Share

BAB 45 (BONUS)

"Cepatan dong, Tari. Ntar Abram ngambek." Mas Langit menarikku menuju mobil. Ini hari penerimaan hadiah Abram ikut lomba hafalan surah-surah pendek. Tentu saja lelaki dingin tapi sudah hangat itu paling senang, karena dialah pembimbingnya di rumah.

"Dikit lagi, Mas. Tinggal warnain bibir aja, kok," protesku tetap melangkah.

Tak lama berselang, Mas Langit segera melajukan kendaraan sambil berkali-kali melihat jam yang melingkar di tangannya setelah kami duduk dan menutup pintu mobil.

Dia memang seperti itu kalau menyangkut masalah Abram. Kadang aku menganggap sikapnya terlalu berlebihan, itukan sama saja membiasakan anak terlalu bergantung.

"Mandiri tidak terbentuk dengan sendirinya saja, Tari. Tapi harus disertai dengan tanggung jawab, jujur, optimis, dan contoh dari orang terdekatnya," ujar Mas Langit seakan tahu isi hatiku dan entah keberapa sekian kali dia mengulang kalimat semacam ini.

Ah, sudahlah ... Aku tak ingin mendebatkan perbedaan prinsip. Apalagi dia tidak sekedar bicar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Susi Dayanti
sdh 2 THN az kok mentarinya nggak hamil2?
goodnovel comment avatar
Saidah Quba
Alhamdulillah..happy ending gk make lama dn hrus menunggu.smg ceruta selanjutnya lbh seru ya..sukses sll...
goodnovel comment avatar
Setyowati Soebroto
Alhamdulillah happy ending,suka ceritanya,nggak ketebak...bagus...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status