tidak, laki-laki itu akan mengganggumu lagi." Chef Bisma menunjuk Daniel. Senyumnya merekah, "Saya tahu rahasia kalian!" ujar chef Bisma seolah menakuti-nakuti Andina.

"Semua sudah tahu chef, tapi pada gak percaya. Kecuali pak satpam."  Andina mengangkat nampannya sambil lalu ke arah Daniel.

Andina tersenyum, kemudian ia menaruh pesanan Daniel dan Aurelie ke atas meja.

"Silahkan di nikmati." Andina membungkuk hormat. Saat ia berangsur mundur, Daniel menarik kursi di sebelahnya.

"Sudah saya bilang, satu porsi satai lilit ini buat anda. Jadi anda harus memakannya bersama saya dan tunangan saya." ujar Daniel yang membuat Aurelie semakin tidak mengerti dengan sikap Daniel yang semakin berubah.

"Jangan gila, Dan! Aku tidak mau ada orang asing yang bergabung bersama kita!" cecar Aurelie.

Daniel tidak mengomentari nada tidak suka yang Aurelie katakan. Ia justru menepuk kursi yang harus Andina duduki.

Andina mengambil satai lilit dan nasi, lalu ia membawanya ke meja yang terletak di depan meja Daniel.

"Silahkan di nikmati, saya akan memakannya di sini." Andina membungkuk hormat. Ia menggigit satai lilit dan mengunyahnya cepat-cepat. Semakin cepat, semakin bagus agar ia segera terlepas dari permainan Daniel yang kian membuatnya kusut.

Happy reading 💚

¹astungkara : semoga diberkati.

²jegeg : cantik/panggilan untuk anak perempuan Bali. 

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cut Nyak Dien
ws goyah pkok e,lekuk badanmu masih kalah sma guyune andina.wkwkwk
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
yeee perang di mulai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status